MPR Dorong Implementasi Nilai Keindonesiaan dalam Keseharian
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua MPR Lestari Moedijat mendorong implementasi nilai-nilai keindonesiaan sebagai cara hidup. Melalui nilai-nilai itu, kata dia, Indonesia akan bangkit dari setiap krisis dan tantangan yang dihadapi.
"Bicara tentang nilai-nilai baik dari bangsa ini, kita bisa gali kembali pikiran-pikiran besar para pendiri bangsa seperti yang tercetus pada peristiwa Kebangkitan Nasional 1908 dan Sumpah Pemuda 1928," kata Lestari Moerdijat saat membuka Focus Group Discussion (FGD) yang digelar MPR, Forum Diskusi Denpasar 12, dan Nenilai secara hybrid di Ruang Delegasi Gedung DPR/MPR Jakarta, Rabu (18/5/2022). FGD kali ini bertema 'Nilai-nilai Baik untuk Indonesia Bangkit; Sebuah Renungan Kebangkitan Nasional'.
Menurut Rerie, sapaan akrab Lestari Moerdijat, bangsa Indonesia harus memahami apa yang akan dilakukan dan didalami dari nilai-nilai yang dimiliki. Apalagi hari ini Indonesia tidak hanya berhadapan dengan tantangan infiltrasi ideologi tetapi juga berhadapan dengan hal yang mereduksi kekayaan nilai pada sikap skeptis dan pesimistis.
Sebagai sebuah entitas dengan keberagaman, Indonesia memiliki filosofi kehidupan berbangsa yang bersumber dari Pancasila, UUD 1945, tata aturan lain yang menjamin keutuhan kehidupan berbangsa, berbasis pada rasa kesatuan, nasionalisme yang utuh sejak digaungkan 1908.
Founder/Managing Director, Barrett Academy for The Advancement of Human Values, Richard Barrett mengungkapkan, kesejahteraan personal akan membentuk kesejahteraan nasional. Indonesia, menurut Richard, mempunyai modal sosial yang baik untuk menuju kesejahteraan lewat nilai-nilai gotong-royong yang dimiliki.
Pakar Aliansi Kebangsaan, Yudi Latif menilai di tengah terjadinya banyak perubahan yang berdampak keterpurukan saat ini banyak alasan untuk bangkit. Dimulai dari pembangunan nilai-nilai yang dimiliki, seperti budi pekerti.
"Budi pekerti adalah perpaduan dari budi yang mengandung nilai budaya dan pekerti yang merupakan daya dan tenaga. Lewat perpaduan pengembangan kedua nilai itu kita bisa menuju kesejahteraan," katanya.
Baca juga: Wakil Ketua MPR: Persiapkan Generasi Muda untuk Percepatan Transformasi Digital
Chair Women20, Uli Silalahi berpendapat peran perempuan menjadi kunci penanaman nilai-nilai baik kepada keluarga. Mengingat besarnya dampak yang dilakukan, maka perempuan butuh pemberdayaan agar mampu menanamkan nilai-nilai secara baik terhadap lingkungannya.
"Bicara tentang nilai-nilai baik dari bangsa ini, kita bisa gali kembali pikiran-pikiran besar para pendiri bangsa seperti yang tercetus pada peristiwa Kebangkitan Nasional 1908 dan Sumpah Pemuda 1928," kata Lestari Moerdijat saat membuka Focus Group Discussion (FGD) yang digelar MPR, Forum Diskusi Denpasar 12, dan Nenilai secara hybrid di Ruang Delegasi Gedung DPR/MPR Jakarta, Rabu (18/5/2022). FGD kali ini bertema 'Nilai-nilai Baik untuk Indonesia Bangkit; Sebuah Renungan Kebangkitan Nasional'.
Menurut Rerie, sapaan akrab Lestari Moerdijat, bangsa Indonesia harus memahami apa yang akan dilakukan dan didalami dari nilai-nilai yang dimiliki. Apalagi hari ini Indonesia tidak hanya berhadapan dengan tantangan infiltrasi ideologi tetapi juga berhadapan dengan hal yang mereduksi kekayaan nilai pada sikap skeptis dan pesimistis.
Sebagai sebuah entitas dengan keberagaman, Indonesia memiliki filosofi kehidupan berbangsa yang bersumber dari Pancasila, UUD 1945, tata aturan lain yang menjamin keutuhan kehidupan berbangsa, berbasis pada rasa kesatuan, nasionalisme yang utuh sejak digaungkan 1908.
Founder/Managing Director, Barrett Academy for The Advancement of Human Values, Richard Barrett mengungkapkan, kesejahteraan personal akan membentuk kesejahteraan nasional. Indonesia, menurut Richard, mempunyai modal sosial yang baik untuk menuju kesejahteraan lewat nilai-nilai gotong-royong yang dimiliki.
Pakar Aliansi Kebangsaan, Yudi Latif menilai di tengah terjadinya banyak perubahan yang berdampak keterpurukan saat ini banyak alasan untuk bangkit. Dimulai dari pembangunan nilai-nilai yang dimiliki, seperti budi pekerti.
"Budi pekerti adalah perpaduan dari budi yang mengandung nilai budaya dan pekerti yang merupakan daya dan tenaga. Lewat perpaduan pengembangan kedua nilai itu kita bisa menuju kesejahteraan," katanya.
Baca juga: Wakil Ketua MPR: Persiapkan Generasi Muda untuk Percepatan Transformasi Digital
Chair Women20, Uli Silalahi berpendapat peran perempuan menjadi kunci penanaman nilai-nilai baik kepada keluarga. Mengingat besarnya dampak yang dilakukan, maka perempuan butuh pemberdayaan agar mampu menanamkan nilai-nilai secara baik terhadap lingkungannya.