Menuju 2024, Presidential Threshold Idealnya 4 Persen

Rabu, 26 Oktober 2022 - 22:12 WIB
loading...
Menuju 2024, Presidential Threshold Idealnya 4 Persen
Vlogger Cania Citta Irlanie menilai ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold idealnya 4 persen dan PT 20 persen perlu ditinjau ulang. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Vlogger Cania Citta Irlanie menilai ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold idealnya 4 persen. Dirinya sepakat bahwa presidential threshold 20 persen perlu ditinjau ulang.

"Stands gua sendiri sih pasnya di 4 persen aja, sama kaya parliamentary threshold. Dan yang sudah melampaui parliamentary threshold harusnya sudah bisa nyalon. Dan sebenarnya gua juga termasuk yang pro dengan adanya jalur independen," kata Cania Citta Irlanie dalam diskusi bertajuk 'Muda Memimpin, Menuju 2024: Bincang Ulang Presidential Threshold dan Batas Minimal Usia Capres-Cawapres' di Kopitok Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (26/10/2022).

Dia kemudian ditanya apakah kebijakan tersebut memberikan limitasi kepada pemuda. "Enggak bilang ini melimitasi pemuda secara persis sih. Tapi kayak justru melimitasi partisipasi anyone (semua orang) aja sih. Opsinya lebih terbatas," jawabnya.

"Jadi di luar aturan main yang ga ideal tadi, which kita sangat support untuk kita koreksi dan revisi, kita harus perjuangin dan investasikan waktu untuk itu. Dan perjuangan itu memang butuh waktu. Sebab return itu akan sesuai dengan seberapa banyak yang lu investasikan," tuturnya.

Menurutnya, generasi muda harus optimis bahwa politik ke depan semakin terbuka. Sementara itu, CEO Centenialz Dinno Ardiansyah menilai ambang batas presidential threshold 20 persen dan batas minimal usia presiden itu anti progresifitas. "Itu jelas enggak pro kaum muda, dan menutup ruang putra putri bangsa muda yang potensial untuk manggung sebagai pemimpin negeri," ujarnya dalam kesempatan sama.

Dia menjelaskan, diskusi tersebut di gelar dalam rangka memfasilitasi keresahan kaum muda yang selama ini merasa hanya dijadikan vote getter oleh para politikus tua yang established.

"Selama ini, kata muda dan milenial dijadikan jargon dan komoditas, tapi keberpihakan sejatinya, jauh panggang dari api. Katanya kita pro anak muda, tapi yang boleh jadi pemimpin, harus usia 40 dulu. Apakah ini bukan hipokrit?" kata mantan Presiden BEM Trisakti tersebut.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1398 seconds (0.1#10.140)