CSIS Prediksi Pilpres 2024 Berlangsung 2 Putaran
loading...
A
A
A
JAKARTA - Centre for Strategic and International Studies ( CSIS ) melihat ada potensi besar Pemilihan Presiden ( Pilpres) 2024 digelar dalam dua putaran. Prediksi ini didasarkan dinamika politik yang terjadi akhir-akhir ini.
Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes mengatakan, dalam beberapa waktu terakhir, terjadi berbagai manuver partai politik yang ditunjukkan dengan pertemuan pimpinan partai politik. Karena itu, Pilpres 2024 diyakini akan berlangsung kompetitif.
"Kami memprediksi Pilpres akan berlangsung secara kompetitif dan ketat karena jarak elektabilitas di antara tiga calon populer berdasarkan hasil survei sangat dekat. Sehingga Pilpres akan berpotensi terjadi dua putaran," ujar Arya Fernandes dalam media briefing dengan tajuk 'Manuver Koalisi Partai Menjelang Pemilu Presiden: Motivasi dan Resiliensi', Rabu (8/6/2022).
Baca juga: Pengamat Sarankan Koalisi Indonesia Bersatu Buka Penjaringan Capres 2024
Menurutnya, Pilpres 2024 akan ketat karena koalisi masih cair. Setiap partai dapat bertemu dan berkoalisi, baik dengan platform sama atau lintas platform. "Tidak ada petahana berdasarkan konstitusi membuat Pilpres menjadi semakin ketat," katanya.
Ia menjelaskan, berdasarkan Pasal 222 UU Pemilu Nomor 7 Tahun 2017, syarat pencalonan partai atau gabungan partai politik yang mendapatkan paling sedikit 20% suara di DPR atau mendapatkan 25% perolehan suara sah di Pemilu sebelumnya.
"Tentunya hanya yang menunjukkan syarat itu yang bisa mengusung capres sendiri. Sehingga hanya partai politik harus berkoalisi untuk bisa mengusung Capres," kata Arya Fernandes.
Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes mengatakan, dalam beberapa waktu terakhir, terjadi berbagai manuver partai politik yang ditunjukkan dengan pertemuan pimpinan partai politik. Karena itu, Pilpres 2024 diyakini akan berlangsung kompetitif.
"Kami memprediksi Pilpres akan berlangsung secara kompetitif dan ketat karena jarak elektabilitas di antara tiga calon populer berdasarkan hasil survei sangat dekat. Sehingga Pilpres akan berpotensi terjadi dua putaran," ujar Arya Fernandes dalam media briefing dengan tajuk 'Manuver Koalisi Partai Menjelang Pemilu Presiden: Motivasi dan Resiliensi', Rabu (8/6/2022).
Baca juga: Pengamat Sarankan Koalisi Indonesia Bersatu Buka Penjaringan Capres 2024
Menurutnya, Pilpres 2024 akan ketat karena koalisi masih cair. Setiap partai dapat bertemu dan berkoalisi, baik dengan platform sama atau lintas platform. "Tidak ada petahana berdasarkan konstitusi membuat Pilpres menjadi semakin ketat," katanya.
Ia menjelaskan, berdasarkan Pasal 222 UU Pemilu Nomor 7 Tahun 2017, syarat pencalonan partai atau gabungan partai politik yang mendapatkan paling sedikit 20% suara di DPR atau mendapatkan 25% perolehan suara sah di Pemilu sebelumnya.
"Tentunya hanya yang menunjukkan syarat itu yang bisa mengusung capres sendiri. Sehingga hanya partai politik harus berkoalisi untuk bisa mengusung Capres," kata Arya Fernandes.
(abd)