Kapolri Harap Rumah Kebangsaan Jadi Wadah Jaga Persatuan dan Kesatuan
loading...
A
A
A
Kapolri menyebutkan, di kala seluruh negara dihadapi situasi serba sulit akibat Pandemi Covid-19, Indonesia dengan seluruh elemen bangsanya, mulai dari Pemerintah, TNI, Polri, kementerian/lembaga, pemuda, mahasiswa dan masyarakat lainnya, bersatu padu berada di lini terdepan untuk melakukan penanganan dan pengendalian Pandemi Covid-19. Hal itu dilakukan semata, demi keselamatan rakyat Indonesia.
"Hampir dua tahun ini kita sama-sama berjuang hadapi Pandemi Covid-19. Saat itu, pemuda, yang tergabung dalam Cipayung Plus, mahasiswa, bersama-sama untuk ikut turun langsung. Tidak hanya sekadar melaksanakan sosialisasi, tapi terjun bahkan ikut melaksanakan kegiatan yang sifatnya mulai dari imbauan, sosialisasi tentang prokes sampai melaksanakan kegiatan vaksinasi, dan memberikan bantuan sosial terhadap masyarakat yang memang betul-betul terdampak karena pandemi," papar Sigit.
Dengan adanya persatuan dan kesatuan di kondisi tersebut, Sigit menegaskan, saat ini Indonesia telah mampu mengendalikan laju pertumbuhan Covid-19. Hal itu ditandai dengan diselenggarakannya event nasional hingga internasional.
"Ini semua bisa kita lakukan karena persatuan kesatuan kita di dalam menghadapi situasi global. Apa hasilnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini berada di angka lima persen. Apakah lima persen angka istimewa, lima persen menjadi angka istimewa pada saat saya sampaikan bahwa kita berada di atas negara-negara maju yang ada di luar," ungkap Sigit.
"Rekan-rekan lihat, bagaimana kondisi negara maju, pertumbuhan perekonomiannya, tiga persen, Singapura 3,4, Amerika 3,6, dan Indonesia berada di 5,01 persen. Ini bisa terjadi karena kita semua bersatu pada saat tangani Pandemi Covid-19," imbuh Sigit.
Kemudian, Sigit juga menyinggung terkait bonus demografi pada tahun 2036 mendatang. Menurutnya, hal itu harus dikelola dengan baik agar dijadikan landasan Indonesia menuju negara yang maju.
Demi mewujudkan hal itu, Kapolri menyebutkan, Pemerintah sedang berjuang untuk bisa lepas dari negara Middle Income Trap. Dengan adanya hal itu, diharapkan Indonesia bisa meraih pendapatan sebesar 15.000 dolar per kapita.
Dengan adanya tujuan ini, Sigit mengingatkan pemuda untuk terus menjaga dan menguatkan nilai persatuan serta kesatuan. Mengingat, selain Pandemi Covid-19, dewasa ini terjadi konflik antara Negara Rusia dan Ukraina. Di mana, hal itu juga dampaknya dirasakan oleh Indonesia dan negara lainnya.
"Alhamdulillah di tengah situasi terdampak akibat krisis terjadi. Bahkan kita tahu beberapa negara terancam gagal. Indonesia masih dalam posisi sekarang ini. Dan semua ini bisa terjadi karena kuncinya, kita mau bersatu," tutup Kapolri.
"Hampir dua tahun ini kita sama-sama berjuang hadapi Pandemi Covid-19. Saat itu, pemuda, yang tergabung dalam Cipayung Plus, mahasiswa, bersama-sama untuk ikut turun langsung. Tidak hanya sekadar melaksanakan sosialisasi, tapi terjun bahkan ikut melaksanakan kegiatan yang sifatnya mulai dari imbauan, sosialisasi tentang prokes sampai melaksanakan kegiatan vaksinasi, dan memberikan bantuan sosial terhadap masyarakat yang memang betul-betul terdampak karena pandemi," papar Sigit.
Dengan adanya persatuan dan kesatuan di kondisi tersebut, Sigit menegaskan, saat ini Indonesia telah mampu mengendalikan laju pertumbuhan Covid-19. Hal itu ditandai dengan diselenggarakannya event nasional hingga internasional.
"Ini semua bisa kita lakukan karena persatuan kesatuan kita di dalam menghadapi situasi global. Apa hasilnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini berada di angka lima persen. Apakah lima persen angka istimewa, lima persen menjadi angka istimewa pada saat saya sampaikan bahwa kita berada di atas negara-negara maju yang ada di luar," ungkap Sigit.
"Rekan-rekan lihat, bagaimana kondisi negara maju, pertumbuhan perekonomiannya, tiga persen, Singapura 3,4, Amerika 3,6, dan Indonesia berada di 5,01 persen. Ini bisa terjadi karena kita semua bersatu pada saat tangani Pandemi Covid-19," imbuh Sigit.
Kemudian, Sigit juga menyinggung terkait bonus demografi pada tahun 2036 mendatang. Menurutnya, hal itu harus dikelola dengan baik agar dijadikan landasan Indonesia menuju negara yang maju.
Demi mewujudkan hal itu, Kapolri menyebutkan, Pemerintah sedang berjuang untuk bisa lepas dari negara Middle Income Trap. Dengan adanya hal itu, diharapkan Indonesia bisa meraih pendapatan sebesar 15.000 dolar per kapita.
Dengan adanya tujuan ini, Sigit mengingatkan pemuda untuk terus menjaga dan menguatkan nilai persatuan serta kesatuan. Mengingat, selain Pandemi Covid-19, dewasa ini terjadi konflik antara Negara Rusia dan Ukraina. Di mana, hal itu juga dampaknya dirasakan oleh Indonesia dan negara lainnya.
"Alhamdulillah di tengah situasi terdampak akibat krisis terjadi. Bahkan kita tahu beberapa negara terancam gagal. Indonesia masih dalam posisi sekarang ini. Dan semua ini bisa terjadi karena kuncinya, kita mau bersatu," tutup Kapolri.
(maf)