Generasi Muda Perlu Disiapkan Menjadi Pejuang Menjaga Persatuan Bangsa

Sabtu, 12 November 2022 - 14:30 WIB
loading...
Generasi Muda Perlu...
Wakil Ketua Pembina Pengurus Pusat Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PP Perti) KH Anwar Sanusi. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Hari Pahlawan, 10 November, menjadi pengingat bagi masyarakat Indonesia tentang perjuangan bangsa dalam meraih kemerdekaan dan menjaga keutuhan negara. Di masa kini, perjuangan tidak lagi dengan mengangkat senjata melawan penjajah tapi menghadapi paham radikal yang tak hentinya merongrong persatuan.

Wakil Ketua Pembina Pengurus Pusat Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PP Perti) KH Anwar Sanusi mengatakan, saat ini adalah waktunya generasi muda yang berjuang untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa setelah 77 tahun kemerdekaan Republik Indonesia (RI).

"Generasi muda ini merupakan tongkat estafet perjuangan bangsa, perekat persatuan atas segala perbedaan. Generasi muda ini harus lebih mencintai Tanah Air untuk merawat kesatuan dan persatuan. Karena lagi-lagi perjuangan berat ini, mau tidak mau secara alami kan harus berganti (generasi)," kata Anwar Sanusi, Sabtu (12/11/2022).

Baca juga: Radikalisme dan Terorisme Bukan Stigmatisasi Kepada Umat Islam

Menurutnya, keberadaan organisasi kemasyarakatan (ormas) memiliki peran yang sangat besar dalam merawat persatuan. Sejarah menuliskan bagaimana ormas sejak zaman dahulu telah berjasa dalam mendorong terciptanya kemerdekaan dan melahirkan tokoh-tokoh bangsa yang hebat.

"Di Indonesia ini dengan banyaknya ormas, termasuk ormas keagamaan yang tergabung dalam LPOI (Lembaga Persahabatan Ormas Islam)–LPOK (Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan) memiliki dan mengemban kewajiban untuk mendidik masyarakat dalam menjalin persatuan dan kesatuan," ujar Ketua Umum PP Perti Periode 2005-2011 ini.

Anwas Sanusi mengatakan, keberadaan ormas di Tanah Air adalah kelebihan yang dimiliki bangsa Indonesia. Ormas-ormas ini, memiliki massa yang tergabung dan tersebar dalam pesantren, madrasah, sekolah perguruan tinggi, hingga fasilitas publik yang merupakan aset besar dalam perjuangan melawan paham radikalisme.

"Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Persatuan Tarbiyah Islamiyah, ada Al Ittihadiyah, Syarekat Islam, Persatuan Umat Islam (PUI), Persatuan Islam (Persis) dan lain sebagainya. Ormas ini kan punya wilayah dan punya cabang. Seperti saya dari Persatuan Tarbiyah Islamiyah kami punya 35 wilayah dan ratusan cabang. Nah melalui saluran-saluran inilah kita sampaikan pesan perdamaian dan persatuan kepada khususnya generasi muda," kata salah satu pendiri dan Ketua LPOI ini.

Mengutip pesan Proklamator Soekarno, 'Generasi kami ini jelas musuhnya, yaitu melawan penjajah, tetapi nanti generasi-generasi muda ini akan lebih berat (musuhnya). Pesan itu, kata Anwar Sanusi, menunjukkan bahwa perjuangan mempertahankan persatuan merupakan perjuangan berat yang mau tidak mau secara alami harus berganti generasi.

"Ada ungkapan dari Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari selaku pendiri Nahdlatul Ulama, beliau mengatakan Hubbul Wathon Minal Iman, di mana mencintai negara adalah sebagian dari iman. Artinya begini, bahwa generasi muda, generasi milenial ini kan harus lebih mencintai Tanah Airnya untuk merawat kesatuan dan persatuan," kata pendiri Badan Kontak Muballig Indonesia (Baqomubin) ini.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1582 seconds (0.1#10.140)