DPR Minta Panglima TNI Investigasi Tuntas Meninggalnya Kepala Rumah Sakit Merauke
loading...
A
A
A
JAKARTA - Meninggalnya Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Tk IV LB Moerdani Merauke Mayor Ckm dr Beni Arjihans akibat ditikam oleh anggotanya Sertu Muhammad Alkausar mendapat perhatian Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani . Christina meminta Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa memberi perhatian khusus pada kasus yang terjadi di internal institusi TNI tersebut yang menurutnya kejadian luar biasa.
Christina juga menyampaikan dukacita atas meninggalnya Mayor Ckm dr. Beni Arjihans. "Kita bersimpati dan berdukacita kepada keluarga korban atas kejadian naas ini, namun lebih dari itu penting bagi Panglima TNI menginvestigasi tuntas kasus ini. Ada apa ini, seorang anak buah membunuh atasannya?" kata Christina dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/7/2022).
Politikus Partai Golkar ini juga meminta masyarakat untuk tidak membangun spekulasi berlebihan sampai pihak TNI selesai mengungkap kasusnya dengan terang. "Kita berikan kesempatan pada TNI untuk mengungkap kasus ini supaya jadi terang-benderang. Gali betul apa yang menjadi motifnya? Panglima TNI saya harap memberi perhatian serius karena menyangkut nama baik institusi TNI juga," tuturnya.
Kejadian anak buah membunuh atasan di internal TNI memang bukan baru terjadi seperti di kasus Rumah Sakit Merauke ini. Kejadian serupa pernah terjadi di Bali pada 2016 di TNI AL ketika prajurit TNI AL bernama Kopda Muhammad Muslimin membunuh Serda Made Suwardi.
Dalam kasus tersebut, Kopda Muslimin mengaku sakit hati pada atasannya karena tidak diberikan izin cuti. Christina menilai kejadian luar biasa seperti ini tidak boleh terjadi.
"Publik harus mendapat gambaran TNI itu institusi yang kuat dan kompak. Ketika ada kejadian sesama TNI seperti ini tentu mencoreng marwah institusi. Panglima TNI perlu beri perhatian serius kasus ini," pungkas Christina.
Christina juga menyampaikan dukacita atas meninggalnya Mayor Ckm dr. Beni Arjihans. "Kita bersimpati dan berdukacita kepada keluarga korban atas kejadian naas ini, namun lebih dari itu penting bagi Panglima TNI menginvestigasi tuntas kasus ini. Ada apa ini, seorang anak buah membunuh atasannya?" kata Christina dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/7/2022).
Politikus Partai Golkar ini juga meminta masyarakat untuk tidak membangun spekulasi berlebihan sampai pihak TNI selesai mengungkap kasusnya dengan terang. "Kita berikan kesempatan pada TNI untuk mengungkap kasus ini supaya jadi terang-benderang. Gali betul apa yang menjadi motifnya? Panglima TNI saya harap memberi perhatian serius karena menyangkut nama baik institusi TNI juga," tuturnya.
Kejadian anak buah membunuh atasan di internal TNI memang bukan baru terjadi seperti di kasus Rumah Sakit Merauke ini. Kejadian serupa pernah terjadi di Bali pada 2016 di TNI AL ketika prajurit TNI AL bernama Kopda Muhammad Muslimin membunuh Serda Made Suwardi.
Dalam kasus tersebut, Kopda Muslimin mengaku sakit hati pada atasannya karena tidak diberikan izin cuti. Christina menilai kejadian luar biasa seperti ini tidak boleh terjadi.
"Publik harus mendapat gambaran TNI itu institusi yang kuat dan kompak. Ketika ada kejadian sesama TNI seperti ini tentu mencoreng marwah institusi. Panglima TNI perlu beri perhatian serius kasus ini," pungkas Christina.
(rca)