Mengenal Komunis Serta Sistem Ekonominya

Sabtu, 03 September 2022 - 16:16 WIB
loading...
Mengenal Komunis Serta Sistem Ekonominya
Komunis yang dianut oleh sebuah negara memiliki sistem ekonomi yang berbeda. Foto DOK Reuters
A A A
JAKARTA - Komunis yang dianut oleh sebuah negara memiliki sistem ekonomi yang berbeda dengan penganut demokrasi liberal dan kapitalisme.

Dilansir dari Investopedia, komunis merupakan ideologi politik dan ekonomi yang menganjurkan sistem tanpa kelas dimana alat produksi dimiliki secara komunal dan kepemilikan pribadi sangatlah dibatasi atau bahkan tidak ada.

Baca juga : Waspada Komunis Itu Positif dan Harus!

Ideologi komunis ini dikembangkan oleh Karl Marx dan Friedrich Engels pada tahun 1800.

Dalam sistem ekonomi komunis seluruh unsur perekonomian akan diatur dan disediakan oleh negara dan masyarakat akan dianggap hanya sebagai pekerja saja tanpa diperbolehkan memiliki kekayaan pribadi.

Semua aspek bisnis yang berada di masyarakat akan diatur oleh negara. Bahkan peran pasar sebagai penentu arah produksi hampir tidak terlihat.

Sistem ekonomi komunis ini memiliki aturan yang bersifat totaliter sehingga segala keputusan ekonominya dibuat langsung oleh pusat.

Tujuan dari dibangunnya sistem ekonomi ini sebenarnya untuk menghapuskan segala perbedaan antar kelas di dalam masyarakat dan mewujudkan sarana produksi yang dilakukan bersama sama.

Sistem ini dibuat Karl Marx untuk menghapuskan sistem ekonomi kapitalisme karena dianggap memperlakukan kaum proletar secara tidak adil dan membuat borjuis berkuasa dengan tidak proporsional.

Ini dibuktikan dari munculnya Manivesto Komunis yang menyajikan Revolusi Perancis dimana kaum borjuis yang mengkonsolidasi kendali atas alat produksi digulingkan oleh kaum proletar.

Baca juga : China, Negara Mengaku Komunis tapi Sistem Kapitalis

Berikut ini negara yang sempat menganut paham komunis serta sistem ekonominya :

1. Uni Soviet

Vladimir Lenin yang berkuasa pada tahun 1922 mempraktikkan teori komunis dalam mendirikan Uni Soviet setelah menggulingkan tsar dalam Revolusi Bolshevik.

Dalam prakteknya Uni Soviet menjadi institusi satu partai kuat yang melarang perbedaan pendapat dan menduduki "komando tertinggi" ekonomi. Pertanian, sistem perbankan, dan produksi industri tunduk pada kuota dan pengendalian harga yang ditetapkan dalam serangkaian Rencana Lima Tahun.

Namun runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991 membuat negara tersebut memulai reformasi sistem ekonomi dan politik dan memberikan ruang kebebasan untuk perusahaan swasta dan kebebasan menyampaikan pendapat yang dikenal dengan perestroika dan glasnost.

2. Republik Rakyat China

Penerapan sistem ideologi komunis di Tiongkok dimulai pada era kekuasaan Mao Zedong. Dimana dalam kekuasaannya ini para penduduk pedesaan memproduksi baja dalam jumlah besar untuk memulai revolusi industri China.

Mao juga bersikeras memaksa para petani untuk bekerja di pabrik sehingga banyak lahan yang terlantar.

Hal ini menyebabkan kelaparan dan berbagai konflik terjadi di China. Setelah kematian Mao, Deng Xiaoping memperkenalkan sistem ekonomi yang lebih bebas.

Meskipun kini sistem ekonomi tersebut sudah mulai ditinggalkan, namun terdapat beberapa negara yang masih menganutnya. Misalnya seperti Korea Utara dan Vietnam.
(bim)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1810 seconds (0.1#10.140)