Sejarah dan Latar Belakang Pemberontakan Morotai
loading...
A
A
A
Melihat pengunduran diri tersebut, Harry Cobby selaku atasan mereka menolaknya. Setelah tak menemui hasil, kemudian melaporkan hal ini kepada Wakil Marsekal Udara Bill Bostock yang juga menolak pengunduran diri mereka.
Dalam hal ini, Komisaris Penyelidikan John Vincent William Barry KC cukup yakin bahwa kedelapan orang itu tidak memiliki niat nyata terhadap pemberontakan. Insiden tersebut secara populer disebut sebagai "Pemberontakan Morotai".
Setelahnya, tidak ada tindakan lebih lanjut seperti proses hukum terhadap kedelapan orang yang mengundurkan diri tersebut. Hanya saja, khusus untuk Caldwell dan Gibbes diadili karena keterlibatannya dalam Alcohol Racket dan mendapat penurunan pangkat.
Lebih lanjut, Barry sendiri juga menemukan fakta bahwa Cobby telah gagal mempertahankan kontrol atas perintahnya. Insiden tersebut nyatanya tidak mengubah peran RAAF di Perang Pasifik.
Akan tetapi, sebagian para ‘Pemberontak’ menganggap bahwa dirinya telah mencapai sebagian besar tujuannya, yakni melakukan perubahan pada Komando di TAF dan membuat pemerintah melakukan penyelidikan.
Dalam hal ini, Komisaris Penyelidikan John Vincent William Barry KC cukup yakin bahwa kedelapan orang itu tidak memiliki niat nyata terhadap pemberontakan. Insiden tersebut secara populer disebut sebagai "Pemberontakan Morotai".
Setelahnya, tidak ada tindakan lebih lanjut seperti proses hukum terhadap kedelapan orang yang mengundurkan diri tersebut. Hanya saja, khusus untuk Caldwell dan Gibbes diadili karena keterlibatannya dalam Alcohol Racket dan mendapat penurunan pangkat.
Lebih lanjut, Barry sendiri juga menemukan fakta bahwa Cobby telah gagal mempertahankan kontrol atas perintahnya. Insiden tersebut nyatanya tidak mengubah peran RAAF di Perang Pasifik.
Akan tetapi, sebagian para ‘Pemberontak’ menganggap bahwa dirinya telah mencapai sebagian besar tujuannya, yakni melakukan perubahan pada Komando di TAF dan membuat pemerintah melakukan penyelidikan.
(bim)