Wujudkan 20.000 Kampung Iklim di Seluruh Indonesia, Ini Langkah KLHK
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ( KLHK ) mengundang perusahaan Pemegang Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) untuk lebih berperan dalam mendukung Program Kampung Iklim (Proklim).
Keterlibatan PBPH diharapkan bisa mendukung tercapainya 20.000 kampung iklim di seluruh Indonesia yang memiliki ketahanan dan mampu beradaptasi pada perubahan iklim.
Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Laksmi Dewanthi menjelaskan ada 3 agenda yang dijalankan dalam adaptasi perubahan iklim yaitu Ketahanan ekonomi, Ketahanan Sosial dan Sumber penghidupan, dan Ketahanan Ekosistem dan Lanskap.
"Aksi adaptasi punya tantangan lebih karena non tangible dan spesifik dari satu ekosistem ke ekosistem lain," kata Laksmi saat diskusi "Sinergi Program Kampung Iklim dengan Pengelolaan Hutan Produksi", secara daring, Rabu (31/3/2022).
Laksmi menyatakan untuk aksi adaptasi salah satu yang dijalankan adalah Proklim. Pemerintah menargetkan akan ada 20.000 kampung iklim pada 2024 mendatang. KLHK akan membangun kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencapai target tersebut.
"Perusahaan PBPH yang menjadi anggota APHI (Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia) menjadi bagian dari kolaborasi yang akan kami bangun," kata Laksmi.
Direktur Adaptasi Perubahan Iklim KLHK, Sri Tantri Arundhati memaparkan saat ini sudah ada 3.270 kampung iklim dan diharapkan bisa mencapai 4.000 kampung iklim pada tahun ini.
Tantri menjelaskan, dari hasil identifikasi ada 19.131 desa yang menjalankan program strategis, termasuk yang didukung oleh pemegang PBPH, yang bisa didaftarkan menjadi bagian dari Proklim di Sistem Registri Nasional, sebuah sistem terpadu pegendalian perubahan iklim tingkat nasional.
Keterlibatan PBPH diharapkan bisa mendukung tercapainya 20.000 kampung iklim di seluruh Indonesia yang memiliki ketahanan dan mampu beradaptasi pada perubahan iklim.
Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Laksmi Dewanthi menjelaskan ada 3 agenda yang dijalankan dalam adaptasi perubahan iklim yaitu Ketahanan ekonomi, Ketahanan Sosial dan Sumber penghidupan, dan Ketahanan Ekosistem dan Lanskap.
"Aksi adaptasi punya tantangan lebih karena non tangible dan spesifik dari satu ekosistem ke ekosistem lain," kata Laksmi saat diskusi "Sinergi Program Kampung Iklim dengan Pengelolaan Hutan Produksi", secara daring, Rabu (31/3/2022).
Laksmi menyatakan untuk aksi adaptasi salah satu yang dijalankan adalah Proklim. Pemerintah menargetkan akan ada 20.000 kampung iklim pada 2024 mendatang. KLHK akan membangun kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencapai target tersebut.
"Perusahaan PBPH yang menjadi anggota APHI (Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia) menjadi bagian dari kolaborasi yang akan kami bangun," kata Laksmi.
Direktur Adaptasi Perubahan Iklim KLHK, Sri Tantri Arundhati memaparkan saat ini sudah ada 3.270 kampung iklim dan diharapkan bisa mencapai 4.000 kampung iklim pada tahun ini.
Tantri menjelaskan, dari hasil identifikasi ada 19.131 desa yang menjalankan program strategis, termasuk yang didukung oleh pemegang PBPH, yang bisa didaftarkan menjadi bagian dari Proklim di Sistem Registri Nasional, sebuah sistem terpadu pegendalian perubahan iklim tingkat nasional.