Semua Pihak Diimbau Aktif Hentikan Laju Corona dengan Protokol Kesehatan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi Corona (Covid-19) telah mengubah kehidupan banyak negara termasuk Indonesia, dalam hitungan bulan segala lini kehidupan telah mengalami perubahan drastis, dari segi kesehatan, ekonomi, sosial, pendidikan dan masih banyak lagi hal yang terdampak mengalami kesulitan dan keterpurukan.
Direktur PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), Elvira Lianita menyampaikan, semua pihak diharapkan menunjukkan komitmennya dalam mengatasi pandemi Corona tersebut. Seperti perusahaan untuk tetap menjaga kesehatan dan keselamatan para karyawannya, sekaligus memastikan kualitas dan integritas produknya.
(Baca juga: Bertambah 1.331, Total Kasus Positif Corona di Indonesia 42.762)
Hal ini disampaikan Elvira saat fasilitas produksi PT HM Sampoerna di Kota Malang diresmikan sebagai salah satu pabrik percontohan dalam program Industri Tangguh Semeru (Sehat, Aman, Tertib, dan Rukun) yang digagas oleh Pemerintah Kota Malang, Selasa 16 Juni 2020.
"Kami berharap semua pihak dapat terus berkolaborasi dan berperan aktif untuk ikut memberikan kontribusi terbaik agar Indonesia dapat segera menekan dan menghentikan laju virus Covid-19," kata Elvira dalam siaran pers, Kamis (18/6/2020).
Elvira menyampaikan, pihaknya sangat mengapresiasi atas dukungan Pemerintah Kota Malang dengan menjadikan pabrik Sampoerna sebagai Industri Tangguh Semeru. (Baca juga: Kemendikbud Kaji Kurikulum Darurat di Masa Pandemi Covid-19)
"Peresmian hari ini tentunya semakin memantapkan komitmen Sampoerna untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat, serta tetap produktif menjalankan kegiatan usaha dengan beradaptasi pada standar normal baru. Ini merupakan wujud partisipasi kami dalam menggerakkan roda perekonomian baik di tingkat daerah maupun nasional," ucap Elvira.
Kepala Polresta Malang Kota, Kombes Pol Kombes Leonardus Simarmata memuji protokol kesehatan dan sanitasi ketat, serta adaptasi standar normal baru yang diterapkan di fasilitas produksi Sampoerna. Ia mengatakan, Sampoerna dapat menjadi panutan bagi pabrik lainnya dalam hal penerapan protokol kesehatan dan sanitasi.
"Ini dapat menjadi role model atau panutan. Kita akan jual apa yang kita lihat di sini. Sehingga, tempat-tempat kerja atau pun pabrik lainnya bisa mencontoh apa yang dikerjakan Sampoerna," ujarnya.
"Begitu masuk, kita bisa melihat ada protokol cuci tangan dengan menggunakan air mengalir dan tidak menggunakan sentuhan. Hanya menggunakan injakan kaki. Ada sabun cuci tangan dan hand sanitizer di sana. Lalu, kita melihat semua ruang terbuka yang ada di sini menerapkan konsep physical ditancing," sambungnya.
Hal senada disampaikan Danramil Blimbing Kapten Arm Hadi Supratikno. Ia mengatakan mendukung protokol kesehatan dan sanitasi ketat yang dilakukan oleh Sampoerna.
"Sangat apresiasi karena semua protokol yang dilakukan di Sampoerna sangat layak untuk dijadikan contoh sebagai Industri Tangguh Semeru," kata Kapten Arm Hadi.
Sementara itu, perwakilan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Malang, Andi Tasmiko, mengaku bersyukur bahwa aktivitas produksi tetap berjalan sesuai dengan instruksi pemerintah. Ia mengatakan, Malang merupakan salah satu dari lima wilayah yang paling banyak berkontribusi di bidang penerimaan cukai untuk negara.
