Gagas Gerakan NU Women, PBNU Pertegas Komitmen pada Isu Kekerasan Perempuan
loading...
A
A
A
Yenny Wahid kemudian menerangkan NU Women tidak hanya sekadar membuat workshop untuk menyusun berbagai agenda ke depan. Lebih dari itu, NU Women akan konsep pada persolaan persoalan seperti perubahan iklim hingga masalah kekerasan dalam rumah tangga.
"Nanti ada beberapa kegitan kunci. Salah satunya pelatihan ekonomi, perhatian tentang kesadaran tantangan perubahan iklim, lalu kemudian tantangan global, persoalan seperti kekerasan dalam rumah tangga, perlindungann terhadap perempuan dan anak dan lain sebagainya," tutur Yenny.
Pada kesempatan tersebut, secara khusus menyoroti dampak pandemi yang telah melanda Indonesia selama dua tahun terakhir. Menurutnya, wabah pandemi turut menyumbang meningkatnya kekerasan dalam rumah tangga.
Persoalan ini tentu tidak terlepas dari masalah komunikasi yang buruk. Dampaknya pasti yakni meningkatnya kekerasan terhadap perempuan dalam kehidupan rumah tangga.
Menjawab berbagai persoalan tersebut, NU Women, katanya, tidak boleh hanya tinggal diam. NU Women mesti menyiapkan sistem untuk mencegah berbagai persoalan yang ada.
"Jadi, ini fenomena global bukan hanya terjadi di Indonesia. Artinya ini harus direspons. Bagaimana menyadarkan para perempuan untuk meresponsnya secara pas. Lalu support system yang bisa mensupport ketika perempuan dan anak mengalami perundungan atau mengalami kekerasan dalam rumah tangga," tutupnya.
"Nanti ada beberapa kegitan kunci. Salah satunya pelatihan ekonomi, perhatian tentang kesadaran tantangan perubahan iklim, lalu kemudian tantangan global, persoalan seperti kekerasan dalam rumah tangga, perlindungann terhadap perempuan dan anak dan lain sebagainya," tutur Yenny.
Pada kesempatan tersebut, secara khusus menyoroti dampak pandemi yang telah melanda Indonesia selama dua tahun terakhir. Menurutnya, wabah pandemi turut menyumbang meningkatnya kekerasan dalam rumah tangga.
Persoalan ini tentu tidak terlepas dari masalah komunikasi yang buruk. Dampaknya pasti yakni meningkatnya kekerasan terhadap perempuan dalam kehidupan rumah tangga.
Menjawab berbagai persoalan tersebut, NU Women, katanya, tidak boleh hanya tinggal diam. NU Women mesti menyiapkan sistem untuk mencegah berbagai persoalan yang ada.
"Jadi, ini fenomena global bukan hanya terjadi di Indonesia. Artinya ini harus direspons. Bagaimana menyadarkan para perempuan untuk meresponsnya secara pas. Lalu support system yang bisa mensupport ketika perempuan dan anak mengalami perundungan atau mengalami kekerasan dalam rumah tangga," tutupnya.
(kri)