Di Balik Penghargaan IRRI

Selasa, 23 Agustus 2022 - 13:52 WIB
loading...
A A A
Tingkat stabilisasi harga beras yang diukur dengan coefficient of variation sangat rendah, hanya 1,2% periode Januari 2021 hingga April 2022. Sedangkan periode 2016-2017 mencapai 4,4% (Sawit, 2022). Secara keseluruhan, konsumen diuntungkan. Tapi beban yang ditanggung petani dan penggilingan padi amat besar dan memberatkan.

Bagi mereka yang menggunakan “kaca mata kuda”, harga gabah dan beras stabil adalah prestasi membanggakan bagi pemerintah. Stabilnya pasokan dan harga membuat inflasi yang disulut oleh beras akan rendah. Tapi pandangan ini amat bias kepentingan konsumen dan abai kepentingan produsen.

Tentu ini tak adil. Jika dikaitkan dengan luas panen padi yang menurun sebesar 245.454 ha pada 2021, tentu patut bertanya: Apakah mereka kecewa lalu tak lagi menanam padi? Inilah saatnya me-review semua kebijakan perberasan. Tujuannya untuk mempertemukan kepentingan semua pihak secara adil.

Baca Juga: koran-sindo.com
(bmm)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3442 seconds (0.1#10.140)