Profil Antoninho Rangel Da Silva, Putra Timor-Timur yang Pecah Bintang Jabat Waasintel Kasad Jemen Intel
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman memimpin acara laporan korps kenaikan pangkat 24 orang perwira tinggi (Pati) TNI AD, Senin (30/5/2022). Upacara ini mengambil tempat di Aula GPH. Jatikusumo, Mabesad, Jakarta Pusat.
Salah satu yang naik pangkat adalah putra asli Timor-Timur Antoninho Rangel Da Silva. Dirinya resmi menyandang pangkat bintang 1 TNI atau Brigadir Jenderal.Brigjen TNI Anton merupakan alumnus Akademi Militer (Akmil) Magelang angkatan 1992 yang diamanahi jabatan sebagai Waasintel Kasad Bidang Jemen Intel.
Brigjen TNI Anton semasa karier militernya pernah menduduki sejumlah jabatan penting di TNI AD dan Mabes TNI. Mulai dari Batalyon Infanteri (Yonif) 408/Suhbrastha dan Yonif 410/Alugoro.Selain itu, dirinya juga pernah menjadi Perwira Pembantu Madya Pam Sinteldam VI/Mulawarman, Kasi Intel Korem 101/Antasari, dan Asops Satintel Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI.
Kemudian, Staf Ahli Pangdam IX/Udayana Bidang Ekonomi, dosen Sesko TNI, Paban IV/Log Ditum Sesko TNI, hingga Pamen Denma Mabesad.Pati Bintang 1 ini juga tercatat sebagai perwira yang ikut mendesain Pembentukan Satuan Raider, sebuah pasukan elit yang dimiliki TNI.
Video interaktif dengan Lembaga International Committee Of The Red Cross (ICRC) tentang penerapan HAM dan Hukum Humaniter Internasional bagi prajurit TNI AD di saat perang maupun damai membuatnya mendapat penghargaan.
Kalau itu, dia berhak ikut 9th Summer Course On International Humanintarian Law, Sanremo, Italy dan Geneva, Swiss pada tahun 2009. Pada tahun 2010, yang bersangkutan pernah mendesain sebuah taktik yang dinamakan Taktik Bertempur (Tikpur) “Brigade dalam Operasi Lawan Insurjensi” untuk TNI AD.
Atas hal tersebut, KSAD saat itu, Jenderal TNI (Purn) almarhum Goerge Toisutta memberinya apresiasi. Dimana, dia berkesempatan untuk mengikuti Pendidikan Seskoad tanpa tes.KSAD Jenderal Dudung dalam amanatnya menyampaikan bahwa kenaikan pangkat sebagai momentum untuk semakin meningkatkan motivasi para Pati dalam pengabdiannya kepada TNI AD, bangsa dan negara.
Sebab, semakin tinggi pangkat yang disandang, maka semakin besar pula tugas dan tanggung jawab.Dengan pangkat yang lebih tinggi, berupayalah untuk menjadi semakin bermanfaat bagi orang lain terutama bagi anggota dan satuan tempat kita bertugas,” katanya.
Kepada seluruh Pati yang naik pangkat, KSAD mengajak untuk terus memberikan teladan dan inspirasi yang baik kepada bawahan dalam bersikap dan bertindak. Menurut Dudung, para Pati juga tidak lupa memberika perhatian terhadap kesejahteraan anggota dan keluarga.
“Jadilah pemimpin yang tegas dan berani mengambil keputusan dengan dilandasi keinginan untuk memberikan pengabdian terbaik kepada bangsa dan negara,” jelasnya.
Sementara itu, Brigien Anton mengucap terima kasih kepasa Jenderal Dudung atas kepercayaan yang telah diberikan. Sehingga dirinya berhak mendapat 1 bintang di pundaknya. ”Sebuah kehormatan yang hakiki bagi setiap prajurit sehingga kesempatan tersebut dapat digunakan untuk berkarya secara profesional, efektif, efisien dan modern,” tutur Anton.
Salah satu yang naik pangkat adalah putra asli Timor-Timur Antoninho Rangel Da Silva. Dirinya resmi menyandang pangkat bintang 1 TNI atau Brigadir Jenderal.Brigjen TNI Anton merupakan alumnus Akademi Militer (Akmil) Magelang angkatan 1992 yang diamanahi jabatan sebagai Waasintel Kasad Bidang Jemen Intel.
Brigjen TNI Anton semasa karier militernya pernah menduduki sejumlah jabatan penting di TNI AD dan Mabes TNI. Mulai dari Batalyon Infanteri (Yonif) 408/Suhbrastha dan Yonif 410/Alugoro.Selain itu, dirinya juga pernah menjadi Perwira Pembantu Madya Pam Sinteldam VI/Mulawarman, Kasi Intel Korem 101/Antasari, dan Asops Satintel Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI.
Kemudian, Staf Ahli Pangdam IX/Udayana Bidang Ekonomi, dosen Sesko TNI, Paban IV/Log Ditum Sesko TNI, hingga Pamen Denma Mabesad.Pati Bintang 1 ini juga tercatat sebagai perwira yang ikut mendesain Pembentukan Satuan Raider, sebuah pasukan elit yang dimiliki TNI.
Video interaktif dengan Lembaga International Committee Of The Red Cross (ICRC) tentang penerapan HAM dan Hukum Humaniter Internasional bagi prajurit TNI AD di saat perang maupun damai membuatnya mendapat penghargaan.
Kalau itu, dia berhak ikut 9th Summer Course On International Humanintarian Law, Sanremo, Italy dan Geneva, Swiss pada tahun 2009. Pada tahun 2010, yang bersangkutan pernah mendesain sebuah taktik yang dinamakan Taktik Bertempur (Tikpur) “Brigade dalam Operasi Lawan Insurjensi” untuk TNI AD.
Atas hal tersebut, KSAD saat itu, Jenderal TNI (Purn) almarhum Goerge Toisutta memberinya apresiasi. Dimana, dia berkesempatan untuk mengikuti Pendidikan Seskoad tanpa tes.KSAD Jenderal Dudung dalam amanatnya menyampaikan bahwa kenaikan pangkat sebagai momentum untuk semakin meningkatkan motivasi para Pati dalam pengabdiannya kepada TNI AD, bangsa dan negara.
Sebab, semakin tinggi pangkat yang disandang, maka semakin besar pula tugas dan tanggung jawab.Dengan pangkat yang lebih tinggi, berupayalah untuk menjadi semakin bermanfaat bagi orang lain terutama bagi anggota dan satuan tempat kita bertugas,” katanya.
Kepada seluruh Pati yang naik pangkat, KSAD mengajak untuk terus memberikan teladan dan inspirasi yang baik kepada bawahan dalam bersikap dan bertindak. Menurut Dudung, para Pati juga tidak lupa memberika perhatian terhadap kesejahteraan anggota dan keluarga.
“Jadilah pemimpin yang tegas dan berani mengambil keputusan dengan dilandasi keinginan untuk memberikan pengabdian terbaik kepada bangsa dan negara,” jelasnya.
Sementara itu, Brigien Anton mengucap terima kasih kepasa Jenderal Dudung atas kepercayaan yang telah diberikan. Sehingga dirinya berhak mendapat 1 bintang di pundaknya. ”Sebuah kehormatan yang hakiki bagi setiap prajurit sehingga kesempatan tersebut dapat digunakan untuk berkarya secara profesional, efektif, efisien dan modern,” tutur Anton.
(ams)