Cerita AKBP Arif Rachman Arifin Diminta Hapus Dokumentasi Hasil Autopsi Brigadir J
loading...
A
A
A
"Saya kirim laporan sementara dari dokter forensik. Saya sempat foto saya kirim ke Kombes Agus," jelas Arif.
Dalam laporan sementara dokter forensik, tertera ada 7 luka pada jenazah. Dia juga memberikan laporan pada Kombes Susanto tapi akhirnya diminta menghapusnya foto atas dokumentasi tersebut.
"Kapan Susanto memerintahkan saudara untuk menghapus semua dokumentasi," tanya hakim.
"Selesai autopsi, jam 3. Beliau disampaikan agar dokumentasi dikirimkan ke beliau semuanya biar satu pintu lalu di HP anggota sudah tidak ada lagi yang tersebar, cukup satu pintu laporan dan penyimpanan file foto," kata Arif.
"Kan saudara cerita foto-foto yang saudara ambil bukan sesuatu yang signifikan? Kenapa suruh dihapus?" tanya hakim lagi.
"Tidak tahu Yang Mulia," kata Arif.
Arif mengaku tak menanyakan alasan Kombes Susanto memintanya menghapus dokumentasi tersebut. Usai mengantar jenazah dari RS Polri Kramat Jati ke bandara agar jenazah bisa segera dikirimkan ke Jambi, Arif pamit pulang dahulu.
Dalam laporan sementara dokter forensik, tertera ada 7 luka pada jenazah. Dia juga memberikan laporan pada Kombes Susanto tapi akhirnya diminta menghapusnya foto atas dokumentasi tersebut.
"Kapan Susanto memerintahkan saudara untuk menghapus semua dokumentasi," tanya hakim.
"Selesai autopsi, jam 3. Beliau disampaikan agar dokumentasi dikirimkan ke beliau semuanya biar satu pintu lalu di HP anggota sudah tidak ada lagi yang tersebar, cukup satu pintu laporan dan penyimpanan file foto," kata Arif.
"Kan saudara cerita foto-foto yang saudara ambil bukan sesuatu yang signifikan? Kenapa suruh dihapus?" tanya hakim lagi.
"Tidak tahu Yang Mulia," kata Arif.
Arif mengaku tak menanyakan alasan Kombes Susanto memintanya menghapus dokumentasi tersebut. Usai mengantar jenazah dari RS Polri Kramat Jati ke bandara agar jenazah bisa segera dikirimkan ke Jambi, Arif pamit pulang dahulu.
(abd)