Agung Laksono Sebut Program KB Efektif Kendalikan Pertumbuhan Penduduk
loading...
A
A
A
JAKARTA - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Agung Laksono menyambut baik program Keluarga Berencana (KB) yang sampai saat ini masih terus berlanjut. Program tersebut dinilai mampu mengendalikan pertumbuhan penduduk.
"Saya sangat mengapresiasi lahirnya alat kontrasepsi KB susuk satu batang buatan lokal pertama di dunia dalam memperkuat program pengedalian kependudukan dan Ini merupakan program yang sejalan dengan program negara dan program strategis soal kependudukan," katanya dalam acara Launching Susuk KB Batang atau Monoplant, Inovasi Indonesia dan Pertama di Dunia, Jumat (16/12/2022).
Agung menyebut target nasional sampai dengan 2024 diharapkan bisa turun sampai 2,1 juta namun saat ini data 2021 adalah 2,4 di mana 5 terakhir terakhir graphic fluktuatif tidak menurun secara grapich tahun per tahun.
Agung menilai, program KB merupakan langkah tepat dalam upaya pemerintah melakukan pengendalian jumlah penduduk. Dengan adanya inovasi terbaru penggunaan alat susuk batang produksi PT. Tirtayasa Nagamas Farma yang ikut memberikan sumbangsih dalam program KB tersebut diharapkan mampu menjadi pemicu munculnya produk-produk alat kesehatan (Alkes) lainnya.
“Saya berharap hal ini bisa merangsang industri dalam negri yang lain, agar tidak tergantung dengan produk kesehatan dari luar negeri,” harapnya.
Direktur Bina Akses Pelayanan Keluarga Berencana Zamhir Setiawan, menyambut baik produk dalam negeri alat kontrasepsi KB susuk satu batang di mana selama ini hanya produk impor yang tersedia. "Sehingga kami menyambut baik produk buatan dalam negeri yang pastinya harus sudah memenuhi persyaratan," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Nurjasmi mengaku alat kontrasepsi KB susuk satu batang buatan lokal bisa mempermudah para bidan. “Bidan merupakan garda terdepan di mana 82% periksa kehamilan oleh bidan. Total kelahiran 5 juta kehamilan artinya 4 juta lebih persalinan normal dititolong oleh bidan , implant satu batang ini memudahkan tugas bidan yang tadi enam batang lalu tiga batang dan satu batang , kami selaku user sangat terbantu dan menyambut baik apalagi bagi perempuan," ungkapnya.
Acara ini juga dihadiri oleh Tenaga Ahli Dewan Pertimbangan Presiden Tjandra Yoga Aditama. Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Agusdini Banun Saptaningsih dan Perwakilan dari BPOM .
"Saya sangat mengapresiasi lahirnya alat kontrasepsi KB susuk satu batang buatan lokal pertama di dunia dalam memperkuat program pengedalian kependudukan dan Ini merupakan program yang sejalan dengan program negara dan program strategis soal kependudukan," katanya dalam acara Launching Susuk KB Batang atau Monoplant, Inovasi Indonesia dan Pertama di Dunia, Jumat (16/12/2022).
Agung menyebut target nasional sampai dengan 2024 diharapkan bisa turun sampai 2,1 juta namun saat ini data 2021 adalah 2,4 di mana 5 terakhir terakhir graphic fluktuatif tidak menurun secara grapich tahun per tahun.
Agung menilai, program KB merupakan langkah tepat dalam upaya pemerintah melakukan pengendalian jumlah penduduk. Dengan adanya inovasi terbaru penggunaan alat susuk batang produksi PT. Tirtayasa Nagamas Farma yang ikut memberikan sumbangsih dalam program KB tersebut diharapkan mampu menjadi pemicu munculnya produk-produk alat kesehatan (Alkes) lainnya.
“Saya berharap hal ini bisa merangsang industri dalam negri yang lain, agar tidak tergantung dengan produk kesehatan dari luar negeri,” harapnya.
Direktur Bina Akses Pelayanan Keluarga Berencana Zamhir Setiawan, menyambut baik produk dalam negeri alat kontrasepsi KB susuk satu batang di mana selama ini hanya produk impor yang tersedia. "Sehingga kami menyambut baik produk buatan dalam negeri yang pastinya harus sudah memenuhi persyaratan," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Nurjasmi mengaku alat kontrasepsi KB susuk satu batang buatan lokal bisa mempermudah para bidan. “Bidan merupakan garda terdepan di mana 82% periksa kehamilan oleh bidan. Total kelahiran 5 juta kehamilan artinya 4 juta lebih persalinan normal dititolong oleh bidan , implant satu batang ini memudahkan tugas bidan yang tadi enam batang lalu tiga batang dan satu batang , kami selaku user sangat terbantu dan menyambut baik apalagi bagi perempuan," ungkapnya.
Acara ini juga dihadiri oleh Tenaga Ahli Dewan Pertimbangan Presiden Tjandra Yoga Aditama. Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Agusdini Banun Saptaningsih dan Perwakilan dari BPOM .
(cip)