Yuk Simak! Peran Pancasila dalam Keberagaman Bangsa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Peran Pancasila dalam keberagaman bangsa penting diketahui dan dilaksanakan semua unsur di Tanah Air. Perlu diingat bahwa Indonesia terdiri dari berbagai pulau, suku, agama, dan ras.
Indonesia juga punya 718 bahasa daerah berdasarkan data terakhir dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada 2019. Bangsa Indonesia sejak ratusan tahun hidup berdampingan dalam menjaga kemajemukan, bertindak, bernalar, dan menjadi cara berpikir.
Nah, Pancasila berfungsi sebagai pandangan hidup bangsa atau Way of Life mengandung makna bahwa semua aktivitas kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari harus sesuai dengan sila-sila dari Pancasila. Hal tersebut tertuang dalam buku "Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara" oleh Ronto yang dikutip SINDOnews dari situs resmi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Adapun aktivitas kehidupan sehari-hari itu dari hal sederhana hidup dalam kerukunan di lingkungan keluarga, sekitar rumah, sekolah, hingga lingkup yang lebih luas seperti antar suku, pulau, dan negara. Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo atau Romo Benny mengingatkan bahwa dalam Kitab Sutasoma, semboyan Bhinneka Tunggal Ika dengan tegas menggambarkan masyarakat pada waktu itu hidup berdampingan dan bersaudara dalam perbedaan keyakinan.
Romo Benny menuturkan bahwa masyarakat Indonesia beratus-ratus tahun memiliki kearifan yang luar biasa untuk saling menghargai perbedaan. Dia juga mengingatkan bahwa Bapak Pendiri Bangsa Soekarno menegaskan, Negara Republik Indonesia ini bukan milik suatu golongan, bukan juga milik suatu agama, milik suku tertentu, dan bukan juga milik suatu golongan adat istiadat.
Negara ini milik bangsa Indonesia dari Sabang sampai Marauke. Menurutnya, semua unsur bangsa ini harusnya menjaga dan merawat amanat tersebut. Bangsa ini harus bertanggung jawab mengaktualisasikan nilai Pancasila dalam segala sendi kehidupan.
Lebih lanjut dia mengatakan, nilai-nilai Pancasila menjadi habitus bangsa, yakni menjadi pemandu kehidupan bersama dalam menciptakan tata keadaban publik. Sementara tata keadaban publik menjadi acuan dalam merawat Bhinneka Tunggal Ika.
Dia menjelaskan, dalam mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam praksis anak muda dapat dilakukan melalui dunia maya dengan konten yang berisi nilai positif spirit berkemajuan. Hal tersebut, menurutnya, yang seharusnya di kedepankan di ruang publik, bukan lagi kebencian, isu kebohongan, serta provokasi yang menghancurkan nilai kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kemudian, kata dia, kecintaan kepada bangsa harusnya dilakukan oleh setiap orang Indonesia dengan memberikan sumbangan positif bagi kemajuan bangsa ini. Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan, Pancasila adalah konsensus nasional yang dapat diterima semua paham, golongan, dan kelompok masyarakat di Indonesia.
Pria yang akrab disapa Bamsoet ini menambahkan, Pancasila adalah dasar negara yang mempersatukan bangsa dan mengarahkan bangsa Indonesia dalam mencapai tujuannya. Dalam posisinya seperti itu, lanjut Bamsoet, Pancasila merupakan sumber jati diri bangsa, kepribadian, moralitas, dan haluan keselamatan bangsa.
Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah menegaskan Pancasila terbukti telah mempersatukan keragaman Indonesia. Basarah membeberkan Indonesia memiliki sekitar 1.340 suku, 718 bahasa, 17.504 pulau, serta enam agama dan aliran kepercayaan.
Sehingga, lanjut Basarah, kemudian para pendiri bangsa mewariskan ideologi Pancasila yang dapat mempersatukan keragaman bangsa Indonesia tersebut. Basarah mengingatkan bahwa Presiden Pertama Soekarno dalam pidatonya saat peresmian Lemhanas pada 20 Mei 1965 menyatakan Pancasila merupakan hasil dari pengetahuan geopolitik. Basarah menjelaskan, Pancasila digali dari bumi Indonesia dan menjadi kekuatan bangsa Indonesia menjadi meja statis sekaligus bintang penuntun bangsa.
Indonesia juga punya 718 bahasa daerah berdasarkan data terakhir dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada 2019. Bangsa Indonesia sejak ratusan tahun hidup berdampingan dalam menjaga kemajemukan, bertindak, bernalar, dan menjadi cara berpikir.
Nah, Pancasila berfungsi sebagai pandangan hidup bangsa atau Way of Life mengandung makna bahwa semua aktivitas kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari harus sesuai dengan sila-sila dari Pancasila. Hal tersebut tertuang dalam buku "Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara" oleh Ronto yang dikutip SINDOnews dari situs resmi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Adapun aktivitas kehidupan sehari-hari itu dari hal sederhana hidup dalam kerukunan di lingkungan keluarga, sekitar rumah, sekolah, hingga lingkup yang lebih luas seperti antar suku, pulau, dan negara. Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo atau Romo Benny mengingatkan bahwa dalam Kitab Sutasoma, semboyan Bhinneka Tunggal Ika dengan tegas menggambarkan masyarakat pada waktu itu hidup berdampingan dan bersaudara dalam perbedaan keyakinan.
Romo Benny menuturkan bahwa masyarakat Indonesia beratus-ratus tahun memiliki kearifan yang luar biasa untuk saling menghargai perbedaan. Dia juga mengingatkan bahwa Bapak Pendiri Bangsa Soekarno menegaskan, Negara Republik Indonesia ini bukan milik suatu golongan, bukan juga milik suatu agama, milik suku tertentu, dan bukan juga milik suatu golongan adat istiadat.
Negara ini milik bangsa Indonesia dari Sabang sampai Marauke. Menurutnya, semua unsur bangsa ini harusnya menjaga dan merawat amanat tersebut. Bangsa ini harus bertanggung jawab mengaktualisasikan nilai Pancasila dalam segala sendi kehidupan.
Lebih lanjut dia mengatakan, nilai-nilai Pancasila menjadi habitus bangsa, yakni menjadi pemandu kehidupan bersama dalam menciptakan tata keadaban publik. Sementara tata keadaban publik menjadi acuan dalam merawat Bhinneka Tunggal Ika.
Dia menjelaskan, dalam mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam praksis anak muda dapat dilakukan melalui dunia maya dengan konten yang berisi nilai positif spirit berkemajuan. Hal tersebut, menurutnya, yang seharusnya di kedepankan di ruang publik, bukan lagi kebencian, isu kebohongan, serta provokasi yang menghancurkan nilai kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kemudian, kata dia, kecintaan kepada bangsa harusnya dilakukan oleh setiap orang Indonesia dengan memberikan sumbangan positif bagi kemajuan bangsa ini. Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan, Pancasila adalah konsensus nasional yang dapat diterima semua paham, golongan, dan kelompok masyarakat di Indonesia.
Pria yang akrab disapa Bamsoet ini menambahkan, Pancasila adalah dasar negara yang mempersatukan bangsa dan mengarahkan bangsa Indonesia dalam mencapai tujuannya. Dalam posisinya seperti itu, lanjut Bamsoet, Pancasila merupakan sumber jati diri bangsa, kepribadian, moralitas, dan haluan keselamatan bangsa.
Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah menegaskan Pancasila terbukti telah mempersatukan keragaman Indonesia. Basarah membeberkan Indonesia memiliki sekitar 1.340 suku, 718 bahasa, 17.504 pulau, serta enam agama dan aliran kepercayaan.
Sehingga, lanjut Basarah, kemudian para pendiri bangsa mewariskan ideologi Pancasila yang dapat mempersatukan keragaman bangsa Indonesia tersebut. Basarah mengingatkan bahwa Presiden Pertama Soekarno dalam pidatonya saat peresmian Lemhanas pada 20 Mei 1965 menyatakan Pancasila merupakan hasil dari pengetahuan geopolitik. Basarah menjelaskan, Pancasila digali dari bumi Indonesia dan menjadi kekuatan bangsa Indonesia menjadi meja statis sekaligus bintang penuntun bangsa.
(rca)