Dihadiri Hary Tanoesoedibjo, Ini 5 Pemenang Penghargaan Achmad Bakrie
loading...
A
A
A
1. Nirwan Dewanto (Sastra)
Untuk aneka karya yang secara sadar membebaskan diri dari batasan sejarah sastra nasional, dan yang mengolah khazanah Indonesia dengan cara yang peka pada perkembangan sastra dunia.
2. Mohtar Mas'oed (Pemikiran Sosial)
Untuk kepeloporan pendekatan analisis struktural non-Marxian atas kenyataan ekonomi-politik di Indonesia dan dunia internasional yang memperkaya khazanah pemikiran akademik Tanah Air.
3. Tim Peneliti Arkeologi Lukisan Gua Purba Indonesia: Adhi Agus, Pindi Setiawan, Basran Burhan, Budianto Hakim, Dan Rustan LP Santari (Sains). Untuk rentetan temuan aneka lukisan figuratif tertua di dunia, di gua purba Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan yang menggeser paradigma arkelogi Indonesia dan memperkaya pengetahuan tentang evolusi kognitif di Bumi.
4. Erlina Burhan dan Tonang Dwi Ardyanto (Kedokteran)
Untuk sumbangsih sinergis antara bidang klinis-epidemologis dan pulmonologis-kesehatan publik yang membantu Indonesia menghadapi pandemi global Covid-19 dengan hasil yang dipujikan oleh dunia internasional.
5. R William Liddle (Ilmuwan Internasional Berjasa untuk Indonesia)
Untuk pengabdian intelektual sepanjang enam dekade menelaah aneka perkembangan politik dan pelembagaan demokrasi, disertai kerja membangun generasi baru ilmuwan politik di Indonesia.
"Selamat kepada para penerima penghargaan, mereka telah membuat bangga Indonesia dengan berbagai karya dan pemikiran yang dihasilkan," ujar Bamsoet.
Salah satu penerima PAB XVIII, Mohtar Masoed menyatakan, apa yang dilakukan keturunan Achmad Bakrie merupakan sedekah kepada masyarakat. "Niat baik Freedom Institut dan Achmad Bakrie semoga diterima sodaqoh jariah, panitia beri penghargaan ke saya sebagai kategori Pemikiran Sosial. Agak malu berpikir serius, apalagi pensiun tiga tahun," katanya.
Lihat Juga: Jadi Ketua Bappilu, Ferry Kurnia Ajak Seluruh Kader Berjuang Raih Kemenangan Partai Perindo
Untuk aneka karya yang secara sadar membebaskan diri dari batasan sejarah sastra nasional, dan yang mengolah khazanah Indonesia dengan cara yang peka pada perkembangan sastra dunia.
2. Mohtar Mas'oed (Pemikiran Sosial)
Untuk kepeloporan pendekatan analisis struktural non-Marxian atas kenyataan ekonomi-politik di Indonesia dan dunia internasional yang memperkaya khazanah pemikiran akademik Tanah Air.
3. Tim Peneliti Arkeologi Lukisan Gua Purba Indonesia: Adhi Agus, Pindi Setiawan, Basran Burhan, Budianto Hakim, Dan Rustan LP Santari (Sains). Untuk rentetan temuan aneka lukisan figuratif tertua di dunia, di gua purba Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan yang menggeser paradigma arkelogi Indonesia dan memperkaya pengetahuan tentang evolusi kognitif di Bumi.
4. Erlina Burhan dan Tonang Dwi Ardyanto (Kedokteran)
Untuk sumbangsih sinergis antara bidang klinis-epidemologis dan pulmonologis-kesehatan publik yang membantu Indonesia menghadapi pandemi global Covid-19 dengan hasil yang dipujikan oleh dunia internasional.
5. R William Liddle (Ilmuwan Internasional Berjasa untuk Indonesia)
Untuk pengabdian intelektual sepanjang enam dekade menelaah aneka perkembangan politik dan pelembagaan demokrasi, disertai kerja membangun generasi baru ilmuwan politik di Indonesia.
"Selamat kepada para penerima penghargaan, mereka telah membuat bangga Indonesia dengan berbagai karya dan pemikiran yang dihasilkan," ujar Bamsoet.
Salah satu penerima PAB XVIII, Mohtar Masoed menyatakan, apa yang dilakukan keturunan Achmad Bakrie merupakan sedekah kepada masyarakat. "Niat baik Freedom Institut dan Achmad Bakrie semoga diterima sodaqoh jariah, panitia beri penghargaan ke saya sebagai kategori Pemikiran Sosial. Agak malu berpikir serius, apalagi pensiun tiga tahun," katanya.
Lihat Juga: Jadi Ketua Bappilu, Ferry Kurnia Ajak Seluruh Kader Berjuang Raih Kemenangan Partai Perindo
(cip)