Wujudkan 20.000 Kampung Iklim di Seluruh Indonesia, Ini Langkah KLHK

Kamis, 31 Maret 2022 - 18:08 WIB
loading...
A A A
"Dengan terdaftar sebagai Proklim maka SDM dan kapasitas lembaganya bisa ditingkatkan," kata Tantri.

Sekjen APHI Purwadi Soeprihanto menyatakan Proklim sangat relevan dengan pengelolaan hutan lestari yang dijalankan pemegang PBPH. "Masyarakat yang harmonis dan berketahanan iklim akan menjadi modal unuk mencapai modal target mitigasi perubahan iklim yang dijalankan PBPH," kata Purwadi.

Dia menyatakan, upaya mitigasi dan adaptasi yang dilakukan diharapkan bisa membuahan insentif bagi PBPH melalui Nilai Ekonomi Karbon seperti yang sudah diatur Peraturan Presiden No 98 tahun 2021.

Head of Partnership and Engagement APP Sinar Mas Trisia Megawati menyatakan untuk mendukung Proklim pihaknya memperkuat program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) yang dijalankan sebagai bagian dari komitmen perusahaan dalam mencapai keberlanjutan lingkungan dan hutan.

"DMPA dibangun tidak Top Down tapi secara sinergi, berkolaborasi dengan masyarakat di tingkat tapak," kata dia.

Dari identifikasi ada 500 desa yang berpotensi menjadi DMPA yang tersebar di Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur.

Saat ini sudah mencapai 394 desa program DMPA yang melibatkan lebih dari 31.000 kepala keluarga. APP Sinar mas mengalokasikan dana dukungan sebesar USD10 juta untuk program ini.

Menurut Trisia, di antara desa binaan program DMPA tersebut terdapat 213 yang sudah mendaftar dan 147 di antaranya telah terdaftar pada Sistem Registrasi Nasional (SRN). "Sebanyak 29 di antaranya mendapat penghargan sebagai Proklim Utama sementara sisanya sebagai proklim Madya dan Pratama," kata dia.

Salah satu desa binaan APP Sinar Mas yang teregister sebagai kampung iklim adalah Desa Dataran Kempas, Jambi. Sekdes Desa Dataran Kempas Supari mengungkapkan, dengan dukungan APP Sinar Mas pihaknya mengembangkan produski kompos memanfaatkan limbah kotoran ternak, pelepah sawit dan abu boiler.

"Kami kini bisa memproduksi 4.000 ton kompos per bulan dengan omzet mencapai Rp4 miliar per bulan," kata Supari.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1450 seconds (0.1#10.140)