Perang Rusia-Ukraina Jadi Penyebab Pupuk Langka, Ganjar Dorong Produksi secara Mandiri
loading...
A
A
A
BLORA - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyebut, kelangkaan pupuk akibat adanya perang antara Rusia-Ukraina sebagai produsen bahan baku pupuk tidak bisa dijadikan alasan. Menurutnya ada sumber bahan pupuk dari negara lain.
"Ada sumber bahan pupuk yang dari negara lain kok," kata Ganjar setelah menemui para petani di Dusun Bladeg, Desa Kutukan, Blora, Jawa Tengah, Kamis (4/1/2024).
Diketahui perang Rusia-Ukraina membuat harga bahan baku pupuk seperti gas alam, melambung. Terlebih, Rusia salah satu pemain gas alam dan produsen utama pupuk beragam jenis dunia. Imbasnya, banyak negara produsen pupuk membatasi ekspor untuk mengamankan konsumsi dalam negerinya.
Meski begitu, Ganjar tak ingin Indonesia bergantung atas bahan baku pupuk dari negara lain dan berharap Indonesia bisa memproduksi pupuk secara mandiri dengan menggunakan sumber daya yang ada.
"Kalau intinya kan beberapa materinya adalah gas, maka sumber-sumber gas yang ada di Indonesia ini bisa kita prioritaskan untuk pupuk itu. Beberapa yang lain kan kita bisa, dalam hubungan dagang luar negeri kita, mengajak partnership dengan mereka, mutual kegiatannya, dan kemudian kita bisa menggunakan pola-pola kerja sama untuk bersama-sama," jelasnya.
"Ada sumber bahan pupuk yang dari negara lain kok," kata Ganjar setelah menemui para petani di Dusun Bladeg, Desa Kutukan, Blora, Jawa Tengah, Kamis (4/1/2024).
Diketahui perang Rusia-Ukraina membuat harga bahan baku pupuk seperti gas alam, melambung. Terlebih, Rusia salah satu pemain gas alam dan produsen utama pupuk beragam jenis dunia. Imbasnya, banyak negara produsen pupuk membatasi ekspor untuk mengamankan konsumsi dalam negerinya.
Meski begitu, Ganjar tak ingin Indonesia bergantung atas bahan baku pupuk dari negara lain dan berharap Indonesia bisa memproduksi pupuk secara mandiri dengan menggunakan sumber daya yang ada.
"Kalau intinya kan beberapa materinya adalah gas, maka sumber-sumber gas yang ada di Indonesia ini bisa kita prioritaskan untuk pupuk itu. Beberapa yang lain kan kita bisa, dalam hubungan dagang luar negeri kita, mengajak partnership dengan mereka, mutual kegiatannya, dan kemudian kita bisa menggunakan pola-pola kerja sama untuk bersama-sama," jelasnya.
(cip)