Menjelang Mudik, BIN Gencarkan Vaksinasi Covid-19 hingga Malam Hari
loading...
A
A
A
“Pelonggaran yang diberikan saat ini hasil asesmen yang cermat. Kita yakin risikonya terukur dan bisa dimitigasi. Pada dasarnya pemerintah tidak pernah ingin menghambat mobilitas dan interaksi sosial apalagi perayaan keagamaan. Dengan partisipasi kita semua menyukseskan vaksinasi dan melaksanakan protokol kesehatan, Insya Allah Lebaran kali ini bisa dirayakan sebagai kemenangan kita mengendalikan pandemi,” tutur figur intelijen yang terkenal santun ini.
Diketahui, dua Lebaran tak mudik akan menjadi alasan kuat masyarakat untuk pulang kampung Lebaran tahun ini. Apalagi pemerintah sudah mempersilakan masyarakat bepergian merayakan Idul Fitri, memanfaatkan pelonggaran sosial, dan cuti bersama 29 April hingga 6 Mei yang diumumkan Presiden Jokowi pada Rabu (6/4/2022).
“Cuti bersama ini dapat digunakan untuk bersilaturahmi dengan orang tua, dengan keluarga dan handai tolan di kampung halaman, namun perlu tetap saya tegaskan bahwa pandemi belum sepenuhnya selesai," kata Jokowi dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden.
Arus mudik tentu berarti mobilitas dan interaksi sosial yang tinggi. Menurut Presiden, diperkirakan jumlah pemudik tahun ini mencapai 85 juta orang. 53% di antaranya menggunakan transportasi umum, 47% membawa kendaraan pribadi.
Mobilitas dan interaksi sosial yang tinggi berarti risiko penularan Covid-19 yang juga tinggi. Karena itulah Presiden menginstruksikan percepatan vaksinasi di samping disiplin protokol kesehatan.
Telah divaksin hingga dosis booster menjadi persyaratan bagi mereka yang ingin mudik tahun ini. "Bersegeralah melengkapi dengan vaksin booster, harus tetap menjalankan protokol kesehatan secara disiplin dan harus selalu bermasker pada saat di tempat umum atau dalam kerumunan," ujarnya.
Diketahui, dua Lebaran tak mudik akan menjadi alasan kuat masyarakat untuk pulang kampung Lebaran tahun ini. Apalagi pemerintah sudah mempersilakan masyarakat bepergian merayakan Idul Fitri, memanfaatkan pelonggaran sosial, dan cuti bersama 29 April hingga 6 Mei yang diumumkan Presiden Jokowi pada Rabu (6/4/2022).
“Cuti bersama ini dapat digunakan untuk bersilaturahmi dengan orang tua, dengan keluarga dan handai tolan di kampung halaman, namun perlu tetap saya tegaskan bahwa pandemi belum sepenuhnya selesai," kata Jokowi dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden.
Arus mudik tentu berarti mobilitas dan interaksi sosial yang tinggi. Menurut Presiden, diperkirakan jumlah pemudik tahun ini mencapai 85 juta orang. 53% di antaranya menggunakan transportasi umum, 47% membawa kendaraan pribadi.
Mobilitas dan interaksi sosial yang tinggi berarti risiko penularan Covid-19 yang juga tinggi. Karena itulah Presiden menginstruksikan percepatan vaksinasi di samping disiplin protokol kesehatan.
Telah divaksin hingga dosis booster menjadi persyaratan bagi mereka yang ingin mudik tahun ini. "Bersegeralah melengkapi dengan vaksin booster, harus tetap menjalankan protokol kesehatan secara disiplin dan harus selalu bermasker pada saat di tempat umum atau dalam kerumunan," ujarnya.
(rca)