Mengenal 2 Rekan TNI Prabowo Subianto yang Gugur dalam Operasi Militer Timor Timur
loading...
A
A
A
Saat itu, pasukan Sudaryanto menyebrangi sungai untuk merebut ketinggian di atas Kota Maubara. Ternyata, musuh telah menanti dan pasukan tersebut dihujani tembakan dari musuh.
“Ternyata Letnan Sudaryanto tertembak karena dia berada di barisan paling depan dalam kontak tersebut. Letnan Sudaryanto meraung-raung di antara musuh dan garis kita,” ucap Prabowo.
Baca juga : Prabowo Subianto Datang ke Istana, Ada Apa?
2. Letnan Satu TNI Anumerta Siprianus Gebo
Selain kehilangan komandannya, Prabowo Subianto juga pernah kehilangan salah satu prajurit terbaiknya. Dia adalah Letnan Satu Siprianuus Gebo.
Pada Operasi di Timor Timur, Lettu TNI Anumerta Siprianus Gebo tergabung dalam Batalyon Infanteri Lintas Udara 328/Dirgahayu (Yonif Linud 328/Dirgahayu) atau yang saat ini bernama Yonif Para Raider 328/Dirgahayu.
Kala itu, Prabowo sendiri menjadi Komandan Batalyon 328. Siprianus Gebo menjadi Komandan Peleton Kompi A. Melihat dari sepak terjangnya, lulusan AKABRI angkatan 1985 ini masuk ke Batalyon 328 sejak 1987.
Prabowo dalam buku biografinya yang berjudul, “Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto” menceritakan sosok prajuritnya itu.
Menurutnya, pria kelahiran Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini sangat berani. Dalam berbagai kontak senjata, Gebo selalu berada di depan. Suatu ketika, dia menemukan kamp persembunyian musuh. Setelah mengamatinya, dia memutuskan untuk menyusup dan menyerangnya secara langsung.
”Mereka kemudian melakukan serangan mendadak dan berhasil menimbulkan korban pada musuh. Sayangnya, dalam pertempuran tersebut Gebo tertembak mati. Dia gugur di Timor-Timur waktu saya pimpin Batalyon. Dia luar biasa heroik berani merayap sampai 3-4 km masuk ke camp-nya musuh. Dia di depan memimpin enam orang. Masuk camp gerilya yang (ditempati) 20 orang. Dia menyerang, luar biasa heroik,” kata Prabowo.
“Ternyata Letnan Sudaryanto tertembak karena dia berada di barisan paling depan dalam kontak tersebut. Letnan Sudaryanto meraung-raung di antara musuh dan garis kita,” ucap Prabowo.
Baca juga : Prabowo Subianto Datang ke Istana, Ada Apa?
2. Letnan Satu TNI Anumerta Siprianus Gebo
Selain kehilangan komandannya, Prabowo Subianto juga pernah kehilangan salah satu prajurit terbaiknya. Dia adalah Letnan Satu Siprianuus Gebo.
Pada Operasi di Timor Timur, Lettu TNI Anumerta Siprianus Gebo tergabung dalam Batalyon Infanteri Lintas Udara 328/Dirgahayu (Yonif Linud 328/Dirgahayu) atau yang saat ini bernama Yonif Para Raider 328/Dirgahayu.
Kala itu, Prabowo sendiri menjadi Komandan Batalyon 328. Siprianus Gebo menjadi Komandan Peleton Kompi A. Melihat dari sepak terjangnya, lulusan AKABRI angkatan 1985 ini masuk ke Batalyon 328 sejak 1987.
Prabowo dalam buku biografinya yang berjudul, “Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto” menceritakan sosok prajuritnya itu.
Menurutnya, pria kelahiran Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini sangat berani. Dalam berbagai kontak senjata, Gebo selalu berada di depan. Suatu ketika, dia menemukan kamp persembunyian musuh. Setelah mengamatinya, dia memutuskan untuk menyusup dan menyerangnya secara langsung.
”Mereka kemudian melakukan serangan mendadak dan berhasil menimbulkan korban pada musuh. Sayangnya, dalam pertempuran tersebut Gebo tertembak mati. Dia gugur di Timor-Timur waktu saya pimpin Batalyon. Dia luar biasa heroik berani merayap sampai 3-4 km masuk ke camp-nya musuh. Dia di depan memimpin enam orang. Masuk camp gerilya yang (ditempati) 20 orang. Dia menyerang, luar biasa heroik,” kata Prabowo.