Kebutuhan Suplai Makanan Halal Muslim Filipina, Peluang untuk Indonesia
loading...
A
A
A
MANILA - Salah satu peluang kerja sama yang dapat dikembangkan antara Indonesia dengan Filipina adalah sektor industri halal . Indonesia, negara dengan populasi pemeluk Islam terbesar di dunia, bisa berkolaborasi dengan Filipina agar kebutuhan umat muslim di negara tersebut terpenuhi.
Sebagai catatan, jumlah umat Islam di Filipina berjumlah 6% dari total populasi negara tersebut. Saat bertemu dengan Irman Gusman, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia periode 2009-2016 sekaligus pengusaha, Ketua Majelis Ulama Filipina Aleem Said A. Basher mengungkapkan urgensi suplai makanan halal untuk umat Islam. Irman menyebutkan, akan menyampaikan hal ini ke pebisnis di Tanah Air.
Basher mengatakan, jika ada pengusaha Indonesia yang mengekspor berbagai jenis jenis makanan halal ke Filipina, maka akan sangat bermanfaat bagi mereka. Disebutkannya, sertifikasi dari MUI sudah tak perlu diragukan lagi.
"Ada pedagang-pedagang nakal yang membubuhkan tulisan Halal di kemasan bahan makanan tetapi ternyata isinya tidak halal. Dan, masyarakat Muslim secara tidak sengaja mengonsumsi makanan seperti ini," ujar Basher.
Dia menambahkan, mi instan merupakan salah satu makanan favorit di Filipina, Namun, sulit mendapatkan produk tersebut. "Dan saya mau katakan, apabila kami melihat ada stempel Majelis Ulama Indonesia di kemasan bahan makanan yang diedarkan di sini, maka kami yakin 1.000% itu pasti halal, tidak perlu diuji lagi," kata Gani, seorang pengusaha asal Mindanao, yang mendampingi Majelis Ulama Filipina.
Sebagai catatan, jumlah umat Islam di Filipina berjumlah 6% dari total populasi negara tersebut. Saat bertemu dengan Irman Gusman, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia periode 2009-2016 sekaligus pengusaha, Ketua Majelis Ulama Filipina Aleem Said A. Basher mengungkapkan urgensi suplai makanan halal untuk umat Islam. Irman menyebutkan, akan menyampaikan hal ini ke pebisnis di Tanah Air.
Basher mengatakan, jika ada pengusaha Indonesia yang mengekspor berbagai jenis jenis makanan halal ke Filipina, maka akan sangat bermanfaat bagi mereka. Disebutkannya, sertifikasi dari MUI sudah tak perlu diragukan lagi.
"Ada pedagang-pedagang nakal yang membubuhkan tulisan Halal di kemasan bahan makanan tetapi ternyata isinya tidak halal. Dan, masyarakat Muslim secara tidak sengaja mengonsumsi makanan seperti ini," ujar Basher.
Dia menambahkan, mi instan merupakan salah satu makanan favorit di Filipina, Namun, sulit mendapatkan produk tersebut. "Dan saya mau katakan, apabila kami melihat ada stempel Majelis Ulama Indonesia di kemasan bahan makanan yang diedarkan di sini, maka kami yakin 1.000% itu pasti halal, tidak perlu diuji lagi," kata Gani, seorang pengusaha asal Mindanao, yang mendampingi Majelis Ulama Filipina.
(zik)