Suarakan Perdamaian, Yuddy Chrisnandi Ungkap Sejarah Diplomasi Indonesia-Ukraina
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mantan Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Ukraina, Yuddy Chrisnandi terus menyuarakan perdamaian antara Ukraina dan Rusia. Hal ini dikatakan Yuddy dalam peluncuran buku Cinta Keduaku Berlabuh Di Ukraina.
"Buku ini akan membuat kita paham tentang sejarah, karena di buku ini tidak hanya bercerita apa yang saya lakukan," kata Yuddy dalam keterangannya, Rabu (22/6/2022).
Dalam buku ini, Yuddy mengungkapkan tentang perjalanannya sebagai Dubes sejak tahun 2017, hingga menceritakan detik-detik Ukraina diinvasi Rusia.
Meskipun buku tersebut berisi memori selama menjadi Dubes, tetapi buku itu tidak ditulis seperti membuat laporan atau seperti catatan harian.
Dia menyampaikan, bahwa buku itu ditulis dengan gaya novel style seperti dia bercerita agar tidak membosankan bagi pembacanya.
"Buku ini tentu mudah-mudahan bermanfaat untuk bidang studi hubungan internasional, untuk para calon diplomat yang akan menjadi duta besar," ungkap Yuddy.
"Dan lebih jauh dari itu buku ini akan menjadi perekat kebudayaan persahabatan dan nilai-nilai luhur persahabatan bangsa kita Indonesia tercinta dan bangsa Ukraina," sambungnya.
Yuddy juga menyampaikan, hasil penjualan buku tersebut akan disumbangkan kepada masyarakat Ukraina sebagai misi kemanusiaan yang akan disampaikan melalui Dubes Ukraina untuk Indonesia.
"Tadi saya sampaikan buku ini akan saya jual lebih mahal kepada khalayak umum yang tidak berkesempatan hadir dan hasil penjualan buku ini akan saya sumbangkan bagi masyarakat Ukraina yang memerlukan bantuan," tutupnya.
Sementara itu, Dubes Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin berharap, karya dan kinerja Yuddy itu diharapkan bisa menjadi jembatan bagi persahabatan antara Ukraina dan Indonesia.
Menurutnya, kemanusiaan dan perdamaian adalah harta yang paling besar yang dimiliki oleh sebuah negara. Dia pun berharap serangan yang terjadi di Ukraina menjadi serangan yang terakhir bagi demokrasi dan perdamaian yang ada di dunia.
"Saya akan belajar bahasa Indonesia lebih lancar lagi untuk bisa membaca buku Pak Yuddy, saya harap Pak Yuddy juga bisa membuat lebih banyak buku lagi," kata Vasyl.
"Buku ini akan membuat kita paham tentang sejarah, karena di buku ini tidak hanya bercerita apa yang saya lakukan," kata Yuddy dalam keterangannya, Rabu (22/6/2022).
Dalam buku ini, Yuddy mengungkapkan tentang perjalanannya sebagai Dubes sejak tahun 2017, hingga menceritakan detik-detik Ukraina diinvasi Rusia.
Meskipun buku tersebut berisi memori selama menjadi Dubes, tetapi buku itu tidak ditulis seperti membuat laporan atau seperti catatan harian.
Dia menyampaikan, bahwa buku itu ditulis dengan gaya novel style seperti dia bercerita agar tidak membosankan bagi pembacanya.
"Buku ini tentu mudah-mudahan bermanfaat untuk bidang studi hubungan internasional, untuk para calon diplomat yang akan menjadi duta besar," ungkap Yuddy.
"Dan lebih jauh dari itu buku ini akan menjadi perekat kebudayaan persahabatan dan nilai-nilai luhur persahabatan bangsa kita Indonesia tercinta dan bangsa Ukraina," sambungnya.
Yuddy juga menyampaikan, hasil penjualan buku tersebut akan disumbangkan kepada masyarakat Ukraina sebagai misi kemanusiaan yang akan disampaikan melalui Dubes Ukraina untuk Indonesia.
"Tadi saya sampaikan buku ini akan saya jual lebih mahal kepada khalayak umum yang tidak berkesempatan hadir dan hasil penjualan buku ini akan saya sumbangkan bagi masyarakat Ukraina yang memerlukan bantuan," tutupnya.
Sementara itu, Dubes Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin berharap, karya dan kinerja Yuddy itu diharapkan bisa menjadi jembatan bagi persahabatan antara Ukraina dan Indonesia.
Menurutnya, kemanusiaan dan perdamaian adalah harta yang paling besar yang dimiliki oleh sebuah negara. Dia pun berharap serangan yang terjadi di Ukraina menjadi serangan yang terakhir bagi demokrasi dan perdamaian yang ada di dunia.
"Saya akan belajar bahasa Indonesia lebih lancar lagi untuk bisa membaca buku Pak Yuddy, saya harap Pak Yuddy juga bisa membuat lebih banyak buku lagi," kata Vasyl.
(maf)