Gugus Tugas Covid-19 Sebut 53 Kabupaten/Kota Masuk Risiko Kenaikan Kasus Tinggi

Rabu, 01 Juli 2020 - 17:13 WIB
loading...
Gugus Tugas Covid-19 Sebut 53 Kabupaten/Kota Masuk Risiko Kenaikan Kasus Tinggi
Update pemetaan zona risiko daerah kabupaten/kota di Indonesia per tanggal 28 Juni 2020. Grafis Gugus Tugas Covid-19
A A A
JAKARTA - Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kembali melaporkan update pemetaan zona risiko daerah kabupaten/kota di Indonesia per tanggal 28 Juni 2020. Sebanyak 53 kabupaten/kota tercatat masuk kenaikan kasus tinggi Covid-19 .

"Dilihat dari risiko kenaikan kasus Covid-19 per kabupaten/kota, dapat kami sampaikan bahwa pada saat ini ada 53 kabupaten/kota dengan risiko kenaikan kasus tinggi," kata Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito di Media Center Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Rabu (1/7/2020).

Wiku menambahkan, ada 177 kabupaten/kota dengan risiko sedang. Dan, ada 185 kabupaten/kota dengan risiko rendah, serta ada 99 kabupaten/kota yang tidak terdampak atau tidak ada kasus baru.

Wiku menjelaskan, jika dilihat perubahan peta zonasi risiko Covid-19 kabupaten/kota terus mengalami perubahan dinamika zonasi risiko. Tercatat 11 Mei 2020 sebesar 46,7%. Sementara pada tanggal 7 Juni 2020 tercatat 44,36%, pada tanggal 14 Juni 2020 52,53%, tanggal 21 Juni 2020 58,37%, serta tanggal 28 Juni 2020 55,44%. ( ).

"Terlihat paling tidak untuk risiko rendah dan daerah yang tidak terdapat pada bulan Mei ada 46,7%. Sedangkan pada tanggal 7 Juni terjadi penurunan sedikit menjadi 44,36%. Kemudian membaik menjadi 52,53% pada tanggal 14 Juni, serta meningkat lagi pada tanggal 21 Juni menjadi 58,37%, dan pada tanggal 28 Juni sedikit menurun 55,44%," jelas Wiku.

Wiku mengatakan, hal ini menandakan bahwa dinamika perubahannya sering terjadi dari waktu ke waktu. Maka dari itu, kata Wiku, pemerintah daerah, kabupaten/kota harus tetap memantau dan memastikan protokol kesehatan dengan ketat. "Agar kasusnya tidak meningkat bahkan harusnya menurun. Sehingga secara nasional perubahannya makin lama makin membaik," tegasnya.
(zik)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.8188 seconds (0.1#10.140)