Dua Prajurit Marinir Gugur Ditembak di Papua, Pengamat: KKB Harus Ditindak Tegas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang kini disebut Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua pimpinan Egianus Kogoya kembali melakukan aksi penyerangan terhadap prajurit TNI dan warga sipil.
Dalam insiden penyerangan tersebut, dua prajurit Korps Marinir yang tergabung dalam Satgas Mupe Marinir di Pos Quary Bawah, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua yakni, Lettu Marinir Muhammad Ikbal dan Pratu Marinir Wilson Anderson Here gugur.
Ketua DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Bidang Hankam dan Siber Susaningtyas Kertopati mengatakan, aksi teror di Papua yang menewaskan sipil tak berdosa serta TNI-Polri terulang kembali. Terkait hal ini, mantan anggota Komisi I DPR ini menyebut, ada beberapa tindakan yang harus diambil pemerintah.
”Pihak KKB yang melakukan pembunuhan itu harus ditindak tegas dan dihukum seberat-beratnya,” ujar Nuning, panggilan akrab Susaningtyas Kertopati kepada SINDOnews, Rabu (30/3/2022).
Pengamat militer dan intelijen ini mengatakan, yang terpenting dari kejadian yang berulang ini dapat diketahui embrio permasalahannya, karena tentu tidak tunggal variablenya. Selain itu, kata Nuning, pihak TNI-Polri juga harus menjaga kekompakan dalam mengatasi permasalahan di Papua.
”Membina hubungan baik dengan tokoh-tokoh adat, agama, masayarakat dan pemuda adalah suatu keniscayaan,” ucapnya.
Dalam insiden penyerangan tersebut, dua prajurit Korps Marinir yang tergabung dalam Satgas Mupe Marinir di Pos Quary Bawah, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua yakni, Lettu Marinir Muhammad Ikbal dan Pratu Marinir Wilson Anderson Here gugur.
Ketua DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Bidang Hankam dan Siber Susaningtyas Kertopati mengatakan, aksi teror di Papua yang menewaskan sipil tak berdosa serta TNI-Polri terulang kembali. Terkait hal ini, mantan anggota Komisi I DPR ini menyebut, ada beberapa tindakan yang harus diambil pemerintah.
”Pihak KKB yang melakukan pembunuhan itu harus ditindak tegas dan dihukum seberat-beratnya,” ujar Nuning, panggilan akrab Susaningtyas Kertopati kepada SINDOnews, Rabu (30/3/2022).
Pengamat militer dan intelijen ini mengatakan, yang terpenting dari kejadian yang berulang ini dapat diketahui embrio permasalahannya, karena tentu tidak tunggal variablenya. Selain itu, kata Nuning, pihak TNI-Polri juga harus menjaga kekompakan dalam mengatasi permasalahan di Papua.
”Membina hubungan baik dengan tokoh-tokoh adat, agama, masayarakat dan pemuda adalah suatu keniscayaan,” ucapnya.
(cip)