BSSN-ICWS Edukasi Perempuan Soal Literasi dan Keamanan Digital

Selasa, 24 Mei 2022 - 00:04 WIB
loading...
BSSN-ICWS Edukasi Perempuan...
BSSN bersama Indonesia Women in Cyber Scurity (IWCS) Annual Summit 2022 bertajuk Women in the Digital Transformation.Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian menilai keluarga merupakan benteng utama dalam menanamkan literasi digital kepada anak-anaknya untuk mencegah pemahaman yang buruk melalui media sosial (medsos). Peran ibu di rumah pun teramat penting.

“Peran ibu-ibu sangat penting,” ungkap Hinsa Siburian saat menyampaikan welcoming speech dalam acara Indonesia Women in Cyber Scurity (IWCS) Annual Summit 2022 bertajuk “Women in the Digital Transformation” yang dihelat secara hybrid di Jakarta, Senin (23/5/2022).

Menurut dia, keluarga terutama ibu merupakan madrasah pertama bagi anak-anak. Maka itu, peran wanita atau ibu sangat penting untuk menangkal perilaku yang tidak baik untuk anak yang tersebar di medsos.

Bahkan, kata dia, paham radikal juga disebar melalui media tersebut.“Jadi pengantin (pengeboman bunuh diri) pun mau dan itu terjadi di Indonesia. Ada dua ribu lebih orang Indonesia yang berangkat hanya untuk berperang membantu ISIS,” katanya.

Hinsa menuturkan, informasi yang disampaikan itu terbukti mengubah pola pikir dan prilaku. Ribuan orang itu rela meninggalkan Indonesia yang subur dan makmur untuk berperang membantu ISIS.

“Kok mau-maunya membantu perang, kira-kira demikian. Itu tidak terlepas dari informasi yang diterima, yang dilancarkan oleh pihak-pihak tertentu untuk memengaruhi. Jadi sangat berbahaya serangan yang bersifat sosial ini,” tuturnya.

Founder IWCS Eva Noor menyampaikan, IWCS Annual Summit merupakan acara tahunan. Untuk tahun ini berkolaborasi dengan BSSN. Pihaknya melakukan edukasi kepada kaum perempuan soal literasi dan keamanan digital. Baca: Laporan Tahunan, BSSN Harap Jadi Pertimbangan Kebijakan Pemerintah

“Betapa pentingnya peranan wanita untuk membangun ekosistem ranah digital menjadi aman dan positif. Kita banyak sekali narasumber yang bagus-bagus yang bisa berbagi pengalaman dan ilmu untuk memberi edukasi dan wawasan kepada masyarakat mengenai keamanan siber dan digital,” katanya.

Untuk setahun perjalanan IWCS, Eva menyampaikan, pihaknya telah melakukan berbagai kegiatan edukasi literasi dan keamanan digital melibatkan berbagai pihak, khususnya kaum perempuan, bekerja sama dengan kementerian maupun lembaga serta swasta.

“Kita mengampayekan itu, bentuknya seperti apa, nanti soal literasi pastinya dan ada workshop juga dengan Kemenko PMK,” ujarnya. Keja sama juga dijalin dengan pihak industri, membuat program talent bagi perempuan dengan memberikan pelatihan, mentorship, dan seterusnya.

Selanjutnya dengan Palo Alto adalah membuat cyberlite books.“Kita berikan penghargaan kepada perempuan inspiratif dan memberikan kontribusi banyak pada kemajuan dan keamanan siber di Indonesia. Masih banyak program yang akan kita lakukan di 2023,” katanya.

Jubir BSSN, Ariandi Putra menambahkan, pihaknya sangat mendukung upaya peningkatan literasi, edukasi, dan budaya keamanan siber yang dilakukan berbagai pihak, termasuk IWSC, komunitas yang memberikan wawasan terkait peran perempuan di era transformasi digital dan membangun ekosistem internet yang aman dan positif.

“Sebagai bentuk literasi, kita sangat berharap kerja samanya ke depan untuk meningkatkan budaya keamanan siber, khususnya bagi kaum perempuan. Women in security ini menjadi salah satu aspek penting dalam penilaian Global Cyberscurity Index (GCI),” katanya.

Country Manager Indonesia Palo Alto Networks Adi Rusli mengatakan, membuat cyberlite books “Bersedia, Siap Terkoneksi!!” untuk mengedukasi anak-anak sejak dini dan ibunya.

“Buku seperti komik mengenai literasi keamanan siber dan digital. Ini bagus sekali bagi orang tua agar mengetahui bagaimana keamanan informasi digital untuk anak-anaknya. Ini bisa diunduh di website BSSN secara gratis. Ini untuk menyebarkan informasi tentang bagaimana pentingnya keamanan siber sejak dini,” kata Adi.

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK, Femmy Eka Katika Putri, menyampaikan, bangsa Indonesia saat ini sangat membutuhkan literasi dan keamanan digital.
(hab)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1117 seconds (0.1#10.140)