Profil Tito Karnavian, Mantan Bos Densus 88 yang Kini Jadi Mendagri

Jum'at, 25 Maret 2022 - 14:49 WIB
loading...
Profil Tito Karnavian,...
Mendagri Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian pernah menjabat sebagai Kepala Densus 88 Antiteror Mabes Polri. FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Nama Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian tidak asing di telinga masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan sepak terjangnya cukup memukau sejak menjadi Kepala Detasemen Khusus ( Densus) 88 Antiteror kemudian Kapolda, Kapolri, hingga menjadi Menteri Dalam Negeri ( Mendagri ) dalam Kabinet Indonesia Maju Pemerintahan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.

Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian lahir di Palembang, pada 26 Oktober 1964. Dirinya pernah menimba ilmu di SD Xaverius 4 Palembang, SMP Xaverius 2 Palembang, dan SMA Negeri 2 Palembang. Setelah itu, Jenderal Tito Karnavian melanjutkan pendidikannya di AKABRI pada 1987. Pada 1993, dia meraih gelar MA dalam bidang Police Studies di Universitas Exeter, Inggris.

Kemudian, Tito Karnavian menamatkan pendidikannya di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian Jakarta pada 1996 dan berhasil meraih Strata 1 dalam bidang Police Studies. Terakhir, pada 2013 lalu, Tito Karnavian juga mendapat gelar Ph.D Jurusan Strategic Studies with Interest on Terrorism and Islamic Radicalization di S Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapura.



Mengutip dari situs resmi Kompolnas, Tito Karnavian menjadi salah satu polisi yang meraih kenaikan pangkat cukup cepat. Peraih bintang Adhi Makayasa (lulusan Akpol Terbaik) ini mengawali tugasnya di Polres Jakarta Pusat. Namanya mulai dikenal kala berhasil menangkap Tommy Soeharto yang menjadi dalang dari pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin pada 2001. Kala itu Tito menjadi ketua Tim Kobra yang dibentuk Reskrim Polda Metro Jaya. Setelah itu, Tito Karnavian mendapat kenaikan pangkat menjadi Ajun Komisaris Besar atau AKBP.

Selanjutnya, karir Tito terus berlanjut ketika dia ditugaskan di Detasemen Khusus 88 Antiteror pada 2004. Tito Karnavian bersama Densus 88 berhasil mengungkap jaringan gembong teroris Indonesia. Densus 88 berhasil melumpuhkan teroris dr Azhari dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur pada 9 November 2005. Kala itu, dr Azhari berada di sebuah rumah di Jalan Flamboyan A1 Nomor 7, Kelurahan Songgokerto, Batu, Malang. Dr Azhari ini merupakan teroris yang diduga kuat menjadi dalang Bom Bali.

Tito Karnavian juga pernah memimpin tim khusus yang berhasil membongkar jaringan teroris pimpinan Noordin M Top. Atas pencapaiannya ini, dia mendapat kenaikan pangkat menjadi Brigadir Jenderal Polisi dan Kepala Densus 88 Antiteror Mabes Polri.

Baca juga: Profil Kompol Ade Rosa, Pengungkap Kasus Pembunuhan Hakim Agung hingga Nasrudin Zulkarnaen

Setelah kesuksesannya membongkar gembong teroris, Tito Karnavian dipercaya menjadi Kapolda Papua pada 2012. Dalam surat telegram Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo, Tito Karnavian diangkat menjadi Kapolda Papua per 3 September 2012, menggantikan pejabat lama, Irjen Pol Bigman Lumban Tobing.

Pada 2015, Jenderal Tito Karnavian ditunjuk sebagai Kapolda Metro Jaya berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor ST/1242/VI/2015. Dia menggantikan Irjen Pol Unggung Cahyono yang dimutasi ke Asisten Operasi Kapolri. Sebagai Kapolda Metro Jaya, salah satu kasus terbesar yang pernah ditangani adalah kejadian Bom Sarinah Thamrin, Jakarta pada 2016. Dengan pengalamannya dalam bidang terorisme, dalam waktu kurang dari 5 jam, situasi sudah bisa dikendalikan dan pelaku juga sudah tertangkap.

Kesuksesan Tito Karnavian terus berlanjut, dalam Surat telegram nomor ST/604/III/2016 tanggal 14 Maret 2016, Tito dipromosikan menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggantikan Komjen (Pol) Usman Saud Nasution yang memasuki masa pensiun. Pangkatnya pun naik dari Irjen ke Komisaris Jenderal Polisi (Komjen).

Pada 15 Juni 2016, Presiden Joko Widodo mengirim surat ke DPR yang berisi penunjukan Jenderal Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Jenderal Pol Badrodin Haiti yang segera masuk masa pensiun. Tito Karnavian resmi dilantik menjadi Kapolri pada 13 Juli 2016.

Terakhir, Jenderal Tito Karnavian ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) per 23 Oktober 2019. Walaupun penunjukan ini sempat diperdebatkan karena sebelumnya Tito Karnavian kala menjabat sebagai Kapolri gagal mengungkap kasus Novel Baswedan, tapi Presiden Jokowi tetap pada keputusannya.

"Ya kita tahu kan Pak Mendagri ini punya pengalaman di daerah, pengalaman yang baik di lapangan. Hubungan saat beliau jadi Kapolri dengan kepala daerah juga baik. Maka saya tugaskan untuk mengawal cipta lapangan kerja agar investasi di daerah bisa berjalan baik," kata Jokowi pada salah satu wawancara.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0920 seconds (0.1#10.140)