Ketua Rescue Perindo Ajak Masyarakat Lebih Awas dan Peduli Bencana
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Rescue Partai Persatuan Indonesia (Perindo) , Putra Mas Wigoro mengajak masyarakat Indonesia untuk lebih waspada dan peduli terhadap potensi ataupun peristiwa bencana yang terjadi di lingkungan sekitar.
Hal tersebut ia sampaikan dalam Podcast Aksi Nyata 'Peran Rescue Perindo Dalam Kegiatan Sosial Masyarakat', Minggu (12/6/2022).
Pria yang juga Anggota DPRD Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu tersebut mengaku dahulunya dirinya merupakan pengusaha bergerak di bidang distribusi dan perhotelan.
Awal mengenal dan terjun ke dunia politik pada 2018, Putra Mas Wigoro mengaku terinspirasi dengan aksi nyata Ketua Umum Partai Perindo Harry Tanoesoedibjo yang membagikan gerobak untuk UMKM.
"Inspirasi juga dorongan untuk berpolitik juga datang dari mentor saya Dirwan Mahfud mantan Bupati Bengkulu Selatan," ucap dia.
Dari 30 anggota DPRD ia mengaku hanya sendiri yang non muslim dan non pribumi. Meskipun sempat deg-degan saat menjadi anggota DPRD, namun ia melihat masyarakat bisa menerima perbedaan.
"Tujuannya untuk Indonesia sejahtera. Bhinneka Tunggal Ika meskipun berbeda tapi tetap satu. Dengan ada Partai Perindo dan saya melakukan aksi sosial terus, masyarakat bersimpati," jelas Putra.
Modal dalam berpolitik kata dia adalah harus punya jiwa sosial ke masyarakat. "Karena berpolitik bukan selalu soal uang semata, tapi harus peduli tulus dan ikhlas agar bisa dirasakan masyarakat," kata pria kelahiran Rejang Lebong tersebut.
Selain melakukan kegiatan antisipasi bencana seperti Fogging DBD, ia melihat di daerah asalnya ada sejumlah potensi bencana alam seperti gempa bumi, erupsi gunung berapi, longsor, dan kebakaran di permukiman warga.
"Gunung Kaba itu tahun 1880 itu sempat meletus, itu masih aktif sampai sekarang. Bencana paling sering Gempa bumi, tanah longsor saat musim hujan. Mitigasi bencana kami dan tim rescue pernah melakukan sosialisasi, membuat jalur rambu untuk evakuasi ke tempat aman," jelas Putra.
Yang menjadi catatan dari dirinya saat terjadi bencana baik alam ataupun kebakaran, masih ada sejumlah masyarakat yang kurang memiliki kepedulian untuk saling tolong menolong saat terjadi bencana.
"Ini yang harus kita tumbuhkan untuk memiliki rasa gotong-royong untuk saling membantu untuk saat terjadi bencana. Semenjak kami melakukan sosialisasi mereka sudah paham," kata Putra.
Pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar lebih peduli saat terjadi bencana. Ia juga pada Juli 2022 mendatang berencana melakukan simulasi bencana berkolaborasi dengan teman-teman di Provinsi Bengkulu.
"Kita bulan lalu ada sertifikasi dari Damkar pelatihan proses pemadaman kebakaran. Ada ambulans dan Damkar sudah kita siapkan sejak 2018. Dua bulan lalu, damkar sudah bergerak membantu masyarakat. Semua saya sisihkan dari penghasilan saya," pungkasnya.
Lihat Juga: Jadi Waketum 5 Perindo, Angkie Yudistia Bakal Gunakan Pengalamannya untuk Kemenangan Partai
Hal tersebut ia sampaikan dalam Podcast Aksi Nyata 'Peran Rescue Perindo Dalam Kegiatan Sosial Masyarakat', Minggu (12/6/2022).
Pria yang juga Anggota DPRD Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu tersebut mengaku dahulunya dirinya merupakan pengusaha bergerak di bidang distribusi dan perhotelan.
Awal mengenal dan terjun ke dunia politik pada 2018, Putra Mas Wigoro mengaku terinspirasi dengan aksi nyata Ketua Umum Partai Perindo Harry Tanoesoedibjo yang membagikan gerobak untuk UMKM.
"Inspirasi juga dorongan untuk berpolitik juga datang dari mentor saya Dirwan Mahfud mantan Bupati Bengkulu Selatan," ucap dia.
Dari 30 anggota DPRD ia mengaku hanya sendiri yang non muslim dan non pribumi. Meskipun sempat deg-degan saat menjadi anggota DPRD, namun ia melihat masyarakat bisa menerima perbedaan.
"Tujuannya untuk Indonesia sejahtera. Bhinneka Tunggal Ika meskipun berbeda tapi tetap satu. Dengan ada Partai Perindo dan saya melakukan aksi sosial terus, masyarakat bersimpati," jelas Putra.
Modal dalam berpolitik kata dia adalah harus punya jiwa sosial ke masyarakat. "Karena berpolitik bukan selalu soal uang semata, tapi harus peduli tulus dan ikhlas agar bisa dirasakan masyarakat," kata pria kelahiran Rejang Lebong tersebut.
Selain melakukan kegiatan antisipasi bencana seperti Fogging DBD, ia melihat di daerah asalnya ada sejumlah potensi bencana alam seperti gempa bumi, erupsi gunung berapi, longsor, dan kebakaran di permukiman warga.
"Gunung Kaba itu tahun 1880 itu sempat meletus, itu masih aktif sampai sekarang. Bencana paling sering Gempa bumi, tanah longsor saat musim hujan. Mitigasi bencana kami dan tim rescue pernah melakukan sosialisasi, membuat jalur rambu untuk evakuasi ke tempat aman," jelas Putra.
Yang menjadi catatan dari dirinya saat terjadi bencana baik alam ataupun kebakaran, masih ada sejumlah masyarakat yang kurang memiliki kepedulian untuk saling tolong menolong saat terjadi bencana.
"Ini yang harus kita tumbuhkan untuk memiliki rasa gotong-royong untuk saling membantu untuk saat terjadi bencana. Semenjak kami melakukan sosialisasi mereka sudah paham," kata Putra.
Pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar lebih peduli saat terjadi bencana. Ia juga pada Juli 2022 mendatang berencana melakukan simulasi bencana berkolaborasi dengan teman-teman di Provinsi Bengkulu.
"Kita bulan lalu ada sertifikasi dari Damkar pelatihan proses pemadaman kebakaran. Ada ambulans dan Damkar sudah kita siapkan sejak 2018. Dua bulan lalu, damkar sudah bergerak membantu masyarakat. Semua saya sisihkan dari penghasilan saya," pungkasnya.
Lihat Juga: Jadi Waketum 5 Perindo, Angkie Yudistia Bakal Gunakan Pengalamannya untuk Kemenangan Partai
(kri)