Didoakan Ulama, Pengamat Nilai Airlangga Berpeluang Jadi Presiden 2024

Selasa, 19 April 2022 - 15:08 WIB
loading...
Didoakan Ulama, Pengamat...
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto didoakan untuk bisa menjadi Presiden pada Pemilu 2024. Doa itu disampaikan oleh Habib Usman bin Yahya. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto didoakan untuk bisa menjadi Presiden pada Pemilu 2024. Doa itu disampaikan pemimpin Majelis Bin Yahya Daarul Fadhililah, Cisarua Bogor, Habib Usman bin Yahya.

Baca juga: Airlangga Sebut Korupsi Bikin Lapangan Kerja Mampet

Habib Usman menyampaikannya saat buka bersama dan santunan anak yatim DPP MKGR, di kantor DPP Partai Golkar, Minggu (17/4/2022).



Merespons hal ini, pengamat politik Universitas Paramadina Emil Radhiansyah menafsirkan, doa yang diberikan Habib Usman bin Yahya untuk menjadi Presiden 2024 mencerminkan sebuah harapan dan keinginan.

Keinginan itu mendasar, mengingat selama ini kinerja Airlangga Hartarto cukup baik, terlebih, hal itu menjadi harapan ke depan. Menurut Emil, saat ini setiap individu yang akan mencalonkan menjadi calon presiden (Capres) RI di 2021 tentunya memiliki peluang.

"Tentunya peluang tersebut harus diraih dalam bentuk dukungan masyarakat luas dan kinerja partai dalam menggerakkan dukungan masyarakat ini," ujar Emil, Selasa (19/4/2022).

Lebih lanjut Emil menyebutkan, dengan pengalaman yang ada pada Airlangga, baik sebagai Ketua Umum DPP Golkar dan capaian pada banyak bidang, terutama pengambilan kebijakan, diyakini bisa menjadi modal bagus.

"Airlangga merupakan sosok yang cukup matang untuk dapat tampil pada panggung calon presiden 2024 nanti," tandasnya.

Terpisah, Direktur Eksekutif Poldata Indonesia, Fajar Arif Budiman mengatakan, Doa yang disampaikan oleh Habib Usman Bin Yahya merupakan doa yang disampaikan secara tulus dari seorang pemuda agama dan tokoh masyarakat.

"Sepertinya beliau melihat langsung bagaimana manfaat dari kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Menko Perekonomian bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," ujar Fajar yang juga pengamat komunikasi politik.

Dari perspektif komunikasi politik, menurut Fajar, tentu doa yang dilontarkan bukan bagian dari gimmick politik yang didesain oleh Airlangga Hartarto.

"Karena seperti yang kita ketahui bahwa Airlangga Hartarto bukan tipikal politisi populis seperti yang sedang trend akhir-akhir ini," ujarnya.

Diketahui, Golkar adalah partai pemenang kedua pada Pemilu 2019. Jika seluruh kader dan ormas Golkar dilibatkan, maka pada Pemilu 2024 diprediksi jumlah pemilih mencapai 17 juta lebih, jauh di atas perolehan suara pada Pemilu sebelumnya.

Dengan catatan seluruh pihak dilibatkan dalam konsolidasi kekuatan menyongsong Pemilu 2024, termasuk seluruh pengurus maupun ormas yang dimiliki Partai Golkar.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0929 seconds (0.1#10.140)