Usbob Luncurkan Gerakan Melek Quran Ngefek di Kehidupan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Founder Metode Kauny Ustaz Bobby Herwibowo meluncurkan Gerakan Melek Quran Ngefek di Kehidupan sekaligus meresmikan Kauny Quran Center di kawasan Kebayoran Lama Utara, Jakarta, Jumat (23/12/2022). Ustaz Bobby Herwibowo atau akrab disapa Usbob membuka acara dengan memaparkan bahwa meski masyarakat muslim Indonesia dekat dengan Al-Qur’an , namun berdasarkan data, Dewan Masjid Indonesia mencatat 65%-nya masih buta huruf Al-Qur’an.
“Selama Usbob roadshow bersama teman-teman Kauny beberapa tahun ini, bahkan bisa mencapai 90% masyarakat muslim Indonesia yang belum bisa baca Al-Qur’an. Lebih dikit lagi yang menghafalkannya, makin sedikit lagi yang paham maknanya. Hasilnya, semakin sedikit yang mentadabburinya, apalagi yang mengamalkannya,” kata Usbob.
Mengacu pada kenyataan tersebut, ia mengajak seluruh masyarakat muslim Indonesia untuk Melek Quran. "Melek itu belajar Al-Qur’an luar dalam, tidak cukup bisa baca dan hafal saja, tapi memahami, mentadabburi, dan mengamalkan, mengikuti Rasulullah dan para sahabat dahulu," katanya.
Dia menuturkan, melek bermakna bebas buta huruf dan buta hati, sebagaimana dituliskan dalam firman Allah, surat Al-Hajj ayat 46. “Ngefek artinya ketika berinteraksi dengan Al-Qur’an kita dapat merasakan, memaknai, dan mengalami, sebagaimana dituliskan dalam Surat Al-Hasyr ayat 21 dan Al-Anfal ayat 2,” imbuhnya.
Ia mengatakan, metode Kauny sebenarnya sudah diterapkan oleh para jamaah umroh ataupun jamaah haji saat berada di Tanah Suci. "Gerakan itu sebenarnya sudah terjadi di Tanah Suci. 90 persen jamaah haji atau jamaah umroh asal Indonesia enggak bisa bahasa Arab," ungkapnya.
"Tapi kalau mereka belanja dan kebetulan ketemu penjaga tokonya enggak bisa bahasa Indonesia, maka jamaah biasanya nanya ‘ini berapa?’ Lalu pedagang menjawab ‘Haji, hajah, khamsa’ sambil pedagang itu mengisyaratkan dengan menunjukkan kelima jarinya. Dan jamaah kita langsung mengerti khamsa itu artinya lima," ujarnya.
Acara tersebut dihadiri oleh Presiden Direktur Kauny Quran Korpora Hafit Timor Mas’ud, Komisaris PT. Indonesia Mudah Menghafal Al-Quran Deny Ibnu Hajar, Komisaris PT. Kauny Quran Global Ustadz Habiburrahim, Direktur Utama PT. Indonesia Mudah Menghafal Al-Quran Aulia Ikhsan Fahdiat, dan Direktur Pendidikan PT. Kauny Quran Global Ustaz Hilal Achmad.
Hadir pula tamu undangan di antaranya Ketua Umum FKKSMN H. Rudi Dwi Maryanto, Herry dari Gelora Wakaf, Titi dari Mayangkara Tour and Travel, dan para Ibu Komite MTSN 27 Jakarta. Di tempat yang sama, Direktur Kauny Quran Aulia Ikhsan Fahdiat menyambut dengan gembira sekaligus haru acara ini.
Ikhsan mengatakan kenapa harus melek Quran, pertama karena rasa miris dengan data 65% masyarakat muslim masih buta baca tulis Al-Qur’an. “Kedua, ketika kita ingin belajar Al-Qur’an, membaca, apalagi memahami, mentadabburinya, kita harus mencari, ‘di mana ya guru ngajinya?’ harus ke mushola di belakang rumah, harus di pojokan masjid, atau mungkin di tempat yang sulit dijangkau,” katanya.
“Selama Usbob roadshow bersama teman-teman Kauny beberapa tahun ini, bahkan bisa mencapai 90% masyarakat muslim Indonesia yang belum bisa baca Al-Qur’an. Lebih dikit lagi yang menghafalkannya, makin sedikit lagi yang paham maknanya. Hasilnya, semakin sedikit yang mentadabburinya, apalagi yang mengamalkannya,” kata Usbob.
Mengacu pada kenyataan tersebut, ia mengajak seluruh masyarakat muslim Indonesia untuk Melek Quran. "Melek itu belajar Al-Qur’an luar dalam, tidak cukup bisa baca dan hafal saja, tapi memahami, mentadabburi, dan mengamalkan, mengikuti Rasulullah dan para sahabat dahulu," katanya.
Baca Juga
Dia menuturkan, melek bermakna bebas buta huruf dan buta hati, sebagaimana dituliskan dalam firman Allah, surat Al-Hajj ayat 46. “Ngefek artinya ketika berinteraksi dengan Al-Qur’an kita dapat merasakan, memaknai, dan mengalami, sebagaimana dituliskan dalam Surat Al-Hasyr ayat 21 dan Al-Anfal ayat 2,” imbuhnya.
Ia mengatakan, metode Kauny sebenarnya sudah diterapkan oleh para jamaah umroh ataupun jamaah haji saat berada di Tanah Suci. "Gerakan itu sebenarnya sudah terjadi di Tanah Suci. 90 persen jamaah haji atau jamaah umroh asal Indonesia enggak bisa bahasa Arab," ungkapnya.
"Tapi kalau mereka belanja dan kebetulan ketemu penjaga tokonya enggak bisa bahasa Indonesia, maka jamaah biasanya nanya ‘ini berapa?’ Lalu pedagang menjawab ‘Haji, hajah, khamsa’ sambil pedagang itu mengisyaratkan dengan menunjukkan kelima jarinya. Dan jamaah kita langsung mengerti khamsa itu artinya lima," ujarnya.
Acara tersebut dihadiri oleh Presiden Direktur Kauny Quran Korpora Hafit Timor Mas’ud, Komisaris PT. Indonesia Mudah Menghafal Al-Quran Deny Ibnu Hajar, Komisaris PT. Kauny Quran Global Ustadz Habiburrahim, Direktur Utama PT. Indonesia Mudah Menghafal Al-Quran Aulia Ikhsan Fahdiat, dan Direktur Pendidikan PT. Kauny Quran Global Ustaz Hilal Achmad.
Hadir pula tamu undangan di antaranya Ketua Umum FKKSMN H. Rudi Dwi Maryanto, Herry dari Gelora Wakaf, Titi dari Mayangkara Tour and Travel, dan para Ibu Komite MTSN 27 Jakarta. Di tempat yang sama, Direktur Kauny Quran Aulia Ikhsan Fahdiat menyambut dengan gembira sekaligus haru acara ini.
Ikhsan mengatakan kenapa harus melek Quran, pertama karena rasa miris dengan data 65% masyarakat muslim masih buta baca tulis Al-Qur’an. “Kedua, ketika kita ingin belajar Al-Qur’an, membaca, apalagi memahami, mentadabburinya, kita harus mencari, ‘di mana ya guru ngajinya?’ harus ke mushola di belakang rumah, harus di pojokan masjid, atau mungkin di tempat yang sulit dijangkau,” katanya.