Ukraina dan Tanggung Jawab Agamawan

Kamis, 07 April 2022 - 14:28 WIB
loading...
A A A
Kedua, kalangan agamawan harus menyadari bahwa misi mereka hari-hari ini adalah bukan untuk merekrut sebanyak-banyaknya orang untuk masuk dalam agamanya. Misi bersama agama saat ini adalah untuk melawan ketidakadilan dan dehumanisasi. Dengan misi bersama itu, maka setiap tindakan, siapapun pelakunya, yang mengarah pada penghancuran kemanusiaan wajib dicegah dan dilawan oleh agama-agama.

Ketiga, untuk supaya jernih menyuarakan kemanusiaan, maka para agamawan juga harus terlibat dalam memecahkan masalah “duniawi” seperti kemiskinan, kebodohan dan ketimpangan ekonomi. Sikap abai agamawan terhadap hal-hal sekuler akan menjadikan agama kehilangan relevansi dan dayagunanya. Tentu “campur tangan” agama ini harus dalam proporsi dan dosis yang tepat. Sikap over-simplifikasi seakan agama menyediakan segala resep teknis persoalan dunia seperti sering ditunjukan para skripturalis juga tidak akan menyelesaikan apa-apa.

Keempat, tentu saja para agamawan harus memiliki standar moral dan integritas yang sangat tinggi. Salah satunya dengan tidak terjebak pada politik praktis yang akan menyulitkan arah gerak mereka sendiri. Menjadikan agama sebagai komoditas politik tidak hanya tidak relevan, tetapi juga akan membuat reputasi agama terjun bebas.

Saya ingat, apa yang dikatakan senator John McCain, ketika ada salah seorang pendukungnya mulai meracau menjelekkan Barrack Obama karena keterkaitannya dengan Islam. Senator McCain dalam kampanye yang panas itu langsung merebut microphone, dan mengatakan, “Tidak Bu, Obama orang baik”. McCain bukan agamawan, tapi standar moralitas sekaliber McCain sangat diperlukan agamawan kita hari-hari ini.

(bmm)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1648 seconds (0.1#10.140)