Pesawat G-36 Bonanza TNI AL yang Jatuh di Selat Madura Baru Menjalani Perawatan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pesawat G-36 Bonanza milik TNI AL kecelakaan di perairan Selat Madura pada Rabu (7/9/2022) pagi. Belakangan terungkap pesawat buatan Amerika Serikat (AS) itu baru menjalani perawatan.
“Relatif masih sangat layak, karena baru saja melaksanakan pemeliharaan pada 22 Agustus 2022,” ujar Komandan Pusat Penerbang Angkatan Laut (Danpuspenerbal) Laksamana Muda TNI Dwika Tjahja Setiawan dalam konferensi pers, Rabu (7/9/2022).
Dijelaskan Dwika, pesawat tersebut masuk dan digunakan di lingkungan AL sejak 2013 silam. Adapun saat terjadi kecelakaan, pesawat itu sedang melaksanakan kegiatan latihan.
“Kebetulan sedang melaksanakan latihan antiserangan udara,” ucap dia.
Dwika juga menjelaskan pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Juanda di Surabaya pada pukul 08.45 WIB sebelum akhirnya mengalami hilang kontak 10 menit setelahnya. Meski pesawat resmi dinyatakan jatuh pada pukul 09.30 WIB, namum belum diketahui penyebab jatuhnya pesawat.
“Sehingga kita belum tahu apakah ini teknis atau yang lain (penyebab), karena kita belum menurunkan tim investigasi,” pungkasnya.
Sementara dua awak pesawat yang berada di dalam pesawat juga belum diketahui kondisinya. Dwika menginformasikan jajaran tim pencarian baru dapat menentukan dugaan titik jatuhnya lokasi pesawat.
“Kembali saya sampaikan bahwa hasil yang dilihat dari monitor sonar adalah bentukan hanya siluet pesawat. Jadi tidak bisa detail melihat apakah masih ada kru. Kondisinya memang tidak terlihat,” tutupnya.
“Relatif masih sangat layak, karena baru saja melaksanakan pemeliharaan pada 22 Agustus 2022,” ujar Komandan Pusat Penerbang Angkatan Laut (Danpuspenerbal) Laksamana Muda TNI Dwika Tjahja Setiawan dalam konferensi pers, Rabu (7/9/2022).
Dijelaskan Dwika, pesawat tersebut masuk dan digunakan di lingkungan AL sejak 2013 silam. Adapun saat terjadi kecelakaan, pesawat itu sedang melaksanakan kegiatan latihan.
“Kebetulan sedang melaksanakan latihan antiserangan udara,” ucap dia.
Dwika juga menjelaskan pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Juanda di Surabaya pada pukul 08.45 WIB sebelum akhirnya mengalami hilang kontak 10 menit setelahnya. Meski pesawat resmi dinyatakan jatuh pada pukul 09.30 WIB, namum belum diketahui penyebab jatuhnya pesawat.
“Sehingga kita belum tahu apakah ini teknis atau yang lain (penyebab), karena kita belum menurunkan tim investigasi,” pungkasnya.
Sementara dua awak pesawat yang berada di dalam pesawat juga belum diketahui kondisinya. Dwika menginformasikan jajaran tim pencarian baru dapat menentukan dugaan titik jatuhnya lokasi pesawat.
“Kembali saya sampaikan bahwa hasil yang dilihat dari monitor sonar adalah bentukan hanya siluet pesawat. Jadi tidak bisa detail melihat apakah masih ada kru. Kondisinya memang tidak terlihat,” tutupnya.
(kri)