Belajar dari Pertahanan dan Keamanan Digital di Tengah Perang Rusia-Ukraina

Senin, 19 September 2022 - 19:21 WIB
loading...
A A A
Ukraina ingin rakyatnya, generasi mudanya bahkan seluruh dunia tahu bahwa dari awal Ukraina selalu menjaga harkat dan martabat bangsa dan siap menghadapi ancaman dari luar sesuai dengan perkembangan zaman, yaitu memperkuat infrastruktur digital dalam negeri.

Ukraina dari awal telah melakukan reformasi atau memanfaatkan waktu terbaiknya seperti kata dr. Sun Yat Sen untuk mempersiapkan segala sesuatu dalam menghadapi situasi terburuk. Ukraina telah melakukan digital pemerintahan dan pelayanan dalam segala bidang jauh sebelum terjadinya ketegangan dengan Rusia.

Oleh karena itu, semua aplikasi milik pemerintah Ukraina, seperti aplikasi paspor, aplikasi layanan kependudukan sampai dengan aplikasi bank telah berubah menjadi aplikasi yang berfungsi darurat, seperti mengajukan dana darurat dengan pemerintah maupun pemerintah Ukraina dengan negara asing yang mendukung Ukraina. Selain itu, aplikasi umum pemerintah bisa berahli fungsi untuk melayani kebutuhan rakyat selama peperangan terjadi.

Bagaimana dengan Indonesia

Belajar dari persiapan maupun perencanaan dan pengalaman pemerintah Ukraina, para penjahat dunia digital segera menyadari, bahwa sudah saatnya mengalihkan area dan wilayah “main” mereka ke Asia, terutama ke negara yang luas dan negara dengan hukumnya yang belum kokoh maupun kehidupan ekonomi rakyatnya masih penuh dengan kesenjangan.

Untuk itulah sudah saatnya Indonesia menyadari akan pentingnya pengembangan dan pembangunan infrastruktur jaringan internet, terutama jaringan ke daerah-daerah pelosok. Selain itu juga, perlu merekrut pemuda-pemuda yang melek teknologi digital dalam berbagai bidang pemerintahan, terutama bidang pertahanan keamanan negara maupun sipil, seperti TNI dan POLRI.

Sudah saatnya pemerintah Indonesia memperkuat diri dengan mengembangkan sistem satelit sebagai contoh pertahanan dan keamanan negara. Indonesia harus memperkuat dasar atau basis digital untuk menjaga kedaulatan negara. Saat ini, pemerintah seharusnya aktif berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan teknologi dan komponen utama, dan telah mengorganisir system digital yang ada, demi menjaga kedaulatan dan ancaman dari dalam maupun dari luar, terutama menjelang tahun-tahun politik seperti sekarang ini.

Selain mengembangkan dan memperkuat sistem satelit udara, pemerintah juga harus serius meningkatkan upaya membangun kabel bawah laut. Semua pembangunan yang berbasis digital ini harus continue dilakukan untuk memperkuat kabel bawah laut Indonesia terutama dalam menghadapi jaringan cloud 5G yang mulai beredar di Indonesia.

Pemerintah harus segera meningkatkan saluran serat optik lokal dan memperkuat perlindungan keamanan, sehingga Indonesia bisa menjadi penghubung atau pusat informasi dan komunikasi di kawasan. Sebagai contoh, Google yang didukung oleh pemerintah Amerika Serikat diperkirakan akan meluncurkan kabel bawah laut baru APRICOT pada tahun 2024. Teknologi transmisi dengan total panjang sekitar 12.000 kilometer ini akan menghubungkan Taiwan, Jepang, Guam, Filipina, dan Indonesia.

Semoga saat itu jaringan telekomunikasi, dalam hal ini, Telkom Indonesia akan dilibatkan. Oleh karena itu, pemerintah yang kuat dan berdaulat dengan dasar hukum nasional yang kokoh sangat dibutuhkan dalam menjaga kedaulatan dan kewibawaan bangsa yang berakhir dengan meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1173 seconds (0.1#10.140)