Mewujudkan SDM Pancasila(is)
loading...
A
A
A
Bagaimana memanfaatkan momentum hari lahir Pancasila sebagai gerakan besar untuk mewujudkan sumberdaya manusia (SDM) Pancasila(is)?
SDM Pancasil (is)
SDM Pancasila(is) merupakan suatu keniscayaan. Generasi muda dan milenial perlu memiliki kedekatan hati, jiwa dan batin dengan nilai-nilai luhur Pancasila. Seperti apa SDM Pancasila(is) itu?
Apa yang sudah digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam bentuk profil pelajar Pancasila, tampaknya dapat dipertimbangkan untuk diadopsi atau diadaptasi. Profil ini berisikan enam dimensi.
Dimensi pertama, beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia. Prinsipnya, harus memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Elemen kunci yakni iman dan takwa kepada Tuhan YME, akhlak kepada diri sendiri, akhlak kepada manusia lain, akhlak kepada alam, dan akhlak kepada negara.
Dimensi kedua, berkebinekaan global, yaitu mampu mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain. Hal ini dilakukan dengan menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya budaya baru yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa
Dimensi ketiga, bergotong royong, yakni memiliki kemampuan gotong-royong, yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen kunci yaitu kolaborasi, kepedulian dan berbagi.
Dimensi keempat, mandiri, yakni memiliki tanggung jawab atas proses dan hasil belajar. Elemen kuncinya yaitu kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi dan regulasi diri.
Dimensi kelima, bernalar kritis, yakni mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen kunci, memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, serta merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil keputusan.
Dimensi keenam, kreatif, yakni mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci, menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal dan menghasilkan gagasan yang orisinal
Gerakan Bersama
SDM Pancasil (is)
SDM Pancasila(is) merupakan suatu keniscayaan. Generasi muda dan milenial perlu memiliki kedekatan hati, jiwa dan batin dengan nilai-nilai luhur Pancasila. Seperti apa SDM Pancasila(is) itu?
Apa yang sudah digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam bentuk profil pelajar Pancasila, tampaknya dapat dipertimbangkan untuk diadopsi atau diadaptasi. Profil ini berisikan enam dimensi.
Dimensi pertama, beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia. Prinsipnya, harus memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Elemen kunci yakni iman dan takwa kepada Tuhan YME, akhlak kepada diri sendiri, akhlak kepada manusia lain, akhlak kepada alam, dan akhlak kepada negara.
Dimensi kedua, berkebinekaan global, yaitu mampu mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain. Hal ini dilakukan dengan menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya budaya baru yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa
Dimensi ketiga, bergotong royong, yakni memiliki kemampuan gotong-royong, yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen kunci yaitu kolaborasi, kepedulian dan berbagi.
Dimensi keempat, mandiri, yakni memiliki tanggung jawab atas proses dan hasil belajar. Elemen kuncinya yaitu kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi dan regulasi diri.
Dimensi kelima, bernalar kritis, yakni mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen kunci, memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, serta merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil keputusan.
Dimensi keenam, kreatif, yakni mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci, menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal dan menghasilkan gagasan yang orisinal
Gerakan Bersama