Dorong ASEAN Travel Corridor, Langkah Jokowi Dinilai Brilian

Sabtu, 27 Juni 2020 - 07:03 WIB
loading...
A A A
Anggota Komisi I DPR Abdul Kadir Karding menilai gagasan Presiden Jokowi tersebut sangat brilian karena memang dalam kondisi seperti saat ini, hal yang paling mungkin dilakukan adalah dengan membangun berbagai kerja sama antarnegara. (Baca juga: Airlangga Sebut New Normal berdampak Baik Bagi Perekonomian)

"Untuk komunitas ASEAN, kalau gagasan Pak Jokowi itu bisa diwujudkan saya kira akan membantu pemulihan kesehatan, sekaligus pemulihan ekonomi. Dalam jangka panjang itu juga akan mengantisipasi gejolak sosial dan politik karena dampak Covid-19," ujar Karding kemarin.

Politikus PKB ini menyebut, ASEAN termasuk pasar yang besar dan menjadi salah satu pusat produksi kebutuhan-kebutuhan dasar. Kerja sama di bidang traveling, kesehatan, perdagangan dan e-commerce diyakini bakal sangat membantu percepatan pemulihan masing-masing negara di kawasan ASEAN.

Di samping itu, kata Karding, dunia secara umum juga menghitung ASEAN, khususnya Indonesia sebagai kekuatan ekonomi dan sosial regional. "Tinggal apa-apa yang mau dibuka karena kita tidak mungkin menyerah pada keadaan. Kita harus berbuat sesuatu. Kalau tidak maka yang terjadi bukan hanya krisis ekonomi dan kesehatan, tapi juga akan terjadi gejolak sosial dan politik ke depan, terutama pada 2021-2022 itu baru akan terasa sehingga harus ada antisipasi. Jadi, menurut saya, gagasan Pak Jokowi itu luar biasa bagus," tuturnya.

Sementara itu, PM Malaysia Muhyiddin Yassin mengatakan ASEAN harus mewujudkan rencana kohesif dan membuka penerbangan di antara negara anggota, terutama negara yang memiliki risiko rendah. Hal itu penting untuk membuka lapangan pekerjaan dan investasi di kawasan serta memperlancar aliran keuangan dan bisnis.

“Saya sependapat dengan Indonesia dan Brunei bahwa ASEAN harus mulai membuka perbatasan dan perjalanan di antara negara anggota untuk membantu memulihkan ekonomi kawasan,” kata Muhyiddin, dikutip The Star. “Sebagai langkah awal, kita dapat membuka pariwisata medis atau ekonomi bernilai tinggi.” (Baca juga: Pakar HAM PBB Desak UE Hukum Aneksasi Israel di Tepi Barat)

Muhyiddin menambahkan, ASEAN harus memperkuat persatuan demi memulihkan ekonomi kawasan. Salah satunya seperti merancang economic recovery plan. Sebab, jika ASEAN tidak mampu melindungi ekonomi kawasan, kesenjangan di antara negara anggota ASEAN akan semakin lebar dan merusak integrasi.

ASEAN Bersatu Hadapi Covid-19

Dalam KTT kemarin para pemimpin ASEAN sepakat menggalang dana untuk memitigasi dampak wabah virus korona Covid-19, baik di bidang ekonomi ataupun kesehatan. “Covid-19 merupakan ujian bagi ASEAN,” ungkap Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Xuan Phuc, dikutip Chron. “Wabah tersebut mempersulit tantangan yang kita hadapi, baik di bidang politik, ekonomi, ataupun sosial, dan menyebabkan ketegangan semakin meningkat di antara kekuatan besar dunia.” (Lihat videonya: Heroik! Kades di Blitar Bantu Warga Melahirkan di Pinggir Jalan)

Meski ASEAN tidak terkena Covid-19 seburuk Eropa atau Amerika, dampak ekonomi yang ditimbulkannya besar mengingat pendapatannya bergantung kepada ekspor dan pariwisata. Ekonomi terbesar di ASEAN seperti Singapura, Indonesia, dan Thailand juga menghadapi risiko resesi terburuk dalam satu dekade terakhir.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0866 seconds (0.1#10.140)