Megawati Tegaskan soal Penundaan Pemilu 2024: No!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kembali menegaskan sikapnya mengenai penundaan Pemilu 2024 . Hal ini disampaikan Mega dalam acara “Kick Off & Talkshow Pembentukan BRIDA, Setahun BRINteraksi” secara daring, Rabu (20/4/2022).
Awalnya, Mega mengkritisi soal pemekaran daerah otonom baru (DOB) yang mana daerahnya tidak mengalami perkembangan, sehingga semestinya dikembalikan lagi ke daerah asalnya. Menurutnya, ini tantangan bagi semua, bukan hanya partai.
“Ini tantangan lho. Buat siapa? Buat semua, Ndak melalui partai-partai. Jadi ndak ada politik, mau diapakan, kan yang sengsara rakyatnya di daerah itu,” kata Megawati.
Untuk itu, Megawati mengajak para negarawan di Republik Indonesia ini untuk hanya memikirkan rakyatnya. Soal siapa yang memimpin, itu sudah ada jalannya melalui mekanisme pemilu. Untuk itu, dia dengan tegas mengatakan menolak wacana penundaan pemilu dengan alasan apa pun.
“Siapa pun, terserah, sudah ada jalannya nanti ada pemilu makanya saya tegas mengatakan sebagai ketua partai. No! Tidak ada penundaan sama sekali, tetap berjalan dengan apa adanya,” tegas Presiden ke-5 RI ini.
“Mau kurang apa lagi? Mau kurang apa lagi? Maaf kalau saya bicara seperti ini, maaf beribu maaf apalagi bulan puasa. Tapi ini hal yang penting bagi kita semua, siapa kita ini? Orang Indonesia, warga negara Indonesia, bangsa Indonesia,” kata Mega dengan suara meninggi.
Apalagi, kata Mega, saat ini dirinya tengah berbicara dengan orang-orang pintar. Dirinya pun kaget mendapat gelar profesor, dan dia juga menegaskan bahwa dirinya tidak mau kalau disuruh jual beli gelar.
“Kenapa saya dapat profesor? Ternyata ada dua kategori, karena ada teorinya, bisa dipertahankan, karena ada pelaksanaannya. Saya berhasil dalam pelaksanaan. Saya bilang 'oohh begitu, pelaksanaan apa?' Dalam tata pemerintahan dan pemerintahan. Ketika masa krisis saya dapat keluar membawa bangsa Indonesia keluar dari krisis itu. Itu saya yang minta? Ndak? Orang yang kasih,” tegasnya.
“Itu lho, coba kamu itu semua, maaf saya sampai kamu-kamu, pikir seperti itu supaya kita benar bisa bangkit. Kita negara yang sangat bisa bangkit karena ada semua, hanya males kita mau carinya,” pungkasnya.
Awalnya, Mega mengkritisi soal pemekaran daerah otonom baru (DOB) yang mana daerahnya tidak mengalami perkembangan, sehingga semestinya dikembalikan lagi ke daerah asalnya. Menurutnya, ini tantangan bagi semua, bukan hanya partai.
“Ini tantangan lho. Buat siapa? Buat semua, Ndak melalui partai-partai. Jadi ndak ada politik, mau diapakan, kan yang sengsara rakyatnya di daerah itu,” kata Megawati.
Untuk itu, Megawati mengajak para negarawan di Republik Indonesia ini untuk hanya memikirkan rakyatnya. Soal siapa yang memimpin, itu sudah ada jalannya melalui mekanisme pemilu. Untuk itu, dia dengan tegas mengatakan menolak wacana penundaan pemilu dengan alasan apa pun.
“Siapa pun, terserah, sudah ada jalannya nanti ada pemilu makanya saya tegas mengatakan sebagai ketua partai. No! Tidak ada penundaan sama sekali, tetap berjalan dengan apa adanya,” tegas Presiden ke-5 RI ini.
“Mau kurang apa lagi? Mau kurang apa lagi? Maaf kalau saya bicara seperti ini, maaf beribu maaf apalagi bulan puasa. Tapi ini hal yang penting bagi kita semua, siapa kita ini? Orang Indonesia, warga negara Indonesia, bangsa Indonesia,” kata Mega dengan suara meninggi.
Apalagi, kata Mega, saat ini dirinya tengah berbicara dengan orang-orang pintar. Dirinya pun kaget mendapat gelar profesor, dan dia juga menegaskan bahwa dirinya tidak mau kalau disuruh jual beli gelar.
“Kenapa saya dapat profesor? Ternyata ada dua kategori, karena ada teorinya, bisa dipertahankan, karena ada pelaksanaannya. Saya berhasil dalam pelaksanaan. Saya bilang 'oohh begitu, pelaksanaan apa?' Dalam tata pemerintahan dan pemerintahan. Ketika masa krisis saya dapat keluar membawa bangsa Indonesia keluar dari krisis itu. Itu saya yang minta? Ndak? Orang yang kasih,” tegasnya.
“Itu lho, coba kamu itu semua, maaf saya sampai kamu-kamu, pikir seperti itu supaya kita benar bisa bangkit. Kita negara yang sangat bisa bangkit karena ada semua, hanya males kita mau carinya,” pungkasnya.
(rca)