Jejak 4 Jenderal TNI di Pilpres, SBY Menang 2 Kali
loading...
A
A
A
Duet SBY-JK mengusung slogan 'Bersama Kita Bisa!'. Duet ini sukses menjadi yang teratas di pilpres putaran pertama yang digelar pada 5 Juli 2004. SBY-JK meraup 39.838.184 suara atau 33,57 persen suara.
Pada putaran kedua yang digelar 20 September 2004, pasangan ini meraih 69.266.350 suara atau 60,62 persen suara, mengalahkan Megawati-Hasyim. SBY-JK pun terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI 2004-2009.
Pada Pilpres 2009, SBY kembali maju namun tidak dengan JK. SBY menggandeng Boediono. Hasilnya, SBY kembali menang setelah mengalahkan Megawati-Prabowo dan JK-Wiranto dalam satu putaran.
3. Agum Gumelar
Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 17 Desember 1945. Agum yang mendapat gelar Jenderal Kehormatan pada 9 November 2000, menjadi cawapres pada Pilpres 2004, mendampingi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Hamzah Haz.
Diusung oleh PPP, pasangan ini mendapat nomor urut 5. Mengusung slogan 'Jujur, Tegas, Berwibawa, Percaya, dan Maju', duet ini gagal berbicara banyak. Hamzah-Agum berada di urutan kelima dengan meraih 3.569.861 suara atau 3,01 persen suara.
4. Prabowo Subianto
Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto lahir 17 Oktober 1951. Mantan Danjen Kopassus ini tercatat tiga kali ikut pilpres.
Pada Pilpres 2009, Prabowo yang baru mendirikan Partai Gerindra setelah keluar dari Partai Golkar, menjadi pendamping Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Duet ini dikenal dengan sebutan Mega-Pro.
Duet Megawati-Prabowo yang mendapat nomor urut 1, kalah dalam pilpres ini. SBY, petahana yang menggandeng Boediono, sukses menang satu putaran setelah meraih 60,80 persen suara. Sementara, Megawati-Prabowo meraih 26,79 persen suara.
Pada pilpres selanjutnya, yakni 2014, Prabowo Subianto kembali maju. Kali ini, Prabowo menjadi capres. Dia berduet dengan petinggi Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa.
Pada putaran kedua yang digelar 20 September 2004, pasangan ini meraih 69.266.350 suara atau 60,62 persen suara, mengalahkan Megawati-Hasyim. SBY-JK pun terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI 2004-2009.
Pada Pilpres 2009, SBY kembali maju namun tidak dengan JK. SBY menggandeng Boediono. Hasilnya, SBY kembali menang setelah mengalahkan Megawati-Prabowo dan JK-Wiranto dalam satu putaran.
3. Agum Gumelar
Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 17 Desember 1945. Agum yang mendapat gelar Jenderal Kehormatan pada 9 November 2000, menjadi cawapres pada Pilpres 2004, mendampingi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Hamzah Haz.
Diusung oleh PPP, pasangan ini mendapat nomor urut 5. Mengusung slogan 'Jujur, Tegas, Berwibawa, Percaya, dan Maju', duet ini gagal berbicara banyak. Hamzah-Agum berada di urutan kelima dengan meraih 3.569.861 suara atau 3,01 persen suara.
4. Prabowo Subianto
Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto lahir 17 Oktober 1951. Mantan Danjen Kopassus ini tercatat tiga kali ikut pilpres.
Pada Pilpres 2009, Prabowo yang baru mendirikan Partai Gerindra setelah keluar dari Partai Golkar, menjadi pendamping Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Duet ini dikenal dengan sebutan Mega-Pro.
Duet Megawati-Prabowo yang mendapat nomor urut 1, kalah dalam pilpres ini. SBY, petahana yang menggandeng Boediono, sukses menang satu putaran setelah meraih 60,80 persen suara. Sementara, Megawati-Prabowo meraih 26,79 persen suara.
Pada pilpres selanjutnya, yakni 2014, Prabowo Subianto kembali maju. Kali ini, Prabowo menjadi capres. Dia berduet dengan petinggi Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa.