Bangun Kesadaran Masyarakat, TNI AL Beri Pelatihan Hadapi Bencana
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dalam upaya membangun kesadaran masyarakat terhadap ancaman dan sekaligus penanggulangan bencana alam di wilayah rawan bencana. Dinas Potensi Maritim Angkatan Laut (Dispotmaral) melakukan Pelatihan Penanggulangan Bencana (Latgulben) tahun 2022 di lapangan apel Mako Lantamal XIV, Kota Sorong.
Kepala Dinas Potensi Maritim Angkatan Laut (Kadispotmaral) Laksamana Pertama TNI Dr. Suradi Agung Slamet mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat terkait bencana.
Baca juga: BNPB Sebut 95% Bencana di Indonesia adalah Bencana Hidrometeorologi
Seperti peningkatan kemampuan diri sendiri, kesiapsiagaan, kewaspadaan, sikap tanggap segera menyiapkan alat peralatan, juga menyelamatkan diri dari risiko ganasnya ancaman bencana serta menghadapi terjadinya bencana alam.
Sehingga dengan langkah antisipasi siaga bencana akan mampu menekan angka korban jiwa dan memahami langkah-langkah pertama yang harus diambil saat terjadi bencana.
"Pada saat ini masih kurang pemahaman masyarakat tentang pengetahuan akan ancaman bahaya bencana dan sikap sadar bencana yang belum menjadi perilaku sehari–hari," kata Suradi melalui keterangan tertulisnya, Minggu (17/7/2022).
"Hal inilah yang menjadi perhatian khusus TNI Angkatan Laut dalam upaya mewujudkan tujuan Dawilhanla dalam perspektif kepentingan masyarakat," Sambungnya.
Menurut Suradi pelatihan ini merupakan perintah utama dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengedepankan pada pembangunan sistem edukasi kebencanaan berkelanjutan di setiap daerah rawan bencana alam.
Untuk itu Budaya akan sadar bencana harus di mulai dari kesadaran individu, keluarga dan kelompok, serta di lingkungan sekolah juga sampai pada kelompok masyarakat bawah.
Dengan demikian masyarakat akan tangguh menghadapi bencana sekaligus cinta terhadap lingkungan di sekitarnya, sebab penanggulangan bencana adalah urusan bersama semua orang bukan tertentu saja.
Kepala Dinas Potensi Maritim Angkatan Laut (Kadispotmaral) Laksamana Pertama TNI Dr. Suradi Agung Slamet mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat terkait bencana.
Baca juga: BNPB Sebut 95% Bencana di Indonesia adalah Bencana Hidrometeorologi
Seperti peningkatan kemampuan diri sendiri, kesiapsiagaan, kewaspadaan, sikap tanggap segera menyiapkan alat peralatan, juga menyelamatkan diri dari risiko ganasnya ancaman bencana serta menghadapi terjadinya bencana alam.
Sehingga dengan langkah antisipasi siaga bencana akan mampu menekan angka korban jiwa dan memahami langkah-langkah pertama yang harus diambil saat terjadi bencana.
"Pada saat ini masih kurang pemahaman masyarakat tentang pengetahuan akan ancaman bahaya bencana dan sikap sadar bencana yang belum menjadi perilaku sehari–hari," kata Suradi melalui keterangan tertulisnya, Minggu (17/7/2022).
"Hal inilah yang menjadi perhatian khusus TNI Angkatan Laut dalam upaya mewujudkan tujuan Dawilhanla dalam perspektif kepentingan masyarakat," Sambungnya.
Menurut Suradi pelatihan ini merupakan perintah utama dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengedepankan pada pembangunan sistem edukasi kebencanaan berkelanjutan di setiap daerah rawan bencana alam.
Untuk itu Budaya akan sadar bencana harus di mulai dari kesadaran individu, keluarga dan kelompok, serta di lingkungan sekolah juga sampai pada kelompok masyarakat bawah.
Dengan demikian masyarakat akan tangguh menghadapi bencana sekaligus cinta terhadap lingkungan di sekitarnya, sebab penanggulangan bencana adalah urusan bersama semua orang bukan tertentu saja.