Mahfud MD Jelaskan Diksi Menjijikan dalam Kasus Ferdy Sambo
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menjelaskan penggunaan diksi terkait motif pembunuhan Nopriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Diketahui, Mahfud menyebut kasus pembunuhan Brigadir J diduga bermotif sensitif karena hanya boleh didengar oleh orang-orang dewasa. Hal itu ia sampaikan seusai Polri menetapkan Sambo sebagai tersangka Selasa, 9 Agustus 2022.
"Sebenarnya itu hasil pemeriksaan terhadap mereka-mereka yang tersangka ini. Kata menjijikan maksud saya mereka menjelaskan pada penyidik, pada timsus bagaimana misalnya drama pelecehan itu," kata Mahfud dalam talkshow di akun YouTube Akbar Faizal Uncensored, Kamis (18/8/2022).
Mahfud mengatakan, pelecehan itu merupakan alibi karangan Sambo. Kendati karangan, Mahfud merasa alasan motif dugaan pembunuhan Brigadir J terkesan menjijikan. "Hanya orang dewasa yang bisa (mendengar penjelasan) itu. Itu karangan tetapi seakan-akan kita melihat film porno lah. Tetapi sama juga ketika Sambo mengatakan ada upaya perkosaan di Magelang, ya menjijikan lagi ceritanya. Drama-dramanya itu menjijikan," imbuhnya.
Kendati demikian, Mahfud tak ingin menjelaskan detail motif pembunuhan Brigadir J ke publik. Mahfud lebih memilih menjelaskan bahwa motif telah direkonstruksi oleh penyidik.
"Kita enggak cerita (motif menjijikan) itu. Toh itu enggak terlalu penting. Tetapi kata menjijikan itu sebenarnya dalam konteks ceritanya seperti cerita dalam porno yang brutal lah. Sehingga saya bilang begitu, kesaksian begitu. Faktanya saya tidak tahu," terang Mahfud.
Sebagai informasi, Mahfud MD sebelumnya menyebut kasus pembunuhan Brigadir J diduga bermotif sensitif karena hanya boleh didengar oleh orang-orang dewasa. "Soal motif kita tunggu karena mungkin sensitif hanya boleh didengar oleh orang dewasa," jelas Mahfud MD dalam konferensi persnya, Selasa 9 Agustus 2022.
Oleh sebabnya Mahfud meminta masyarakat tetap menunggu apa motifnya sebenarnya melalui keterangan Polri. Apalagi sudah banyak beredar terkait motif yang ada di tengah masyarakat.
Diketahui, Mahfud menyebut kasus pembunuhan Brigadir J diduga bermotif sensitif karena hanya boleh didengar oleh orang-orang dewasa. Hal itu ia sampaikan seusai Polri menetapkan Sambo sebagai tersangka Selasa, 9 Agustus 2022.
"Sebenarnya itu hasil pemeriksaan terhadap mereka-mereka yang tersangka ini. Kata menjijikan maksud saya mereka menjelaskan pada penyidik, pada timsus bagaimana misalnya drama pelecehan itu," kata Mahfud dalam talkshow di akun YouTube Akbar Faizal Uncensored, Kamis (18/8/2022).
Mahfud mengatakan, pelecehan itu merupakan alibi karangan Sambo. Kendati karangan, Mahfud merasa alasan motif dugaan pembunuhan Brigadir J terkesan menjijikan. "Hanya orang dewasa yang bisa (mendengar penjelasan) itu. Itu karangan tetapi seakan-akan kita melihat film porno lah. Tetapi sama juga ketika Sambo mengatakan ada upaya perkosaan di Magelang, ya menjijikan lagi ceritanya. Drama-dramanya itu menjijikan," imbuhnya.
Kendati demikian, Mahfud tak ingin menjelaskan detail motif pembunuhan Brigadir J ke publik. Mahfud lebih memilih menjelaskan bahwa motif telah direkonstruksi oleh penyidik.
"Kita enggak cerita (motif menjijikan) itu. Toh itu enggak terlalu penting. Tetapi kata menjijikan itu sebenarnya dalam konteks ceritanya seperti cerita dalam porno yang brutal lah. Sehingga saya bilang begitu, kesaksian begitu. Faktanya saya tidak tahu," terang Mahfud.
Sebagai informasi, Mahfud MD sebelumnya menyebut kasus pembunuhan Brigadir J diduga bermotif sensitif karena hanya boleh didengar oleh orang-orang dewasa. "Soal motif kita tunggu karena mungkin sensitif hanya boleh didengar oleh orang dewasa," jelas Mahfud MD dalam konferensi persnya, Selasa 9 Agustus 2022.
Oleh sebabnya Mahfud meminta masyarakat tetap menunggu apa motifnya sebenarnya melalui keterangan Polri. Apalagi sudah banyak beredar terkait motif yang ada di tengah masyarakat.
(cip)