4 Tingkatan Gerakan Pramuka Berdasarkan Umur, Nomor Terakhir Memiliki Kematangan Jiwa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ada empat tingkatan Gerakan Pramuka berdasarkan umur. Masing-masing tingkatan memiliki rentang usia anggotanya, dari yang terkecil umur 7 tahun hingga paling besar berusia 25 tahun.
Mengutip situs resmi Pramuka, Sabtu (3/9/2022), Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan di Indonesia. Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang bermakna Orang Muda yang Suka Berkarya.
Pramuka juga telah dikenal sebelum singkatan tersebut ditetapkan. Raja Keraton Yogyakarta, Sultan Hamengkubuwono (HB) IX mengambilnya dari kata Pramuko (ejaan Jawa) yang berarti pasukan terdepan dalam perang. Selain itu, dalam Kamus Bausastra Jawa karya WJS Poerwadarminta 1939, Pramuka memiliki arti Pangarep atau Lelurah, yang dalam bahasa Indonesia bermakna Pemimpin.
Hari Pramuka diperingati setiap 14 Agustus yang merujuk pada tanggal kelahiran Gerakan Pramuka pada 14 Agustus 1961. Pendiriannya didasarkan pada Keppres 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka. Keppres ini menetapkan bahwa Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya perkumpulan yang memiliki kewenangan menyelenggarakan pendidikan kepanduan di Indonesia. Sedikitnya ada 60 organisasi kepanduan yang muncul pascakemerdekaan RI.
Dalam perkembangannya, Gerakan Pramuka akhirnya memiliki dasar hukum yang lebih kuat, yakni Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010. Beleid ini mengatur aspek pendidikan kepramukaan, kelembagaan, tugas dan wewenang Pemerintah dan pemerintah daerah, hak dan kewajiban para pemangku kepentingan, serta aspek keuangan gerakan pramuka.
Berdasarkan keterangan dalam situs resminya, Gerakan Pramuka bertujuan membentuk setiap Pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki berkecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan.
Prinsip Dasar Kepramukaan:
1. Iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2. Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup, dan alam seisinya;
3. Peduli terhadap dirinya pribadi; dan
4. Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.
Metode Kepramukaan:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri;
Tingkatan Gerakan Pramuka:
1. Pramuka Siaga
Pramuka Siaga merupakan tingkatan pertama dalam Gerakan Pramuka. Anggota dalam tingkatan ini memiliki usia mulai dari 7-10 tahun. Tingkatan ini disebut Siaga, karena namanya diambil dari istilah yang merujuk pada perjuangan bangsa Indonesia, ketika seluruh rakyatnya menyiagakan diri untuk mencapai kemerdekaan dengan pembentukan organisasi pada 1908 yang diberi nama Boedi Oetomo.
Satuan terkecil yang ada pada tingkatan Siaga disebut dengan nama Barung. Kumpulan dari beberapa Barung tersebut kemudian diberi nama Perindukan. Satu Barung memiliki anggota tingkatan Siaga sebanyak 5-10 orang yang terdiri atas pemimpin dan anggota. Pemimpin Barung utama disebut dengan Sulung serta menjadi pemimpin perindukan. Tingkatan Siaga ini juga terdiri dari tiga tingkatan yaitu, Mula, Bantu, dan Tata.
2. Pramuka Penggalang
Pramuka Penggalang memiliki anggota dengan rentang usia 11-15 tahun. Istilah Penggalang merujuk pada penggalangan perjuangan rakyat Indonesia untuk mempersatukan diri supaya mencapai kemerdekaan dalam peristiwa bersejarah yang bernama Sumpah Pemuda.
