Arah Baru Gerakan Pengembangan Ekonomi Keuangan Syariah  

Sabtu, 17 September 2022 - 14:34 WIB
loading...
Arah Baru Gerakan Pengembangan Ekonomi Keuangan Syariah   
Herry Aslam Wahid. FOTO/DOK SINDO
A A A
Herry Aslam Wahid
Direktur Eksekutif Masyarakat Ekonomi Syariah

Tanggal 1 Muharram 1444 H bertepatan tanggal 30 Juli 2022 lalu, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) berusia 22 tahun. Organisasi yang didirikan oleh Iwan Pontjowinoto dkk pada 1 Muharram 1422 H ini, telah menjelma sedemikian rupa menjadi organisasi asosiasi ekonomi keuangan syariah terbesar dan cukup berpengaruh pada upaya pengembangan ekonomi keuangan syariah di Indonesia. Berbagai prestasi yang berjalan beriringan dengan kendala dan tantangannya berhasil ditorehkan.

Lahirnya MES dilatarbelakangi oleh konsep ekonomi keuangan syariah yang mulai berkembang pada era 1980-1990 an. Di Indonesia, momentum perkembangan ekonomi keuangan syariah dimulai sejak berdirinya Bank Muamalat Indonesia pada 1991 sebagai bank syariah pertama yang kemudian diikuti oleh lembaga keuangan syariah lainnya.

Pada awal perjalanannya, proses sosialisasi dan edukasi berjalan secara parsial, belum terkonsolidasi dengan baik oleh pemangku kebijakan saat itu. Alih-alih mendapat dukungan, kegiatan sosialisasi dan edukasi ekonomi syariah kala itu belum begitu menarik dan bahkan mendapat pertentangan.

Untuk itu, dirasa perlu adanya satu wadah yang menghimpun berbagai elemen baik perseorangan maupun kelembagaan yang memiliki kesamaan visi, yaitu mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

Tidak ada yang menyangka, organisasi yang didirikan dari forum diskusi kecil sore hari selepas jam kerja ini berkembang sedemikian besar. Per Agustus 2022 ini, jumlah kepengurusan MES telah terbentuk di 117 kabupaten/kota (pengurus daerah), 29 provinsi (pengurus wilayah) dan 22 negara (pengurus wilayah khusus).

Terbaru, di beberapa negara seperti Prancis, Hongaria dan Polandia telah terbentuk MES oleh diaspora Indonesia yang bermukim di sana. Tidak hanya itu, beberapa provinsi seperti Papua, Kalimantan Utara dan Kepulauan Riau juga dalam proses pembentukan.

Perluasan jaringan MES di tingkat global ini menjadi bagian dari ikhtiar agar MES dapat berperan dan berkontribusi aktif dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia. Langkah ini sekaligus sebagai salah satu strategi untuk menjalin koordinasi yang aktif dan berkelanjutan dengan berbagai negara yang memiliki pasar potensial dengan pelibatan diaspora Indonesia.

MES didesain sebagai organisasi inklusif yang menghimpun berbagai sumber daya yang memiliki komitmen dan kesamaan visi dalam upaya pengembangan ekonomi keuangan syariah. Beragam etnis, paham keagamaan, budaya, profesi, partai politik dan kewarganegaraan menjadi sumber kekuatan tersediri bagi MES hingga dapat bertahan dan berkembang sampai saat ini.

Prinsip inklusivitas juga menjadikan MES lebih adaptif dan progresif dalam menghadapi berbagai dinamika dan tantangan yang ada, serta menguatkan peran MES dalam mengembangkan ekonomi syariah secara universal sesuai dengan prinsip Islam yangrahmatan lil 'alamin.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1215 seconds (0.1#10.140)