Muktamar ke-48 Muhammadiyah Akan Dibuka Presiden Jokowi, Ditutup Wapres Maruf Amin

Jum'at, 18 November 2022 - 07:47 WIB
loading...
Muktamar ke-48 Muhammadiyah Akan Dibuka Presiden Jokowi, Ditutup Wapres Maruf Amin
Presiden Jokowi dipastikan akan membuka Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah pada Sabtu 19 November 2022. Kemudian akan ditutup Wapres Ma’ruf Amin pada pada Minggu 20 November 2022. Foto/Setkab
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dipastikan akan membuka Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah pada Sabtu 19 November 2022. Kemudian Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin akan menutupnya pada Minggu 20 November 2022.

“Mereka (Muhammadiyah) mau Muktamar pada tanggal, akhir bulan ini ya, tanggal berapa ya, tanggal 19 (November) dibuka oleh Bapak Presiden (Jokowi), ditutup tanggal 20 November oleh Wakil Presiden. Jadi para Pimpinan Muhammadiyah ini datang khusus meminta kepada Wakil Presiden untuk menutup acara Muktamar Muhammadiyah pada tanggal 20 di Solo,” ungkap Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi dikutip dalam keterangannya, Jumat (18/11/2022).

“(Wapres) sanggup akan datang untuk menutup Muktamar Muhammadiyah nanti pada tanggal 20. Insya Allah nanti di Solo,” imbuh Masduki.

Pada tema Muktamar Muhammadiyah kali ini yaitu Memajukan Indonesia, Mencerahkan Semesta. Sementara Muktamar Aisyiyah adalah Perempuan Berkemajuan Mencerahkan Peradaban Bangsa.

“Wapres dalam hal ini mengapresiasi dengan tema yang diusung oleh Muhammadiyah, Wapres sangat mengapresiasi dan Wapres menghubungkan Muktamar Muhammadiyah ini dengan Indonesia Emas yang tinggal 23 tahun lagi,” jelas Masduki.

“Muhammadiyah diharapkan oleh Wapres punya peran besar ya untuk menyongsong Indonesia Emas,” sambungnya.

Masduki melanjutkan dengan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki oleh Muhammadiyah, Wapres berharap besar bagaimana kontribusi Muhammadiyah terhadap bangsa dan negara ini untuk menyongsong Indonesia Emas 2045. “Itu bisa digerakkan oleh teman-teman Muhammadiyah.”

“Istilahnya Wapres itu ada dua tadi, jadi membangun SDM itu artinya bagaimana membangun SDM-SDM yang mempunyai pemahaman keagamaan yang yang kompatibel dengan paham kebangsaan yang dalam. Artinya membangun insinyur-insinyur, ahli-ahli yang bisa membangun negeri ini. Jadi bagaimana agar umat Islam tidak menjadi penonton dalam proses pembangunan tetapi menjadi pihak yang aktif membangun diri sendiri membangun negeri ini,” papar Masduki.

“Itu yang diharapkan oleh Wakil Presiden dalam Muhammadiyah ini, sehingga ini adalah gong ini untuk memulai bagaimana menyongsong dari berbagai aspek untuk mencapai Indonesia emas,” tutupnya.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1830 seconds (0.1#10.140)