Psikolog Forensik Nilai Keterangan Putri Candrawathi soal Kekerasan Seksual Kredibel
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ahli Psikologi Forensik (Apsifor) Reni Kusumowardhani menyebutkan keterangan Putri Candrawathi tentang kekerasan seksual kredibel. Dia bahkan merekomendasikan agar keterangan Putri didalami lebih lanjut.
"Saya tertarik ahli sebutkan budaya viktimisasi yang terjadi, yang Saudara tadi jelaskan tipologi kekerasan seksual yang dialami oleh para perempuan Indonesia pada umumnya atau juga bisa perempuan dan laki-laki?" tanya pengacara Putri di persidangan, Rabu (21/12/2022).
"Bisa perempuan dan laki-laki tapi, terutama pada perempuan. Selama ini terutama terjadi pada orang dewasa, kalau anak-anak masih ada perlindungan terhadap anak-anak, rasa melindungi anak-anak, meskipun anak-anak itu bisa saja tak dipercaya keterangannya," ujar Reni.
Pengacara Putri lantas meminta Reni menerangkan tentang teori Malingering sebagaimana disampaikan Apsifor tersebut dalam BAP-nya. Apalagi, Reni merupakan orang yang melakukan assessment atau pemeriksaan terhadap Putri tentang konsistensi dan kredibilitas keterangan Putri tentang kekerasan seksual.
"Dalam laporannya itu, ada satu simpulan kalau keterangan Bu Putri terkait peristiwa kekerasan seksual yang menurutnya dialaminya di Magelang itu bersesuaian dengan indikator keterangan yang kredibel," jelas Reni.
Reni menerangkan, simpulan pihaknya tentang keterangan Putri dinilai konsisten dan kredibel lantaran pihaknya menyesuaikan dengan proses kredibilitas assessment yang mengacu pada Bul dan kawan-kawan tahun 2004 dan Ferigin Etol 2021. Dalam research itu, ada 7 indikator untuk menentukan keterangan itu kredibel atau tidak kredibel.
"Pada keterangan Bu Putri memenuhi ketujuhnya. Jadi pertama ada cukup kaya informasinya dan cukup detil tentang apa yang terjadi, kemudian akurasinya ini bisa bersesuaian karena ada situasi-situasi yang mendukung juga diinformasikan pihak lainnya," tutur Reni.
Reni memaparkan, informasi Putri itu berskesesuaian dengan keterangan pihak lainnya, yakni Ricky Rizal dan Richard Eliezer yang mendapat telpon dari Putri, yang mana Putri menangis pada saat yang bersesuaian. Lalu, ART Susi yang mendengar Putri memangis, lalu ada pintu yang dibuka dan ditutup kembali.
"Ada informasi dari pak Kuat bahwa Yosua celingukan dan itu timingnya jika kita bagi dalam sirkum stensial evidem, itu saling berkesinambungan, relevan, dan konsisten," paparnya.
Dia menambahkan, informasi Bharada E dan Ricky yang menyebutkan Putri sambil menangis dan informasi Putri yang memenuhi detil itu juga bisa dibuktikan dari keterangan pihak lainnya. Lalu, alur dari apa yang disampaikan bisa terjelaskan secara teoiritis, termasuk relasi kuasa di dalam konstruksi gender.
"Oleh karena itu, simpulan kami bersesuaian dengan kriteria keterangan kredibel dan didalam rekomendasi kami, kami sarankan disitu, ini relevan untuk didalami, untuk ditindaklanjuti," kata Reni.
"Saya tertarik ahli sebutkan budaya viktimisasi yang terjadi, yang Saudara tadi jelaskan tipologi kekerasan seksual yang dialami oleh para perempuan Indonesia pada umumnya atau juga bisa perempuan dan laki-laki?" tanya pengacara Putri di persidangan, Rabu (21/12/2022).
"Bisa perempuan dan laki-laki tapi, terutama pada perempuan. Selama ini terutama terjadi pada orang dewasa, kalau anak-anak masih ada perlindungan terhadap anak-anak, rasa melindungi anak-anak, meskipun anak-anak itu bisa saja tak dipercaya keterangannya," ujar Reni.
Pengacara Putri lantas meminta Reni menerangkan tentang teori Malingering sebagaimana disampaikan Apsifor tersebut dalam BAP-nya. Apalagi, Reni merupakan orang yang melakukan assessment atau pemeriksaan terhadap Putri tentang konsistensi dan kredibilitas keterangan Putri tentang kekerasan seksual.
"Dalam laporannya itu, ada satu simpulan kalau keterangan Bu Putri terkait peristiwa kekerasan seksual yang menurutnya dialaminya di Magelang itu bersesuaian dengan indikator keterangan yang kredibel," jelas Reni.
Reni menerangkan, simpulan pihaknya tentang keterangan Putri dinilai konsisten dan kredibel lantaran pihaknya menyesuaikan dengan proses kredibilitas assessment yang mengacu pada Bul dan kawan-kawan tahun 2004 dan Ferigin Etol 2021. Dalam research itu, ada 7 indikator untuk menentukan keterangan itu kredibel atau tidak kredibel.
"Pada keterangan Bu Putri memenuhi ketujuhnya. Jadi pertama ada cukup kaya informasinya dan cukup detil tentang apa yang terjadi, kemudian akurasinya ini bisa bersesuaian karena ada situasi-situasi yang mendukung juga diinformasikan pihak lainnya," tutur Reni.
Reni memaparkan, informasi Putri itu berskesesuaian dengan keterangan pihak lainnya, yakni Ricky Rizal dan Richard Eliezer yang mendapat telpon dari Putri, yang mana Putri menangis pada saat yang bersesuaian. Lalu, ART Susi yang mendengar Putri memangis, lalu ada pintu yang dibuka dan ditutup kembali.
"Ada informasi dari pak Kuat bahwa Yosua celingukan dan itu timingnya jika kita bagi dalam sirkum stensial evidem, itu saling berkesinambungan, relevan, dan konsisten," paparnya.
Dia menambahkan, informasi Bharada E dan Ricky yang menyebutkan Putri sambil menangis dan informasi Putri yang memenuhi detil itu juga bisa dibuktikan dari keterangan pihak lainnya. Lalu, alur dari apa yang disampaikan bisa terjelaskan secara teoiritis, termasuk relasi kuasa di dalam konstruksi gender.
"Oleh karena itu, simpulan kami bersesuaian dengan kriteria keterangan kredibel dan didalam rekomendasi kami, kami sarankan disitu, ini relevan untuk didalami, untuk ditindaklanjuti," kata Reni.
(muh)