Satuan terkecil dalam tingkatan Pramuka Penggalang disebut dengan nama Regu. Satuan beberapa Regu disebut dengan Pasukan. Satu Regu terdiri atas 5-10 anggota Pramuka Penggalang. Setiap regu penggalang dipimpin seorang Pemimpin Regu atau Pinru. Para Pemimpin Regu memiliki Pemimpin Regu Utama yang dikenal dengan nama Pratama. Seperti halnya Pramuka Siaga, tingkatan Pramuka Penggalang terbagi menjadi tiga tingkatan, yaitu Penggalang Ramu, Rakit, dan Terap.
3. Pramuka Penegak
Anggota Pramuka Penegak berusia 16-20 tahun. Secara umum usia tersebut masuk pada masa sosial atau yang biasa disebut juga masa remaja awal yaitu, masa pencarian jati diri, memiliki semangat yang kuat. Kepenegakkan merupakan latihan ke arah kemandirian dan tidak menjadi beban orang lain, persaudaraan bakti, mendidik diri sendiri dengan menambah kecakapan sebagai bekal pengabdian yang berguna bagi masyarakat, memiliki ciri hidup dengan berpedoman Trisatya dan Dasadarma. Tingkatan Pramuka Penegak terbagi menjadi dua tingkatan, yaitu Penegak Bantara dan Penegak Laksana.
4. Pramuka Pandega
Pramuka Pandega merupakan anggota yang berusia 21-25 tahun yang disebut Senior Rover. Seorang Pramuka Pandega disebut sebagai remaja madya yang berproses ke arah kematangan jiwa dan kesadaran diri untuk memperjuangkan dan meraih cita-cita. Pergerakan golongan Pandega ini pergerakan pelopor bakti yang secara filosofis sebagai penggerak pembangunan dan perubahan ke arah pembaharuan dalam menegakkan dan mengisi kemerdekaan bangsa.
Kepandegaan merupakan persiapan terakhir mencapai tujuan gerakan pramuka menjadi warga negara berjiwa Pancasila, setiap kepada NKRI serta menjadi masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun bangsa dan Negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup, alam lingkungam, baik lokal, nasional, maupun internasional.
Sementara bagi anggota Pramuka yang berusia di luar tingkatan disebut anggota dewasa. Demikianlah penjelasan 4 tingkatan Gerakan Pramuka berdasarkan umur. Semoga bermanfaat.
Mengutip situs resmi Pramuka, Sabtu (3/9/2022), Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan di Indonesia. Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang bermakna Orang Muda yang Suka Berkarya.
Pramuka juga telah dikenal sebelum singkatan tersebut ditetapkan. Raja Keraton Yogyakarta, Sultan Hamengkubuwono (HB) IX mengambilnya dari kata Pramuko (ejaan Jawa) yang berarti pasukan terdepan dalam perang. Selain itu, dalam Kamus Bausastra Jawa karya WJS Poerwadarminta 1939, Pramuka memiliki arti Pangarep atau Lelurah, yang dalam bahasa Indonesia bermakna Pemimpin.
Hari Pramuka diperingati setiap 14 Agustus yang merujuk pada tanggal kelahiran Gerakan Pramuka pada 14 Agustus 1961. Pendiriannya didasarkan pada Keppres 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka. Keppres ini menetapkan bahwa Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya perkumpulan yang memiliki kewenangan menyelenggarakan pendidikan kepanduan di Indonesia. Sedikitnya ada 60 organisasi kepanduan yang muncul pascakemerdekaan RI.
Dalam perkembangannya, Gerakan Pramuka akhirnya memiliki dasar hukum yang lebih kuat, yakni Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010. Beleid ini mengatur aspek pendidikan kepramukaan, kelembagaan, tugas dan wewenang Pemerintah dan pemerintah daerah, hak dan kewajiban para pemangku kepentingan, serta aspek keuangan gerakan pramuka.
Berdasarkan keterangan dalam situs resminya, Gerakan Pramuka bertujuan membentuk setiap Pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki berkecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan.
Prinsip Dasar Kepramukaan:
1. Iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2. Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup, dan alam seisinya;
3. Peduli terhadap dirinya pribadi; dan
4. Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.