"Karena industri hasil tembakau ini salah satu tulang punggung penerimaan negara. Jadi, dari cukai, untuk daerah Malang Raya ini termasuk 5 besar penerimaan negara di bidang cukai yang memang masuk di APBN untuk membiayai semua pembangunan di Indonesia," kata Andi.
Direktur PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), Elvira Lianita menyampaikan, semua pihak diharapkan menunjukkan komitmennya dalam mengatasi pandemi Corona tersebut. Seperti perusahaan untuk tetap menjaga kesehatan dan keselamatan para karyawannya, sekaligus memastikan kualitas dan integritas produknya.
(Baca juga: Bertambah 1.331, Total Kasus Positif Corona di Indonesia 42.762)
Hal ini disampaikan Elvira saat fasilitas produksi PT HM Sampoerna di Kota Malang diresmikan sebagai salah satu pabrik percontohan dalam program Industri Tangguh Semeru (Sehat, Aman, Tertib, dan Rukun) yang digagas oleh Pemerintah Kota Malang, Selasa 16 Juni 2020.
"Kami berharap semua pihak dapat terus berkolaborasi dan berperan aktif untuk ikut memberikan kontribusi terbaik agar Indonesia dapat segera menekan dan menghentikan laju virus Covid-19," kata Elvira dalam siaran pers, Kamis (18/6/2020).
Elvira menyampaikan, pihaknya sangat mengapresiasi atas dukungan Pemerintah Kota Malang dengan menjadikan pabrik Sampoerna sebagai Industri Tangguh Semeru. (Baca juga: Kemendikbud Kaji Kurikulum Darurat di Masa Pandemi Covid-19)
"Peresmian hari ini tentunya semakin memantapkan komitmen Sampoerna untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat, serta tetap produktif menjalankan kegiatan usaha dengan beradaptasi pada standar normal baru. Ini merupakan wujud partisipasi kami dalam menggerakkan roda perekonomian baik di tingkat daerah maupun nasional," ucap Elvira.
Kepala Polresta Malang Kota, Kombes Pol Kombes Leonardus Simarmata memuji protokol kesehatan dan sanitasi ketat, serta adaptasi standar normal baru yang diterapkan di fasilitas produksi Sampoerna. Ia mengatakan, Sampoerna dapat menjadi panutan bagi pabrik lainnya dalam hal penerapan protokol kesehatan dan sanitasi.
"Ini dapat menjadi role model atau panutan. Kita akan jual apa yang kita lihat di sini. Sehingga, tempat-tempat kerja atau pun pabrik lainnya bisa mencontoh apa yang dikerjakan Sampoerna," ujarnya.
"Begitu masuk, kita bisa melihat ada protokol cuci tangan dengan menggunakan air mengalir dan tidak menggunakan sentuhan. Hanya menggunakan injakan kaki. Ada sabun cuci tangan dan hand sanitizer di sana. Lalu, kita melihat semua ruang terbuka yang ada di sini menerapkan konsep physical ditancing," sambungnya.
Hal senada disampaikan Danramil Blimbing Kapten Arm Hadi Supratikno. Ia mengatakan mendukung protokol kesehatan dan sanitasi ketat yang dilakukan oleh Sampoerna.
"Sangat apresiasi karena semua protokol yang dilakukan di Sampoerna sangat layak untuk dijadikan contoh sebagai Industri Tangguh Semeru," kata Kapten Arm Hadi.
Sementara itu, perwakilan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Malang, Andi Tasmiko, mengaku bersyukur bahwa aktivitas produksi tetap berjalan sesuai dengan instruksi pemerintah. Ia mengatakan, Malang merupakan salah satu dari lima wilayah yang paling banyak berkontribusi di bidang penerimaan cukai untuk negara.
"Karena industri hasil tembakau ini salah satu tulang punggung penerimaan negara. Jadi, dari cukai, untuk daerah Malang Raya ini termasuk 5 besar penerimaan negara di bidang cukai yang memang masuk di APBN untuk membiayai semua pembangunan di Indonesia," kata Andi.
(maf)