Profil dr Soeharto, Dokter Pribadi Bung Karno yang Dianugerahi Pahlawan Nasional

Kamis, 03 November 2022 - 17:30 WIB
loading...
Profil dr Soeharto,...
DR dr HR Soeharto mendapatkan anugerah gelar Pahlawan Nasional dari pemerintah. FOTO/TWITTER PB IDI
A A A
JAKARTA - DR dr HR Soeharto mendapatkan anugerah gelar Pahlawan Nasional dari pemerintah. Penyerahan gelar Pahlawan Nasional akan diberikan langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin, 7 November 2022.

Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, Mahfud MD mengatakan, dr Soeharto dinilai telah berjuang bersama Presiden Soekarno untuk Kemerdekaan Republik Indonesia. Dia merupakan dokter yang merawat dan mendampingi Soekarno dan para pejuang bangsa di Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Dokter Soeharto juga ikut berjuang di lapangan memberikan pengobatan terhadap para pejuang yang jatuh sakit dan cacat di medan perang melawan Belanda dan Jepang.

Setelah kemerdekaan, kata Mahfud, almarhum dr Soeharto juga ikut serta dalam pembangunan sejumlah infrastruktur di Tanah Air. "Ikut pembangunan Department Store Sarinah dan pembangunan Monumen Nasional serta Masjid Istiqlal dan pembangunan Rumah Sakit Jakarta serta salah seorang pendiri berdirinya IDI (Ikatan Dokter Indonesia)," kata Mahfud dalam keterangan tertulisnya, Kamis (3/11/2022).

Baca juga: Pemerintah Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional Kepada 5 Tokoh Ini

Dokter Soeharto diusulkan mendapatkan gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, dr Soeharto memiliki kedekatan spesial dengan Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta. Bahkan sejak 1942, dia didapuk menjadi dokter pribadi sang Proklamator RI.

Lalu seperti apa sosok dr Soeharto? Berikut ini profilnya:

Dokter Soeharto lahir di Tegalgondo, Wonosari, Klaten, Jawa Tengah pada 24 Desember 1908. Ia mengawali pendidikan dasarnya di Europese Lagere School (ELS) Solo dan Madiun. Selesai sekolah dasar, Soeharto melanjutkan pendidikan di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) Madiun (lulus 16 Mei 1925) dan Algemeene Middelbare School (AMS) B di Yogyakarta (lulus 16 Mei 1928).

Rampung sekolah menengah atas, Soeharto kemudian menempuh pendidikan di Fakultas Medica Bataviensis, Sekolah Tinggi Kedokteran Jakarta (STK). Ia meraih gelar Arts (dokter) pada 25 Mei 1935. Ia meraih gelar ilmiah Medicinae Doctorem (Doctor) dari fakultas yang sama pada 14 April 1937. Ini merupakan gelar pertama yang diberikan Fakultas Medica Bataviensis kepada lulusannya.

Baca juga: Ini Alasan Jokowi Anugerahi Soeharto hingga Raden Rubini Gelar Pahlawan Nasional

Setelah lulus, Soeharto membuka praktik kedokteran serta mendirikan klinik bersalin di daerah Kramat, Jakarta. Ia kemudian diangkat menjadi dokter pribadi Bung Karno dan Bung Hatta.

Menurut buku Biografi Dokter Pribadi Bung Karno, DR R Soeharto 'Saksi Sejarah', hubungan Soeharto dan Bung Karno dan Bung Hatta terjalin sejak 1942. Saking dekatnya, Soeharto memanggil Soekarno dengan panggilan Mas Karno.

Kedekatan itu bisa dilihat dari keikutsertaan dr Soeharto dalam sejumlah kegiatan penting Bung Karno dan Bung Hatta. Salah satunya perjalanan ke Dalat, Indo Cina untuk menghadap Jenderal Terauci. Waktu itu Dr KRT Radjiman Wedyodiningrat ikut dalam perjalanan dalam rangka pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia/PPKI.

Dokter Soeharto juga mendampingi Bung Karno dalam rapat umum di lapangan IKADA pada 19 September 1945. Lalu menemani Bung Karno untuk melamar Rahmi Hatta untuk Bung Hatta sebulan setelah Proklamasi Kemerdekaan. Sesuai dengan tekad Bung Hatta yang belum mau menikah sebelum Indonesia merdeka.

Di masa awal kemerdekaan dr Soeharto yang mengurus keuangan hasil sumbangan berbagai pihak dan mengatur berbagai pengeluaran uang guna penyelenggaraan pemerintahan, karena belum lengkapnya lembaga-lembaga pemerintahan.Ia juga menghadiahkan sedan Oldmobilenya untuk Bung Karno dalam rangka menjalankan pemerintahan.

Dokter Soeharto tercatat pernah menjabat Menteri Muda/Menteri Perindustrian Rakyat (13 Juli 1959-5 Maret 1962), Menteri Perdagangan (6 Maret 1962-13 November 1963), Menteri Urusan Penerbitan Bank dan Modal Swasta (13 November 1963-1 Agustus 1964), dan Menteri Koordinator Urusan Perencanaan Pembangunan Nasional (13 November 1963-21 Februari 1966). Dokter Soeharto meninggal dunia di Jakarta pada 30 November 2000 dalam usia 91 tahun.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1961 seconds (0.1#10.140)