Tito Karnavian: Reshuffle Itu Urusan Allah dan Prerogatif Presiden

Selasa, 30 Juni 2020 - 17:37 WIB
loading...
Tito Karnavian: Reshuffle...
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian tidak terlalu memusingkan soal isu reshuffle atau kocok ulang kabinet di pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin. Foto/SINDOphoto
A A A
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian tidak terlalu memusingkan soal isu reshuffle atau kocok ulang kabinet di pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin. Menurutnya, jabatan menteri dan lainnya itu hanyalah amanah dari Allah SWT dan juga hak prerogatif Presiden Jokowi yang memutuskan siapa yang layak menjadi pembantunya di pemerintahan.

Tito pun mengklarifikasi soal pernyataan anggota Komisi II DPR yang mana, dirinya lebih mementingkan rapat dengan Komisi II DPR ketimbang Rapat Terbatas (Ratas) dengan presiden. Dia pun meluruskan bahwa teguran dari Komisi II DPR kepada Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly merupakan spontanitas anggota Komisi II. (Baca juga: Jokowi Nilai Mengisolasi Desa Lebih Efektif daripada Mengkarantina Kota)

“Pembahasan Perppu dua kali dan menyampaikan saya mengutamakan rapat Perppu dibandingkan rapat terbatas kabinet dengan presiden itu tidak benar. Saya sudah meminta izin kepada Bapak Presiden untuk menghadiri rapat pembahasan tentang Perppu ini karena ini adalah hal yang sangat penting. Perppu ini amat menentukan proses menjadi undang-undang agar memiliki landasan yang kuat untuk pilkada 9 Desember 2020,” ujar Tito seusai Raker Pengesahan Perppu Pilkada Nomor 2/2020 dengan Komisi II DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (30/6/2020).

Mantan Kapolri ini menuturkan dirinya mungkin mendapatkan apresiasi dari anggota Komisi II DPR karena mementingkan pembahasan Perppu ini. Namun, dia melakukan itu karena memang kewajibannya sebagai menteri yang bertanggung jawab terhadap urusan pilkada. Dan jika itu sempat dikaitkan dengan reshuffle kabinet, Tito percaya bahwa reshuffle ini urusan Allah dan juga presiden.

“Dan ada yang menyampaikan dengan adanya wacana reshuffle, agar saya diusulkan tidak direshuffle, bagi saya secara pribadi masalah reshuffle itu adalah urusan Allah SWT dan prerogatif presiden,” jelas Tito.

Menurut Tito, dirinya sangat percaya bahwa semua jabatan adalah amanah dari Allah SWT dan atas keputusan prerogatif presiden. Jadi semua pihak harus menghormati apapun keputusan presiden terkait reshuffle itu.

Namun, Tito pun mengaku sedikit kurang nyaman mengenai isu reshuffle yang mencuat di Komisi II DPR pada Senin (29/6) kemarin. Dia khawatir bahwa hal itu dinilai sebagai pesanan dari dirinya padahal dia pun tidak mengetahui bahwa anggota Komisi II akan berkata demikian. Karena, mereka hanya menyampaikan pendapat secara spontan.

“Saya sebagai Mendagri hanya bekerja saja. Saya paham tugas saya sebagai Mendagri salah satunya untuk mengawal pilkada ini bisa berlangsung jujur transparan adil lancar dan insya Allah dengan situasi yang baru COVID-19 mudah-mudahan berkat kerja sama kita semua bisa menjaga agar tidak menjadi media penularan COVID-19.” (Baca juga: Soroti Kinerja Menteri, Jokowi: Tak Ada Progres Signifikan)

“Jadi sekali lagi saya hanya bekerja saja, masalah yang lain-lain jabatan itu di tangan Allah SWT dan keputusan hak prerogatif Bapak Presiden,” imbuhnya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1239 seconds (0.1#10.140)