Metode Kepramukaan:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri;
Tingkatan Gerakan Pramuka:
1. Pramuka Siaga
Pramuka Siaga merupakan tingkatan pertama dalam Gerakan Pramuka. Anggota dalam tingkatan ini memiliki usia mulai dari 7-10 tahun. Tingkatan ini disebut Siaga, karena namanya diambil dari istilah yang merujuk pada perjuangan bangsa Indonesia, ketika seluruh rakyatnya menyiagakan diri untuk mencapai kemerdekaan dengan pembentukan organisasi pada 1908 yang diberi nama Boedi Oetomo.
Satuan terkecil yang ada pada tingkatan Siaga disebut dengan nama Barung. Kumpulan dari beberapa Barung tersebut kemudian diberi nama Perindukan. Satu Barung memiliki anggota tingkatan Siaga sebanyak 5-10 orang yang terdiri atas pemimpin dan anggota. Pemimpin Barung utama disebut dengan Sulung serta menjadi pemimpin perindukan. Tingkatan Siaga ini juga terdiri dari tiga tingkatan yaitu, Mula, Bantu, dan Tata.
2. Pramuka Penggalang
Pramuka Penggalang memiliki anggota dengan rentang usia 11-15 tahun. Istilah Penggalang merujuk pada penggalangan perjuangan rakyat Indonesia untuk mempersatukan diri supaya mencapai kemerdekaan dalam peristiwa bersejarah yang bernama Sumpah Pemuda.
Satuan terkecil dalam tingkatan Pramuka Penggalang disebut dengan nama Regu. Satuan beberapa Regu disebut dengan Pasukan. Satu Regu terdiri atas 5-10 anggota Pramuka Penggalang. Setiap regu penggalang dipimpin seorang Pemimpin Regu atau Pinru. Para Pemimpin Regu memiliki Pemimpin Regu Utama yang dikenal dengan nama Pratama. Seperti halnya Pramuka Siaga, tingkatan Pramuka Penggalang terbagi menjadi tiga tingkatan, yaitu Penggalang Ramu, Rakit, dan Terap.
3. Pramuka Penegak
Anggota Pramuka Penegak berusia 16-20 tahun. Secara umum usia tersebut masuk pada masa sosial atau yang biasa disebut juga masa remaja awal yaitu, masa pencarian jati diri, memiliki semangat yang kuat. Kepenegakkan merupakan latihan ke arah kemandirian dan tidak menjadi beban orang lain, persaudaraan bakti, mendidik diri sendiri dengan menambah kecakapan sebagai bekal pengabdian yang berguna bagi masyarakat, memiliki ciri hidup dengan berpedoman Trisatya dan Dasadarma. Tingkatan Pramuka Penegak terbagi menjadi dua tingkatan, yaitu Penegak Bantara dan Penegak Laksana.
4. Pramuka Pandega
Pramuka Pandega merupakan anggota yang berusia 21-25 tahun yang disebut Senior Rover. Seorang Pramuka Pandega disebut sebagai remaja madya yang berproses ke arah kematangan jiwa dan kesadaran diri untuk memperjuangkan dan meraih cita-cita. Pergerakan golongan Pandega ini pergerakan pelopor bakti yang secara filosofis sebagai penggerak pembangunan dan perubahan ke arah pembaharuan dalam menegakkan dan mengisi kemerdekaan bangsa.
Kepandegaan merupakan persiapan terakhir mencapai tujuan gerakan pramuka menjadi warga negara berjiwa Pancasila, setiap kepada NKRI serta menjadi masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun bangsa dan Negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup, alam lingkungam, baik lokal, nasional, maupun internasional.
Sementara bagi anggota Pramuka yang berusia di luar tingkatan disebut anggota dewasa. Demikianlah penjelasan 4 tingkatan Gerakan Pramuka berdasarkan umur. Semoga bermanfaat.
(abd)