Tokoh Agama Kumpul Jelang HUT ke-79 RI, Kiai Cholil Nafis: Mari Kedepankan Persamaan dan Kesatuan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menyambut HUT ke-79 RI , tokoh lintas agama berkumpul di Jakarta pada Kamis, 15 Agustus 2024. Mereka melakukan refleksi kemerdekaan.
Tampah hadir Kiai M Cholil Nafis, Prof Philip K Wijaya dari agama Buddha, Pendeta Jimmy Sormin (PGI), Budi Santoso T (Matakin), dan Wisnu Bawa Tenaya (PDHI).
Dalam kesempatan tersebut, para tokoh agama mengungkapkan pentingnya bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas karunia-Nya terhadap bangsa Indonesia.
"Kita bersyukur sebagai bangsa Indonesia telah diberikan tanah air yang subur, air yang mencukupi, dan tanaman-tanaman pangan serta ternak yang berlimpah di atas bumi pertiwi ini," ujar Kiai Cholil mengawali testimoninya.
Kiai Cholil menambahkan, kita juga perlu bersyukur diberikan hidup di sebuah negeri bernama Indonesia ini yang diberi kedamaian, penuh kegotongroyongan, kebersamaan dan saling pengertian, di tengah kenyataan bangsa kita ini bangsa yang majemuk dan penuh dengan keragaman.
Dengan bersyukur, lanjut Kiai Cholis, Insyaallah nikmat yang kita rasakan ini akan semakin bertambah. Sebaliknya, kalau kita tidak mau bersyukur, dengan terus bertengkar, mempersoalkan hal-hal yang tidak prinsip, serta membesar-besarkan perbedaan sebagai suatu masalah, maka kita akan terjerumus ke dalam kehidupan yang tidak menyenangkan, tidak damai.
"Karena itu mari kedepankan persamaan dan kesatuan sebagai implementasi rasa bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, terlebih saat ini kita akan memperingati hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia," ujarnya.
Tampah hadir Kiai M Cholil Nafis, Prof Philip K Wijaya dari agama Buddha, Pendeta Jimmy Sormin (PGI), Budi Santoso T (Matakin), dan Wisnu Bawa Tenaya (PDHI).
Dalam kesempatan tersebut, para tokoh agama mengungkapkan pentingnya bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas karunia-Nya terhadap bangsa Indonesia.
"Kita bersyukur sebagai bangsa Indonesia telah diberikan tanah air yang subur, air yang mencukupi, dan tanaman-tanaman pangan serta ternak yang berlimpah di atas bumi pertiwi ini," ujar Kiai Cholil mengawali testimoninya.
Kiai Cholil menambahkan, kita juga perlu bersyukur diberikan hidup di sebuah negeri bernama Indonesia ini yang diberi kedamaian, penuh kegotongroyongan, kebersamaan dan saling pengertian, di tengah kenyataan bangsa kita ini bangsa yang majemuk dan penuh dengan keragaman.
Dengan bersyukur, lanjut Kiai Cholis, Insyaallah nikmat yang kita rasakan ini akan semakin bertambah. Sebaliknya, kalau kita tidak mau bersyukur, dengan terus bertengkar, mempersoalkan hal-hal yang tidak prinsip, serta membesar-besarkan perbedaan sebagai suatu masalah, maka kita akan terjerumus ke dalam kehidupan yang tidak menyenangkan, tidak damai.
"Karena itu mari kedepankan persamaan dan kesatuan sebagai implementasi rasa bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, terlebih saat ini kita akan memperingati hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia," ujarnya.
(zik)