Pelatihan Golkar Institute Dinilai Jadi Wadah Anak Muda ke Dunia Politik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Guru Besar Universitas Nasional Yuddy Chrisnandi mengapresiasi pelatihan Golkar Institute 'Young Political Leaders'. Menurut Yuddy, pelatihan tersebut dapat menjadi wadah bagi anak-anak muda yang ingin terjun di dunia politik.
"Kalian jauh lebih beruntung daripada saya, zaman saya dulu belum ada (sekolah politik dan kebijakan publik) begini, (Golkar Institute) ini inisiatif yang sangat baik dari Partai Golkar," ujar Yuddy yang juga Dewan Pakar Partai Golkar ini saat memberikan kuliah singkat kepada para kader peserta pelatihan Golkar Institute, Selasa (18/10/2022).
Baca juga: Pengaruhnya Cukup Signifikan, Anak Muda Diharapkan Terjun Langsung ke Politik
Dalam kesempatan tersebut, Yuddy juga mengajak kaum muda untuk berani mengambil peran dalam mendorong perubahan Indonesia ke arah yang lebih baik.
"Setiap orang pasti mempunyai perannya sendiri untuk membawa pengaruh ke orang lain, membangun kesadaran dan menyamakan visi misi berdasarkan prinsip negara Indonesia," kata mantan Menteri PANRB tahun 2014-2016 ini.
Yuddy yang menjabat Duta Besar RI untuk Ukraina Georgia dan Armenia pada 2017 hingga 2021 ini menyampaikan materi terkait konflik Rusia-Ukraina. Serta dampak dari konflik kedua negara terhadap masyarakat global.
"Perang ini akan berlangsung panjang jika tidak ada solidaritas antar negara untuk menekan Rusia, membiarkan Rusia memproduksi senjata militernya, dan juga negara lain yang bergabung dengan Rusia", ujarnya.
Untuk itu, Yuddy mendukung keterlibatan pemerintah Indonesia dalam upaya mewujudkan perdamaian dunia. Menurutnya, Indonesia harus bisa mengambil posisi dengan pandai melihat peta dunia ke depannya.
"Indonesia dengan politik bebas aktifnya, harus bisa mengambil peran secara aktif dan kreatif. Indonesia harus tahu garis politik kita untuk mewujudkan perdamaian dunia dengan tujuan kepercayaan dan keamanan dunia," kata Yuddy.
Dia mengungkapkan, Indonesia dalam memposisikan diri menghadapi konflik, seperti yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina perlu melihat kepentingan nasional. Hal ini juga didasarkan pada prinsip ideologi Indonesia, yakni Pancasila dan amanat konstitusi Indonesia.
"(Indonesia) Harus bisa memposisikan diri sesuai dengan kepentingan nasional Indonesia, harus didasarkan dengan prinsip ideologi kita yaitu Pancasila dan amanat konstitusi kita. Indonesia harus ikut serta dalam ketertiban dunia, itu sudah menjadi tugas Indonesia," jelasnya.
"Dengan tetap berlandaskan prinsip dasar negara, prinsip dasar itu juga menghormati kedaulatan negara lain, Indonesia harus jadi garda terdepan untuk perdamaian dunia," tutupnya.
Sebagai informasi, saat ini Yuddy juga aktif memberikan bantuan kepada para korban perang di Ukraina dari hasil penjualan buku karyanya yang berjudul 'Cinta Keduaku Berlabuh di Ukraina'.
"Kalian jauh lebih beruntung daripada saya, zaman saya dulu belum ada (sekolah politik dan kebijakan publik) begini, (Golkar Institute) ini inisiatif yang sangat baik dari Partai Golkar," ujar Yuddy yang juga Dewan Pakar Partai Golkar ini saat memberikan kuliah singkat kepada para kader peserta pelatihan Golkar Institute, Selasa (18/10/2022).
Baca juga: Pengaruhnya Cukup Signifikan, Anak Muda Diharapkan Terjun Langsung ke Politik
Dalam kesempatan tersebut, Yuddy juga mengajak kaum muda untuk berani mengambil peran dalam mendorong perubahan Indonesia ke arah yang lebih baik.
"Setiap orang pasti mempunyai perannya sendiri untuk membawa pengaruh ke orang lain, membangun kesadaran dan menyamakan visi misi berdasarkan prinsip negara Indonesia," kata mantan Menteri PANRB tahun 2014-2016 ini.
Yuddy yang menjabat Duta Besar RI untuk Ukraina Georgia dan Armenia pada 2017 hingga 2021 ini menyampaikan materi terkait konflik Rusia-Ukraina. Serta dampak dari konflik kedua negara terhadap masyarakat global.
"Perang ini akan berlangsung panjang jika tidak ada solidaritas antar negara untuk menekan Rusia, membiarkan Rusia memproduksi senjata militernya, dan juga negara lain yang bergabung dengan Rusia", ujarnya.
Untuk itu, Yuddy mendukung keterlibatan pemerintah Indonesia dalam upaya mewujudkan perdamaian dunia. Menurutnya, Indonesia harus bisa mengambil posisi dengan pandai melihat peta dunia ke depannya.
"Indonesia dengan politik bebas aktifnya, harus bisa mengambil peran secara aktif dan kreatif. Indonesia harus tahu garis politik kita untuk mewujudkan perdamaian dunia dengan tujuan kepercayaan dan keamanan dunia," kata Yuddy.
Dia mengungkapkan, Indonesia dalam memposisikan diri menghadapi konflik, seperti yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina perlu melihat kepentingan nasional. Hal ini juga didasarkan pada prinsip ideologi Indonesia, yakni Pancasila dan amanat konstitusi Indonesia.
"(Indonesia) Harus bisa memposisikan diri sesuai dengan kepentingan nasional Indonesia, harus didasarkan dengan prinsip ideologi kita yaitu Pancasila dan amanat konstitusi kita. Indonesia harus ikut serta dalam ketertiban dunia, itu sudah menjadi tugas Indonesia," jelasnya.
"Dengan tetap berlandaskan prinsip dasar negara, prinsip dasar itu juga menghormati kedaulatan negara lain, Indonesia harus jadi garda terdepan untuk perdamaian dunia," tutupnya.
Sebagai informasi, saat ini Yuddy juga aktif memberikan bantuan kepada para korban perang di Ukraina dari hasil penjualan buku karyanya yang berjudul 'Cinta Keduaku Berlabuh di Ukraina'.
(maf)