Membenci dan Menghalangi Ibadah atau Upacara Keagamaan Dipidana Maksimal 5 Tahun

Jum'at, 08 Juli 2022 - 15:16 WIB
loading...
Membenci dan Menghalangi...
Dalam draf Rancangan Undang-Undang tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RUU KUHP) milik pemerintah yang terbaru diatur tentang tindak pidana terhadap agama dan kepercayaan. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Dalam draf Rancangan Undang-Undang tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RUU KUHP) milik pemerintah yang terbaru diatur tentang tindak pidana terhadap agama dan kepercayaan.

Pada Pasal 302, jika setiap orang yang di hadapan umum melakukan perbuatan permusuhan, menyatakan kebencian, kekerasan dan diskriminasi terhadap agama dan kepercayaan yang ada di Indonesia, dapat dipinana dengan hukuman maksimal 5 tahun atau denda maksimal Rp500 juta.

Pasal 302
Setiap Orang Di Muka Umum yang:
a. Melakukan perbuatan yang bersifat permusuhan;
b. Menyatakan kebencian atau permusuhan; atau
c. Menghasut untuk melakukan permusuhan, Kekerasan, atau diskriminasi, terhadap agama, kepercayaan, orang lain, golongan, atau kelompok atas dasar agama atau kepercayaan di Indonesia dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau pidana denda paling banyak kategori V.

Pada Pasal 303, bagi orang yang menyiarkan, mempertunjukkan dan menyebarluaskan tindakan-tindakan yang berisi permusuhan, kebencian, kekerasan dan diskriminasi dengan teknologi informasi terhadap agama dan kepercayaan lain, juga mendapatkan hukuman pidana penjara maksimal 5 tahun atau denda maksimal Rp500 juta.

Pasal 303
(1) Setiap Orang yang menyiarkan, mempertunjukkan, menempelkan tulisan atau gambar, atau memperdengarkan suatu rekaman, termasuk menyebarluaskan melalui sarana teknologi informasi yang berisi Tindak Pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 302, dengan maksud agar isi tulisan, gambar, atau rekaman tersebut diketahui atau lebih diketahui oleh umum dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau pidana denda paling banyak kategori V.

(2) Jika Setiap Orang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melakukan perbuatan tersebut dalam menjalankan profesinya dan pada waktu itu belum lewat 2 (dua) tahun sejak adanya putusan pemidanaan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan Tindak Pidana yang sama maka dapat dijatuhi pidana tambahan berupa pencabutan hak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 huruf f.

Pada Pasal 304, bagi orang yang menghasut, atau mengamcam dengan kekerasan seseorang untuk todak beragama atau menganut kepercayaan, atau berpindah agama atau kepercayaan dapat dipidana maksimal 4 tahun atau denda maksimal Rp200 juta.

Pasal 304
(1) Setiap Orang yang Di Muka Umum menghasut dengan maksud agar seseorang menjadi tidak beragama atau berkepercayaan yang dianut di Indonesia dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau pidana denda paling banyak kategori III.

(2) Setiap Orang yang dengan Kekerasan atau Ancaman Kekerasan memaksa seseorang menjadi tidak beragama atau berkepercayaan atau berpindah agama atau kepercayaan yang dianut di Indonesia dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun atau pidana denda paling banyak kategori IV.

Selain itu, RUU KUHP juga mengatur tindak pidana terhadap kehidupan beragama dan sarana ibadah. Pasal Pasal 305, bagi setiap orang yang mengganggu, menghalangi bahkan membubarkan ibadah atau upacara keagamaan dengan kekerasan dapat dipidana maksimal 5 tahun atau denda paling banyak Rp200 juta.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2034 seconds (0.1#10.140)