Bendera PDIP Dibakar, Selly Gantina: Kami Tak Akan Terprovokasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kasus pembakaran bendera Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi perhatian banyak pihak. Adapun pembakaran bendera PDIP itu terjadi dalam aksi unjuk rasa penolakan atas Rancangan Undang-undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP) di depan Gedung DPR, Jakarta, Rabu 25 Juni 2020.
Terkait hal tersebut, Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Selly Andriany Gantina ikut angkat bicara. "Terkait insiden pembakaran bendera partai saat demo kemarin, saya harus sampaikan rasa keprihatinan besar buat pendemo. Ruang menyampaikan pendapat yang terbuka kenapa sih harus dikotori dengan perilaku yang kontraproduktif," ujar Selly kepada SINDOnews, Jumat (26/6/2020). (Baca juga: PDIP DKI Laporkan Pembakaran Bendera Partai ke Polda Metro Jaya)
Selly berpendapat tidak ada kejelasan hubungan protes rancangan undang-undang dengan bakar bendera. Sehingga, lanjut dia, substansi dari unjuk rasa itu tidak sampai, malah dapat respons yang tidak mengenakkan.
"Kasihan massa aksinya. Sudah tidak physical distancing, tidak pakai masker, kena asap bakaran, potensi jadi ODP lagi. Ini kan contoh praktik demokrasi yang tidak baik, karena pendapatnya tidak jelas kemana tapi dapatnya malah sakit batuk," jelas mantan Wakil Bupati Cirebon ini.
Selly mengatakan PDIP sebagai partai wong cilik, partai yang berakar di rakyat, sudah kenyang pengalaman. "Jangankan dibakar benderanya. Tahun 98 kantornya saja diserbu. Apa PDI Perjuangan terus dikenal karena membalas serangan seperti itu dengan cara yang sama? Tidak," kata Anggota Komisi VIII DPR RI ini.
Dia melanjutkan PDIP itu dikenal karena membalas serangan seperti itu dengan kerja nyata bersama rakyat, kerja nyata bersama umat. Selly menambahkan, masyarakat sudah dewasa, jadi bisa melihat dengan jernih masalah tersebut. (Baca juga: PDIP Jaktim: Jangan Rusak Panji Kebesaran Kami, karena Kami Penguasa Takhta yang Sah)
"Kami sendiri memastikan tidak akan terprovokasi oleh tindakan kekanak-kanakan seperti itu. Biar proses hukum saja bergulir. Saya yakin hukum akan membuktikan, sebagaimana PDI Perjuangan yang dulu diinjak-injak selama masa sebelum reformasi bisa tetap santun dan tegak berdiri sampai sekarang. Sesuai pesan Ibu Megawati, Satyam Eva Jayate. Pada Akhirnya Kebenaranlah yang Akan Menang," pungkasnya.
Terkait hal tersebut, Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Selly Andriany Gantina ikut angkat bicara. "Terkait insiden pembakaran bendera partai saat demo kemarin, saya harus sampaikan rasa keprihatinan besar buat pendemo. Ruang menyampaikan pendapat yang terbuka kenapa sih harus dikotori dengan perilaku yang kontraproduktif," ujar Selly kepada SINDOnews, Jumat (26/6/2020). (Baca juga: PDIP DKI Laporkan Pembakaran Bendera Partai ke Polda Metro Jaya)
Selly berpendapat tidak ada kejelasan hubungan protes rancangan undang-undang dengan bakar bendera. Sehingga, lanjut dia, substansi dari unjuk rasa itu tidak sampai, malah dapat respons yang tidak mengenakkan.
"Kasihan massa aksinya. Sudah tidak physical distancing, tidak pakai masker, kena asap bakaran, potensi jadi ODP lagi. Ini kan contoh praktik demokrasi yang tidak baik, karena pendapatnya tidak jelas kemana tapi dapatnya malah sakit batuk," jelas mantan Wakil Bupati Cirebon ini.
Selly mengatakan PDIP sebagai partai wong cilik, partai yang berakar di rakyat, sudah kenyang pengalaman. "Jangankan dibakar benderanya. Tahun 98 kantornya saja diserbu. Apa PDI Perjuangan terus dikenal karena membalas serangan seperti itu dengan cara yang sama? Tidak," kata Anggota Komisi VIII DPR RI ini.
Dia melanjutkan PDIP itu dikenal karena membalas serangan seperti itu dengan kerja nyata bersama rakyat, kerja nyata bersama umat. Selly menambahkan, masyarakat sudah dewasa, jadi bisa melihat dengan jernih masalah tersebut. (Baca juga: PDIP Jaktim: Jangan Rusak Panji Kebesaran Kami, karena Kami Penguasa Takhta yang Sah)
"Kami sendiri memastikan tidak akan terprovokasi oleh tindakan kekanak-kanakan seperti itu. Biar proses hukum saja bergulir. Saya yakin hukum akan membuktikan, sebagaimana PDI Perjuangan yang dulu diinjak-injak selama masa sebelum reformasi bisa tetap santun dan tegak berdiri sampai sekarang. Sesuai pesan Ibu Megawati, Satyam Eva Jayate. Pada Akhirnya Kebenaranlah yang Akan Menang," pungkasnya.
(kri)