DPR Didorong Bentuk Pansus Minyak Goreng

Jum'at, 18 Maret 2022 - 14:50 WIB
loading...
DPR Didorong Bentuk...
Wakil Ketua Komisi IV DPR, Dedi Mulyadi, mendorong agar dibentuk Panitia Khusus (Pansus) minyak goreng. Foto/SINDOnews .
A A A
JAKARTA - Setelah menjadi polemik di masyarakat, persoalan minyak goreng terus bergulir hingga ke Senayan. Wakil Ketua Komisi IV DPR Dedi Mulyadi pun mendorong agar dibentuk Panitia Khusus (Pansus) masalah minyak goreng ini.

Baca juga: Menguak Gonjang-ganjing Harga Minyak Goreng

Hal ini dikatakan Dedi, dalam merespons Menteri Perdagangan (Mendag) M Lutfi sempat mangkir dari rapat gabungan yang digelar oleh DPR beberapa hari lalu.



"Saya tidak setuju kalau Mendag dipanggil lagi. Saya lebih setuju dibuat Pansus Minyak Goreng dan meminta Mendag mempertanggungjawabkannya. Jangan sampai publik menganggap DPR tidak berani pada Menteri Perdagangan," tegas Dedi dalam keterangannya, Jumat (18/3/2022).

Diketahui, meski sempat mangkir, Mendag M Lutfi, hadir juga dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR. Agenda rapat itu membahas harga komoditas dan kesiapan Kemendag dalam stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok menjelang bulan puasa dan hari raya Lebaran Idul Fitri 1443H.

Sementara Fraksi Gerindra mendesak Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk segera menerbitkan aturan terkait larangan ekspor minyak goreng. Regulasi ini dianggap sebagai solusi untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng yang tengah terjadi di Tanah Air belakangan ini.

Ketua Fraksi Gerindra di DPR, Ahmad Muzani menyatakan, Indonesia sebagai produsen crude palm oil (CPO) terbesar di dunia harus mengutamakan ketersediaan pasokan minyak sawit dalam negeri (domestic market obligation).

Hal ini sejalan dengan ketentuan Pasal 33 Ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi; Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

"Oleh sebab itu, untuk menekan harga minyak goreng di pasaran adalah dengan melarang sementara ekspor CPO keluar negeri. Negara harus berani bersikap dan menentukan mekanisme pasar terkait minyak goreng agar para pengusaha-pengusaha ini tidak lagi bermain mencari keuntungan di tengah kesulitan masyarakat," kata Ketua Fraksi Gerindra di DPR, Ahmad Muzani dalam keterangannya, Jumat (18/3/2022).

Muzani berpendapat, kasus minyak goreng saat ini sama seperti krisis batu bara yang dihadapi Indonesia beberapa waktu lalu. Namun, krisis itu dapat segera diatasi oleh pemerintah dengan cara melarang ekspor batu bara, serta melakukan evaluasi terhadap perusahaan produsen batu bara untuk memprioritaskan pasokan batu bara dalam negeri.

"Jika Kemendag melalukan hal yang sama yakni mengeluarkan aturan pelarangan ekspor minyak goreng, pasti persoalan minyak goreng ini sudah teratasi jauh-jauh hari lalu. Dan masyarakat tidak akan berlarut kesulitan antre untuk mendapatkan minyak goreng," ujarnya.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Habiburokhman Pastikan...
Habiburokhman Pastikan RUU KUHAP Dibahas di Komisi III
Forwatan dan 3 Asosiasi...
Forwatan dan 3 Asosiasi Hilir Sawit Berbagi Manfaat kepada Ratusan Yatim Piatu
DPR Khawatir Efisiensi...
DPR Khawatir Efisiensi Anggaran Berdampak pada Preservasi Jalan untuk Mudik 2025
Kejagung Periksa Eks...
Kejagung Periksa Eks Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Terkait Kasus Dugaan Korupsi Impor Gula
Negara Harus Respons...
Negara Harus Respons Cepat Keluhan Masyarakat, Puan: Jangan Tunggu Rakyat Memviralkan
DPR Terima Surpres RUU...
DPR Terima Surpres RUU KUHAP
Surpres RUU Polri Belum...
Surpres RUU Polri Belum Diterima DPR, Komisi III: Kita Masih Fokus KUHAP!
Juniver Girsang Minta...
Juniver Girsang Minta Advokat Tak Dituntut saat Bela Kliennya Diatur di RUU KUHAP, DPR: Bungkus
DPR Soroti Pengelolaan...
DPR Soroti Pengelolaan PPKGBK: Kelola Aset Ratusan Triliun tapi Setoran ke Negara Kecil
Rekomendasi
Kesehatan Raja Charles...
Kesehatan Raja Charles Kembali Memburuk, Dirawat akibat Efek Samping Pengobatan Kanker
Its Family Time! Seharian...
It's Family Time! Seharian Keliling Rumah Tetangga, Sampai Rumah Waktunya Nonton Film-film Keren di Big Movies Platinum GTV!
Gempa Besar 7,7 SR,...
Gempa Besar 7,7 SR, Gedung Pencakar Langit di Bangkok Roboh
Berita Terkini
Arus Mudik Malam Ini,...
Arus Mudik Malam Ini, 40.000 Kendaraan Keluar dari Gerbang Tol Kalikangkung Semarang
10 menit yang lalu
Bursa Panglima TNI,...
Bursa Panglima TNI, Wakasal Erwin S. Aldedharma Berpeluang Jadi Calon Kuat
34 menit yang lalu
PMII dan Tantangan Kaderisasi...
PMII dan Tantangan Kaderisasi di Era Ketidakpastian
42 menit yang lalu
Pemudik Diimbau Waspadai...
Pemudik Diimbau Waspadai Jalur Tol Fungsional Semarang-Yogyakarta
1 jam yang lalu
Kapolri Prediksi Puncak...
Kapolri Prediksi Puncak Arus Mudik Terjadi Malam Ini sampai Subuh
2 jam yang lalu
Koordinator Aksi Fitnah...
Koordinator Aksi Fitnah Menteri Agama Minta Maaf, Akui Aksinya Tidak Benar
2 jam yang lalu
Infografis
Tatib Direvisi, DPR...
Tatib Direvisi, DPR Bisa Copot Kapolri hingga Pimpinan KPK
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved